Halooo, gimana kabar kalian?
Siap spam komen di part ini?
Absen dengan lagu favorit kalian yukkk
Happy reading brader<3
Ikan hiu nabrak kaca, i love you yang baca -freya
***
[12. Menyanyi Bersama]
Lewat matanya, aku tau ada banyak luka. Lewat ucapannya, aku tau ia berusaha terlihat baik-baik saja. Dan lewat senyumnya, aku tau ada yang berusaha ia tahan. —Aletta ValenciaSore ini sudah menunjukkan pukul enam. Aletta masih sibuk dengan pikirannya untuk menyetujui ajakan Ganas atau tidak. Aletta berusaha untuk tidak perduli, namun entah kenapa hatinya berkata lain. Akhirnya Aletta memilih untuk bersiap-siap, masalah Ganas yang benar datang atau tidak, itu urusan nanti.
Setengah jam kemudian, Aletta sudah siap. Ia mematut dirinya didepan cermin. Gaun berwarna coklat muda dengan dibalut make up tipis, dan sebuah flat shoes berwarna hitam yang menghiasi kakinya, tak lupa sebuah jam tangannya yang warnanya senada dengan sepatunya. Simple memang, namun semua orang yang melihatnya akan terpana. Aletta pun turun menuju ruang makan, dan disana sudah ada bunda, abang, serta adiknya.
"Cantik banget lo, mau kemana?," tanya bang Chiko. "Mau jalan sama temen. Tapi ngga tau jadi apa ngga."
"Bilang sama temen lo, harus jadi. Masa adek gue yang udah cantik gini di php in."
"Bang, php apaan? Pizza, Hamburger, sama Potato? Ian mau donggg," ucap Rian dengan tampang polosnya, dan itu langsung membuat Aletta serta Chiko -kaka Aletta- tertawa.
Tok tok tok. "Iya sebentar. Chiko, tolong bukain pintunya ya," teriak bunda dari arah dapur.
"Ngga usah bang, biar Tata aja. Siapa tau itu temen Tata"
"Udah ayo, gue temenin. Gue mau liat, temen lo yang mana."
Aletta pun membuka pintu, sementara bang Chiko berdiri di belakang Aletta. Ternyata dugaan Aletta benar, itu Ganas. Bagi Aletta waktu serasa berhenti mendadak, karena ia sibuk mengagumi sosok Ganas. Dengan celana jeans hitam, kaos putih yang dibalut jaket denim berwarna hitam dengan logo bunga mawar hitam yang bertuliskan Dreagel didadanya.
"Cakep juga pacar lo. Gue Chiko, abangnya Aletta." Chiko mengulurkan tangannya yang langsung dibalas oleh Ganas. "Ganas."
"Jadi, lo salah satu anggota Dreagel. Gue salut sama perjuangan lo, buat belain sekolah." Ganas hanya tersenyum samar, mendengar perkataan Chiko.
"Bang, malem ini gue minjem Aletta bentar ya."
"Yaudah bawa aja sana, asal dibalikin tanpa lecet sedikit pun."
"Emangnya Tata barang, maen asal bawa aja."
"Lo udah cantik, masih aja ngomel."
Setelah percakapan singkat itu, Ganas mengajak Aletta memasuki mobilnya. Bukannya sombong atau apa, Ganas memang sudah bisa menyetir mobil, namun ia tak pernah memakai mobil untuk kesekolah. Karena Ganas yang bersifat dingin, dan Aletta yang gengsi nya besar, jadi selama perjalanan hanya terjadi keheningan. Sampai akhirnya, mereka sampai didepan rumah Arga. Aletta turun duluan sambil menunggu Ganas yang memarkirkan mobilnya. Ganas turun dari mobil, dan langsung menggenggam erat tangan Aletta. Entah kenapa, Aletta merasa hangat dan nyaman. Mereka memasuki pelataran rumah Arga, disana sudah disiapkan panggangan dan beberapa makanan ringan. Ganas duduk di samping Arkan, dan Aletta bergabung dengan Freya dan Odelia.
"Aletta! Lo ada disini juga? Lo dateng sama siapa?," tanya ka Manda -kakak senior di ekskul musiknya-
"Eh, i-iya kak. Aku sama Ganas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganas
Teen Fiction1. FOLLOW SEBELUM BACA 2. KALO GASUKA, GAUSAH LANJUT BACA, APALAGI SAMPE REPORT, KARENA AKU PUN GAPERNAH MAKSA BACA 3. DILARANG KERAS PLAGIATOR Ganas Reval Galungga. Sikapnya sama seperti namanya. Cowok yang tak suka diatur dan butuh kebebasan. Hing...