GANASLETTA 6

7.5K 618 103
                                    

NOTE : BACANYA JANGAN DI SKIP YANG CAKEP, AKU UDAH CAPEK CAPEK NGETIK LHO, DEMI KALIAN

Mana nih yang kangen Ganas? Yuk bilang hadir 🙋

Spam komen disetiap paragraf ya 💬

Tekan bintang sebelum baca ⭐

Satu kata untuk Ganas?

***

[6. Reuni Dreagel]
Gue di takutin bukan karna jabatan sebagai ketua. Tapi, karena prinsip dan wibawa. —Arga Artama

Ganas dan keenam temannya yang lain sudah berkumpul di parkiran sejak beberapa menit yang lalu. Mereka sedang menunggu rombongan Arga untuk pergi ke markas bersama. Iren dan Mauren pun baru saja bergabung dengan mereka. Sebelum bel pulang berbunyi, Iren sempat mengirimi pesan kepada Ganas jika ia ingin nebeng dengannya, dan Ganas langsung mengiyakan. Entah kenapa, jika semua hal menyangkut Iren, Ganas tak perlu pikir panjang dan langsung menyiyakan atau menerimanya. Hingga akhirnya, yang mereka tunggu pun datang. Ganas langsung naik ke motornya, lalu menaikkan standar motornya. Disusul dengan Iren yang duduk di jok belakang motor Ganas. Dengan tanpa seizin Ganas, Iren memasukkan tangannya kedalam kantong jaket Ganas, meski agak sulit karena terhalang oleh tas yang Ganas pakai.

Setelah menempuh perjalan selama hampir setengah jam, akhirnya mereka sampai di markas Dreagel. Ganas memarkirkan motornya ditengah-tengah antara motor Arga dan Galih. Cowok itu menautkan alisnya bingung saat melihat markas yang sangat ramai. Tapi, ketika matanya fokus pada jaket yang mereka pakai, Ganas tau jika sedang ada reuni dari angkatan ke empat hingga sekarang. Model jaket mereka berbeda-beda, tapi logo dibagian dada sudah menunjukkan jika mereka adalah anak-anak Dreagel. Tiba-tiba, ada yang menghampiri Arga dan Ganas.

"Hai, paketu, lama ngga ketemu, lo banyak berubah ya."

"Iyalah, makin ganteng kan?," balas Arga dengan pede nya.

"Yah, lumayan."

"Bercanda, bang. Ngga ada yang berubah kok. Prinsip hidup gue masih sama. Cari penghianat, ratakan musuh, dan rangkul teman seperjuangan."

"Mantap," ujar cowok itu dan seketika pandangannya langsung tertuju pada Ganas yang masih setia berdiri disamping Arga.

"Nas kenalin, dia Bara, ketua Dreagel angkatan lima."

"Ganas," ucap Ganas sambil mengulurkan tangannya, yang langsung di balas oleh cowok itu.

"Bara. Nama lo unik."

Akhirnya, hampir 87 orang bergabung menjadi satu. Bisa bayangkan, betapa ramainya suasana markas saat ini? Sejak disekolah tadi, Ganas sudah bertekad, ia ingin mengubah dirinya agar tidak terlalu dingin dengan orang, dan ia ingin berusaha untuk menjadi orang yang sediki- bobrok, mungkin. Satu-satunya cara adalah dengan mencoba sedikit membuat lawakan. Namun, mereka yang mendengar lawakan Ganas, bukan menertawakan lawakannya, tapi menertawakan gaya Ganas yang terlalu kaku. Ganas hanya mampu menghela nafasnya kasar.

"Hewan apa yang bikin bingung?," tanya Ganas.

"Apaan? Gatau, gua nyerah."

"Hewan apa yang merasukimu, hingga kau tega-" Pletak. Satu jitakan lolos ke kepala Diksa.

"Diksa goblok, itu entah bukan hewan."

"Astapir, maap ya gais."

"Heh, lo sekali lagi main mainin bacaan agama, gua giling pala lu di truk semen. Udah laknat, makin laknat. Belom aja lu masuk ke neraka jahanam."

GanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang