Masih empat jam menuju mini konsernya, tapi Rayan sudah sibuk dengan proses gladi resik. Cek sound dan tata cahaya. Ia ingin semuanya perfect walaupun semuanya tak akan sempurna jika gadis itu tak datang.
Rayan sengaja menyiapkan satu buah kursi di barisan paling depan untuk gadis itu dan kita tak perlu bertanya siapa dia, semua orang di dunia sudah tahu bahwa itu adalah Kinan.
"Yan," panggil manager Rayan.
"Iya Bang?"
"Lagu yang masuk ke soundcloud lo ntar ikut ditampilin di akhir."
"Nggak bisa Bang. Udah gue bilang gue nggak bakal nyanyi lagu itu sama cewek lain."
"Yan, Bang Agus udah terlanjur masukin lagu itu di daftar Yan." Inilah jadinya kalo dia terlalu percaya pada agensinya.
"Bang!"
"Yan, tolong lah! Lagian ntar tetep suara cewek lo itu kok." Rayan mendesah, dia sekarang tak bisa melakukan apa pun, lagi pula itu tetap suara Kinan bukan suara orang lain.
"Yan gimana?"
"Iya deh." Manager itu mengangguk senang akhirnya setelah bertahun-tahun Rayan mau menyanyikan itu di depan banyak orang.
"Oh ya Yan. Ini tiket yang lo suruh kasih ke rumah cewek itu."
"Dia nolak Bang? Atau keluarganya?" tanya Rayan, ini sudah ke berapa kali dia mengirim tiket, biasanya keluarga Kinan akan menerimanya saat Kinan masih berada di Brooklyn, mereka tak pernah menolaknya sekali pun, bahkan kadang keluarga Kinan datang ke konsernya.
"Nggak ada orang di rumah. Kata tetangganya ada acara ke nikahan gitu di Brooklyn atau dimana gitu."
"Siapa?" Pikiran Rayan sudah kemana-mana. Apa mungkin Kinan sudah menikah?
Pesawat yang terbang dari Bandar Udara John F Kennedy baru saja mendarat di Bandara Soekarno Hatta setelah terbang hampir 24 jam. Di antara banyaknya penumpang yang keluar ada seorang gadis yang paling mencolok dengan satu-satunya penumpang yang berambut pirang, tak hanya itu dia juga memakai dress biru dilengkapi dengan kaca mata hitam yang menutup mata cantiknya.
Dia berhenti, lalu melepas kacamata hitamnya memperlihatkan senyum geli, saat melihat empat orang gadis bodoh yang memegang spanduk kedatangannya. Ya harusnya hal itu adalah hal yang biasa dan sering terjadi di bandara, tapi masalahnya adalah tulisan di sana.
"Welcome home Playgirl!"
Gadis itu tersenyum singkat teman-temannya tak berubah masih saja aneh. Atau mungkin itulah kenapa mereka berteman.
"Kinan!"
Kinan. Gadis itu adalah Kinan. Gadis yang pergi jauh ke negeri orang untuk mewujudkan mimpinya sebagai seorang komposer sekaligus menata hatinya yang sempat terluka karena seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅𝕃𝕠𝕧𝕖 𝔾𝕒𝕞𝕖
RomanceBerawal dari saling mengaku sebagai idola kampus, tujuh lelaki saling bertaruh untuk menjadikan wanita pertama yang melewati pintu dari lapangan indoor untuk membuktikan kepopuleran mereka. Namun, sayangnya gadis yang masuk ke lapangan indoor di ken...