Epilog 5: Cinta Monyet Bersemi Kembali

1.3K 198 26
                                    

Elang menghela napas lega akhirnya dia bisa istirahat setelah menyelesaikan tiga buah operasi. Butuh perjuangan menyelesaikan operasi yang tak mudah itu apalagi tadi dia hampir saja membuat kesalahan, tapi beruntung pasien berhasil diselamatkan. Dan sekarang semua terbayar dengan istirahatnya walaupun hanya di kantin rumah sakit tidak bergabung untuk makan di tempat Lutfi seperti biasa.

"Liat deh itu Dokter Elang." Para perawat tampak memulai sesi gibahnya.

"Ganteng banget sumpah."

"Huh lo belum lihat gimana dia kalo megang pisau bedah ganteng berkali-kali lipat."

"Sayang udah ada yang punya."

"Serius?"

"Iya. Cantik banget gue pernah liat foto mereka pas ngasih chart pasien ke dia."

"Lo pasti seneng banget tiap hari diomongin sama perawat lo," kata Firdaus rekan sejawatnya yang menjadi teman makan siang hari ini.

"Nggak usah iri, gue emang setampan itu sampai di jadiin idola sama mereka." Pernyataan Elang membuat dongkol Daus.

"Kampret!" Elang tertawa kecil.

"Tapi, gue baru tau kalo lo udah punya cewek, kenapa nggak dikenalin?" Tawa Elang berhenti secara tiba-tiba.

"Lo udah kenal kok."

"Anjir jangan bilang Bella." Elang tersenyum kecil.

"Anjir serius? Akhirnya perjuangan anak direktur rumah sakit ada hasilnya juga." Firdaus cukup sering membantu Bella dalam melakukan pendekatan pada Elang yang sangat sulit untuk move on.

"Bukan Bella." Alis Firdaus menukik dia tak punya nama lain selain Bella yang mau mendekati Elang yang cuek minta ampun.

"Terus siapa?"

"Kinan." Firdaus terdiam, penyakit cinta Elang sangat berat menurutnya. Bagaimana bisa orang tetap stuck di satu orang setelah bertahun-tahun ditinggal dan tanpa kabar sama sekali.

"Lo serius sakit Bro, lo bahkan nggak tau apa dia masih hidup apa nggak, atau mungkin dia masih hidup, tapi nikah sama orang lain." Elang tertawa kecil.

"Gue bakal mundur kalo gue dapet kabar tentang itu dari dia sendiri." Firdaus tak tahu bagaimana cara menasihati Elang, segala kata mutiara sudah ia ucapkan, tapi sama sekali tak berhasil bahkan menggunakan kata-kata kasar juga mental. Laki- laki di depannya ini memang sangat menggilai Kinan.

"Ya serah lo dah."

Suasana bangsal anak sedikit tenang menurut Elang, padahal biasanya saat ia melakukan visit ada saja anak yang menangis karena takut ataupun alasan-alasan lain yang tak diketahui oleh Elang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana bangsal anak sedikit tenang menurut Elang, padahal biasanya saat ia melakukan visit ada saja anak yang menangis karena takut ataupun alasan-alasan lain yang tak diketahui oleh Elang. 

Namun, bagian yang tak Elang sangka adalah saat ia  menghampiri ruangan pertama untuk visit dia tak menemukan pasiennya. Zahra salah satu pasiennya yang sering meminta permen tak ada di sana bahkan ibunya pun tak ada.

✅𝕃𝕠𝕧𝕖 𝔾𝕒𝕞𝕖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang