GANASLETTA 5

8.2K 595 150
                                    

BACA SETIAP PARAGRAF, AKU UDAH NGETIK CAPEK CAPEK, JANGAN DI SKIP

KALO ADA TYPO, LANGSUNG KOMEN YA:)

Yang kangen Ganas mana suaranya? Absen dulu sini

Banjiri komen disetiap paragraf dan jangan lupa tekan bintang ya ♥

Kalian baca jam berapa?

***

[5. Datangnya Dryhan]
“Tak ada pertemuan yang kebetulan, karena semua sudah direncanakan Tuhan dan dijalankan takdir.” —Citra Nuella

Seorang cowok melangkahkan memasuki gerbang SMA Titan. Ia berhenti sejenak untuk melihat ke sekelilingnya, hingga akhirnya, ia menuju ruang tata usaha untuk mengetahui letak kelasnya. Namanya Dryhan, murid pindahan dari sekolah tetangga. Alasan dia pindah sekolah itu sederhana, ingin merebut sesuatu hal yang tak pernah bisa ia miliki. Kaki Dryhan masuk ke dalam kelas X IPS 2. Saat ia melewati kelas X IPS 1, matanya tak sengaja menangkap sosok Ganas. Dryhan memasang senyum smirk nya, lalu kembali melanjutkan jalannya.

“Perkenalkan, saya Dryhan Zevander, kalian bisa manggil Dryhan, Dry, atau Zevan, terserah. Asalkan, jangan panggil sayang.”

Setelah memperkenalkan dirinya, Dryhan mulai berbaur dengan teman-teman barunya. Meskipun Dryhan adalah sosok yang sulit bergaul, namun demi sebuah misi, ia harus pintar dalam bergaul dengan berusaha menarik perhatian banyak orang. Dryhan sudah menyusun rencana sedemikian rapi, dan ia juga berusaha untuk tidak terlalu terburu-buru agar semua berjalan sesuai rencana.

***

Bel istiraha sudah berbunyi, Ganas beserta teman-temannya yang lain langsung menuju kantin sekolah, lebih tepatnya ke warung mpo Surti. Saat sedang meneliti seisi kantin, mata Ganas langsung menajam ketika melihat sosok cowok yang sangat di kenalinya. Dia adalah Dryhan, dan ternyata cowok itu tidak main-main dengan ucapannya yang kemarin. Tangan Ganas langsung mengepal kuat. Entah kenapa, Dryhan selalu saja tak pernah mau mengalah dari dirinya. Hingga tiba-tiba, mata Dryhan menatap kearah Ganas, kemudian ia tersenyum sinis. Ganas pun tak ingin ambil pusing dan ia lebih memilih untuk meladeni candaan teman-temannya.

“Sa, beliin gue tejus dong.”

“Aku bukan bonekamu, bisa kau suruh suruh, dengan seenak maumu.”

“Bangsat, malah nyanyi lagu kekeyi,” umpat Galih

“Anjir, lagunya terngiang-ngiang,” ucap Diksa sambil terkekeh.

“Buru sono beli, ngga usah nyanyi lagi. Suara lu fales banget, eneg gue dengernya,” ucap Nathan.

Diksa pun langsung melangkahkan kakinya untuk membeli minuman. Namun, saat sampai di depan warung mpo Surti, ia lupa menariki duit teman-temannya, dan alhasil ia harus merelakan uang jajannya sendiri. Hingga tanpa sengaja, ia menyenggol lengan seorang cewek yang sedang mengantri. Diksa membaca nama cewek itu disebuah gelang yang dia pakai. Disana tertera nama Citra Nuella.

”Nama lo bagus," ucap Diksa tiba-tiba, yang langsung membuat Citra menoleh kearah dirinya.

“Hah?”

“Cantik cantik tapi bolot.”

“Sembarangan lo kalo ngomong. Gue denger lo ngomong apa, maksud gue, lo ngomong sama gue?”

“Ngga. Gue ngomong sama rumput yang bergoyang.”

“Stres lo! Udah tau, rumput ngga bisa ngomong.”

GanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang