Kinan adalah makhluk yang paling suka berkomentar dalam setiap kesempatan. Lihatlah bagaimana mulut gadis itu terus mencela saudara kembarnya dan pacar saudaranya yang terus bermesra-mesraan di depannya. Inilah kenapa Kinan ingin malas saat Katon mengajaknya ke Puncak, tapi demi album Red Velvet Psiko dia pergi ke sana.
"Mulut lo mending buat ngunyah aja deh, nggak usah banyak bacot," kata Katon yang mulai risih dengan ocehan dari Kinan.
"Apa yang mau dikunyah? Kepala lo?" Kinan kesal tak ada makanan di dekatnya.
"Sabar napa sih, abis jemput Barchan ntar juga ada makanan Bang Chan bawa banyak makanan," kata Katon yang entah bisa Kinan percaya atau tidak karena saudara kembar Kinan ini lebih sering berkata dusta dibandingkan dengan berkata jujur.
"Tapi, sampai kapan? Cacing perut gue udah gigitin dinding lambung gue ini! Bentar lagi lambung gue bolong kalo kayak gini."
"Ribut amat sih lo! Lima menit lagi." Oke untuk lima menit Kinan akan diam setidaknya diam akan menghemat energinya dan juga bisa membuat diam cacing-cacingnya.
"Itu Bang Chan." Giselle menunjuk Barchan yang berdiri di depan pagar rumahnya.
"Masuk Bang," suruh Katon.
"Wait wait, dia duduk sama gue di belakang?"
"Iyalah! Udah duduk aja sana sambil makan nggak usah banyak bacot!" Kalo Katon tak sedang menyetir mungkin Kinan akan melakukan hal bar-bar, mencekik Katon dari belakang misalnya.
"Huff, jadi kita mau ke mana?"
"Udah dibilang puncak, makanya Nenek Lampir kalo orang ngomong itu didengerin bukan makan aja kerjaan lo tuh." Kinan benar-benar ingin menjambak rambut Katon detik itu juga.
"Ini makan, dibanding lo pengen bunuh adek lo." Kinan menghela napas lalu mengambil keripik yang ada di tangan Barchan lalu memakannya tanpa ragu.
Hal pertama yang Kinan lihat saat matanya terbuka adalah bagian depan mobil yang sudah kosong yang itu artinya dia ditinggal di dalam mobil. Awalnya ia ingin marah, tapi setelah sepenuhnya sadar dia tahu bahwa sekarang kepalanya sedang bertumpu di bahu Barchan.
"Udah bangun?" tanya Barchan begitu merasakan pergerakan dari Kinan.
"Kok lo nggak bangunin gue sih?" tanya Kinan pada Barchan.
"Lo keliatan capek dan gue juga nggak bakal ngelewatin kesempatan berdua sama lo." Kinan memutar bola matanya.
Beberapa hari ini ia selalu bertemu dengan manusia-manusia bermulut manis dan sayangnya antivirus bapernya sudah mulai melemah mungkin karena setiap hari dia selalu digempur perlakuan manis dari makhluk-makhluk tampan ciptaan Tuhan.
"Gombal mulu lo." Barchan tersenyum kecil melihat pipi tembem Kinan sedikit memerah.
"Itu kenyataan Kinan," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅𝕃𝕠𝕧𝕖 𝔾𝕒𝕞𝕖
RomanceBerawal dari saling mengaku sebagai idola kampus, tujuh lelaki saling bertaruh untuk menjadikan wanita pertama yang melewati pintu dari lapangan indoor untuk membuktikan kepopuleran mereka. Namun, sayangnya gadis yang masuk ke lapangan indoor di ken...