Prolog

29.9K 1.2K 215
                                    

Hayo, yang kangen Ganas, absen dulu sini, komen username kalian.

Banjiri komen di setiap paragraf ya💓

Jangan lupa tekan ⭐

Jangan lupa tekan ⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

[Ganas Reval Galungga]“Lo cari tau aja sendiri, satu SMA Titan tau gue siapa”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Ganas Reval Galungga]
“Lo cari tau aja sendiri, satu SMA Titan tau gue siapa”

🎵🌹🎵

Sosok laki-laki sedang menikmati tidur siangnya dikelas, karena saat ini sudah memasuki jam istirahat. Tubuhnya lelah karena hampir semalaman ia tidak pulang ke rumahnya. Kantung matanya sedikit menghitam, namun itu tidak mengurangi pesona dari laki-laki itu. Hingga akhirnya ada yang menepuk pundaknya, membuat sang laki-laki itu menengadahkan wajahnya.

"Nas, gawat Nas."

"Kenapa?"

"Anak-anak Frost ada didepan gerbang sekolah, dan pak Bram kena timpuk batu."

"Bangsat!" Maki cowok itu

"Anak-anak Dreagel udah kumpul di depan. Tapi dikit doang, karna lagi pada sibuk uprak."

"Cuma lo yang bisa nolong. Meski kita belom pasti lulus seleksi buat jadi anggota, seenggaknya kita bisa bantu nyelamatin sekolah."

Ganas Reval Galungga. Sosok laki-laki dengan sebuah kalung yang tergantung di lehernya. Dia melangkahkan kakinya secepat mungkin, menuju gerbang sekolah. Sudah ia duga, jika disekolah ada sebuah komplotan, maka kejadiaan seperti ini akan terjadi. Semua murid yang awalnya resah, kini mulai sedikit tenang, karena mereka piker jika sang penyelamat sudah datang. Ganas bukan menjabat sebagai ketua geng Dreagel, bahkan ia belum resmi di terima sebagai anggota oleh sang ketua. Namun, semua murid di SMA Titan tau bagaimana ahlinya seorang Ganas ketika sudah masuk ke dalam area pertempuran.

Ganas tersenyum meremehkan saat melihat ketua dari geng Frost yang berada di barisan paling depan. Langkahnya terhenti saat melihat perempuan yang sedang berdiri di dekat taman sekolah, sepertinya dia takut terkena lemparan batu saat ingin masuk kedalam kelas. Entah dorongan dari mana yang membuat Ganas memutuskan untuk membantu perempuan itu.

GanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang