GANASLETTA 14

2.6K 306 123
                                    

Halo pembaca Ganas. Absen yuk, siapa yang udah follow Instagram wattpadey? Kalian udah tau kan spoiler di part ini<3

Silahkan tulis satu kalimat untuk Ganas

Thanks untuk 100k nya

Happy reading<3

[Arga Artama]

***

[14. Drop Out]
Teman adalah orang yang akan menggenggam untuk tetap berjalan bersama, ketika salah satunya berhenti bergerak. —Arga Artama.

Ganas melangkahkan kakinya menuju lapangan. Ganas bingung, kenapa pembina basket memanggilnya. Pasalnya, ia merasa tak pernah membuat kesalahan dalam club basket itu.

"Ganas. Kamu kenapa ngga ada waktu pengumuman hasil seleksi ketua?," tanya sang guru.

Ganas berpikir dengan keras. Memang kapan pengumumannya? Kenapa dirinya tidak tau? Namun, Raidan yang berada di sampingnya menyenggol lengannya dan mengode untuk melihat kearah lain, dimana terdapat Aletta. Ganas jadi merasa bingung dan —bodoh.

"Lo kan cabut sama Aletta," bisik Raidan.

"Oh iya anjir," sentak Ganas yang tanpa sadar.

"Anjir, anjir, apa yang anjir?," tanya pembina basket.

"Eh, ngga apa-apa pak. Ganas emang suka gitu, ngomong sendiri kayak orang gila," ucap Raidan yang berusaha mengalihkan perhatiannya.

"Bapak, kenapa manggil saya?," tanya Ganas to the point.

"Saya hanya mau menyampaikan, kamu terpilih jadi ketua basket SMA Titan tahun ini."

"Pak, ngga bisa di ganti? Kenapa ngga orang lain aja?," tanya Ganas malas.

"Dengan kamu ngomong kayak gitu, bapak makin yakin kalo kamu layak jadi ketua. Yaudah, bapak pergi dulu."

Ganas hanya mengangguk, lalu duduk di pinggir lapangan. Sebenarnya, Ganas benar-benar malas untuk menjadi ketua. Karena itu artinya, Ganas harus lebih aktif di ekskul nya. Di sela-sela ia melamun, ia tak sadar jika Iren sudah duduk di sebelahnya. Hingga akhirnya, Iren menepuk pelan bahu Ganas dan membuat cowo itu sedikit kaget, lalu menoleh kearah Iren. Ganas melihat Iren yang sedikit menyunggingkan senyumnya. Tak ada yang memulai pembicaraan di antara keduanya. Entah kenapa, akhir-akhir ini mereka terlihat seperti orang asing, mereka —berjarak.

"Cewek yang lo maksud siapa?," tanya Iren.

"Aletta."

***

Bel istirahat pun akhirnya berbunyi. Suasana dikantin saat ini sedang sangat ramai. Ganas melihat Aletta yang sedang celingak-celinguk mencari tempat duduk kosong. Lalu, mata Aletta tak sengaja bertubrukan dengan mata Ganas. Dengan ke-peka-annya, Ganas menyuruh enam orang didepannya untuk menyingkir. Mereka yang tidak ingin bermasalah dengan Ganas langsung menyingkir detik itu juga. Setelah itu, Ganas melambaikan tangannya kearah Aletta. Aletta yang mengerti pun langsung mengajak kelima temannya untuk bergabung dengan Ganas dan teman-temannya.

GanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang