12. Cuitan Netizen

2.2K 333 150
                                    

Lutfi tengah berada di taman depan kampus Kinan, tak seperti biasa yang menggunakan baju olahraga yang gombor dan penuh keringat. Kali ini dia agak niat dengan menggunakan kemeja dan celana jeans bahkan rambutnya juga tertata rapi khas boyfriend material gitu.

Tapi, tetap saja rasanya agak aneh untuk Lutfi, ini pertama kalinya dia mengejar cewek sampai dandan yang bukan seperti dirinya. Tapi, bodo amat udah kepalang tanggung juga nggak mungkin dia balik lagi, bisa-bisa ngabisin bensin doang sama pomade.

"Baru jam sepuluh. Kalo nggak salah kata Rayan, Kinan keluar jam setengah sebelas masih setengah jam lagi," gumamnya saat melihat jam tangan yang melingkar di lengannya.

"Lo udah tau kabar terbaru nggak?"

Lutfi sudah hafal suara suara seperti itu adalah awal dari para pendosa gibah akan memulai aksinya.

"Apa?"

"Gue bukannya mau ngatain ya cuma gue risih aja gitu."

Tuh kan benar dugaan Lutfi mereka mau gibah, Lutfi kan jadi pengen dengerin. Gini-gini dia lelaki sejati yang mengikuti seluruh perkembangan berita di nusantara kecuali berita politik sudah pening duluan dia.

"Risih kenapa sih?" tanya salah satu di antara mereka yang jelas Lutfi tak tahu siapa namanya, tapi dia akan memberi nama si cungkring karena badannya kecil.

"Lo tau si Kinan kan?" Si baju biru membuat Lutfi makin ingin menguping.

"Tau lah siapa yang nggak kenal dia, anak yang banyak sensasi. Kenapa emang?" kata si cungkring

"Kemaren tuh gue lewat SC kan terus liat dia bareng sama si Putra mana mesra banget lagi. Menel banget tuh cewek."

Lutfi mengerutkan kening merasa tertinggal dari Putra.

"Gak cuma Putra anjir, dia malah berantem sama mantannya Aksa di parkiran terus nih ya lo inget pas Kak Karina ke sini labrak dia kan tuh cewek balik bareng Rayan."

Lutfi makin kesal kenapa dia selalu tertinggal dari teman-temannya.

"Gila kayaknya dia rada murahan gak sih? Sama sini nempel sama sana nempel. Heran gue apa yang dilihat Kak Sean dari dia."

Lutfi merasa tak enak karena ikut mendengarkan hal-hal jelek tentang Kinan.

"Di pelet kali kalo nggak, liat dari banyaknya duit. Orang berduit mah gampang dapetin yang dia mau." Lutfi sudah tak sanggup mendengarnya baginya seluruh komentar itu sangatlah kejam.

Namun, baru saja lutfi ingin beranjak pergi dia melihat Kinan yang duduk pojokan tanpa diketahui siapa pun mendengarkan semuanya. Dari tempat Lutfi berada dia bisa melihat dengan jelas bahwa Kinan sedang mati-matian menahan tangisannya. Sedikit ragu Lutfi mendekat ke arah Kinan lalu memakaikan headphone miliknya.

"Ada suara setan jangan didengerin ntar lo keseret ke neraka," katanya dengan senyum playfull sementara Kinan malah semakin ingin menangis.

"Eh eh jangan nangis, gue nggak ada tisu." Lutfi jadi panik sendiri saat Kinan mulai mewek mungkin bawaan dari PMS dia yang belum kelar jadinya sedikit emosional.

"Udah cup-cup, lo mau apa? Es krim? Coklat? Susu? McD, pizza? Ehm skincare, tapi yang murah aja ya." Celetukan panik dari Lutfi malah membuat Kinan kehilangan mood menangisnya, memang saat PMS begini mood swing-nya sangat besar. Dia bisa tiba-tiba menangis dan tertawa hanya jeda beberapa detik saja.

"Lo siapa?" tanya Kinan merasa tak mengenal Lutfi.

"Gue Lutfi, sepupunya Bang Kai."

"Oh pantes item," gumam Kinan, tapi Lutfi masih bisa mendengarnya dengan jelas.

✅𝕃𝕠𝕧𝕖 𝔾𝕒𝕞𝕖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang