Berawal dari saling mengaku sebagai idola kampus, tujuh lelaki saling bertaruh untuk menjadikan wanita pertama yang melewati pintu dari lapangan indoor untuk membuktikan kepopuleran mereka. Namun, sayangnya gadis yang masuk ke lapangan indoor di ken...
"Ngapain lo ngajak ketemuan di sini? Lo lupa apa yang gue bilang waktu itu? Kita udah putus." Aksa tak pernah kasar pada wanita dan ini mungkin pertama kalinya sang pecinta wanita menggunakan nada ketus untuk bicara dengan salah satu mantan pacarnya yang dulu pernah melabrak Kinan. Siapa lagi kalo bukan Trisa.
"Lo serius sama Kinan?" Aksa mengangguk.
"Lo pernah tanya kayak gitu dan jawabannya bakal tetep sama seterusnya gue serius sama Kinan. Jadi please banget berhenti hubungin gue lagi."
Gadis di depan Aksa itu mengigit bibir bawahnya dia sadar bahwa Aksa sudah berubah. Dia bukan Aksa yang dulu pernah ia kenal.
"Lo bisa deket sama Kinan atau pun pacaran sama Kinan. Gue bisa kok jadi selingkuhan lo kayak dulu."
Aksa tak habis pikir kenapa ada gadis yang rela menjadi selingkuhan secara terang-terangan? Kemana harga diri mereka.
"Trisa!"
"Lo tenang aja gue nggak bakal ngasih tau Kinan. Gue nggak bakal ngelabrak Kinan. Gue bakal jadi pacar bayangan lo dengan baik. Please kasih gue kesempatan Sa. Gue cinta sama lo." Aksa mengusak rambutnya kasar dia benar-benar tak mengerti dengan arti cinta yang ada di kepala Trisa.
"Tris, dengerin gue! Gue sayang sama Kinan. Gue cinta sama Kinan dan gue janji sama Kinan kalo dia nggak akan jadi nomor satu, tapi dia akan menjadi satu-satunya. Dan itu artinya nggak ada ruang lagi buat lo di hidup gue. Sorry."
Tanpa pamit Aksa berdiri meninggalkan Trisa tanpa sadar bahwa ia meninggalkan hpnya di meja.
"Kalo gue nggak bisa dapetin lo, maka Kinan pun nggak akan bisa." Trisa mengulurkan tangannya untuk mengambil hp Aksa di meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa, Citra, Diana dan juga Sandra berubah menjadi nyamuk sejak Jae bergabung dengan mereka. Mereka bagaikan pemeran figuran yang sedang melihat pemeran utama wanita sedang bicara dengan pemeran utama pria. Keduanya tampak begitu senang saling bertemu setelah sekian lama, bahkan Kinan yang semua orang juga tahu bahwa dia adalah makhluk yang memiliki gengsi paling tinggi mampu mengatakan kata "kangen" dengan begitu mudahnya.
Lisa yakin jika divisualisasikan sekarang di sekitar Kinan dan Jae pasti ada aura berwarna pink dengan banyak bunga yang bertebaran khas orang yang sedang jatuh cinta. Gadis itu pun kini bertanya-tanya apa benar ucapan Kinan beberapa waktu yang lalu bahwa gadis itu menyukai ketujuh lelaki yang menembaknya, jika dilihat keadaan sekarang sepertinya tidak seperti itu.
"Aku tuh tadi ke rumah kamu, tapi kata Katon kamu ke sini ya udah aku susul. Tapi, kayaknya aku ganggu kamu kumpul sama temen kamu."
"Nggak kok kak, paling ntar juga kakak yang harus dengerin bahan gibahan kami. Aku nggak yakin Kak Jae kuat." Jae tersenyum kecil, Kinan masih saja seceplas-ceplos seperti dulu belum berubah.
"Tenang aja Bang, kita nggak bakal ganggu reunian kalian kok, kita cukup jadi nyamuk yang tau diri asal makanan ini dibayarin." Seperti biasa Lisa selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan tipe-tipe yang selalu cari untung.
