GANASLETTA 2

11.6K 812 200
                                    

Ayo ayo absen siapa aja yg baca Ganas, komen username kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo ayo absen siapa aja yg baca Ganas, komen username kalian

Komen kemaren belom terpenuhi, tp gpp aku up sekarang:)

Kalian baca jam berapa?

***

[2. Introgasi di Lapangan]
Yang aku butuhkan bukanlah seorang pengganti, tapi orang yang sejak awal sudah ada bersamaku —Odelia

Bel istirahat pun akhirnya berbunyi. Dengan langkah yang cepat, Ganas dan semua kawannya langsung pergi untuk memadati area kantin. Disaat yang lain sudah duduk di kursinya, Diksa justru sibuk untuk mencari traktiran. Entah dari apa seorang Diksa tercipta, hingga membuat urat malunya hamper putus. Bahkan, Diksa tak segan-segan meminta makanan kepada cewek yang Diksa tak kenal. Tapi, beruntung ia memiliki wajah yang tampan, hingga membuat rencananya berjalan dengan mulus. Setelah Diksa mendapatkan apa yang ia mau, Diksa pun langsung duduk di samping Arkan. Disaat yang lain asik melempar candaan, Arkan, Diksa, dan Farel malah sibuk bermain hp. Entah dorongan dari mana, Ganas langsung menarik paksa hp mereka.

"Lo bertiga kalo mau kumpul sama hp, mending jangan disini. Disini tempatnya manusia yang mau bercanda," ucap Ganas yang membuat suasana menjadi tegang seketika. Tapi, untungnya banyak orang yang bisa mencairkan suasana.

"Oke boss. Tapi, jangan sita hp abang Diksa ya, nanti ngga bisa minta gratisan lagi."

Ganas pun langsung menaruh ketiga hp itu di atas meja, dan dengan secepat kilat, sang pemilik hp itu langsung mengambilnya hp nya masing-masing, mereka juga langsung memasukkan hp nya kedalam saku celananya. Tanpa di duga-duga, rombongan Dreagel datang dan bergabung bersama Ganas. Kali ini, kantin benar-benar hamper ramai dengan para anggota Dreagel. Ganas memilih utnuk pamit ke toilet. Saat melewati lorong kelas IPA, tiba-tiba ada seorang cewek yang menabrak dirinya, namun justru membuat cewek itu sendiri hamper terjatuh, seandainya Ganas tidak memegang lengannya.

"Eh, lo lagi. Btw, makasih. Makasih lagi. Makasih yang satunya buat kemaren pas lo nolong gue, dan satunya lagi buat sekarang." Ganas hanya melihat cewek itu sekilas, lalu ia menggelengkan kepalanya, dan tanpa sepatah kata ia berlalu dari hadapan cewek itu.

Tanpa di duga, cewek itu mencoba menahan tangan Ganas dengan memegang lengan cowok itu. Ganas membalikkan tubuhnya, lalu melihat kea rah Aletta. Matanya menatap tajam kearah cewek itu, namun tatapan itu tak berpengaruh apapun pada cewek itu. Justru, cewek itu malah menyodorkan tangannya.

"Gue Aletta." Dengan gerakan cepat, Ganas langsung menepis tangan Aletta, dan langsung melenggang pergi dari hadapan cewek itu.

Setelah urusan di toilet selesai, Ganas buru-buru kembali ke kantin. Ganas melihat beberapa perempuan yang sudah bergabung dengan anak-anak Dreagel. Mata Ganas pun terpaku pada sosok perempuan yang berdiri disamping Zian sambil menguncir rambutnya asal. Mata Ganas langsung membulat ketika ingat siapa cewek itu.

GanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang