28. Terlambat

1.4K 237 108
                                    


Markas GGS yang tak lain adalah rumah Putra penuh dengan anggota GGS yang sedang pusing memikirkan tentang nasib percintaan mereka dengan Kinan.

"Kenapa lo bisa ceroboh banget sih Ka sampai Trisa bisa ngambil hp lo." Marah Lutfi pada Aksa dan Aksa sendiri sudah pusing kehilangan hp dan sekarang mungkin dia akan kehilangan Kinan juga.

"Sekarang kita harus gimana?" tanya Elang.

"Sebenernya ini bukan hal yang buruk. Maksud gue kita nggak bisa terus nyembunyiin ini dari Kinan. Dia emang harus tau awalnya." Ian mulai mengeluarkan pendapatnya.

"Iya, tapi setelahnya liat! Kinan jauhin kita." Barchan ikut terbawa emosi.

"Kita bisa jelasin ke Kinan. Mungkin sekarang Kinan butuh waktu buat nenangin pikiran." Putra mencoba bersikap tenang, tapi dalam hati dia juga takut dengan reaksi Kinan.

"Tapi, sampai kapan?" tanya Aksa.

"Sampai dia percaya lagi," jawab Putra mantap seolah semuanya akan semudah itu.

"Kinan bakal ke Brooklyn, beasiswanya disetujui. Kita nggak punya waktu dan Kinan nggak ngerespon chat sama sekali." Semuanya diam setelah mendengar pernyataan dari Rayan. Hingga deru hp mereka berbunyi kecuali Aksa.

Kinan

Kita perlu bicara. Gue tunggu kalian di kafé Monèra jam 3 sore.
Ps: kasih tau Aksa juga.

"Kinan ngajak ketemu." Mereka saling berpandangan lalu tanpa membuang-buang waktu langsung bersiap-siap walaupun jam masih menunjukkan jam sebelas siang.

Suara musik di mobil menjadi satu-satunya backsound yang masuk di telinga Kinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara musik di mobil menjadi satu-satunya backsound yang masuk di telinga Kinan. Gadis itu menghadap ke arah jalanan tampak jelas sekali bahwa Kinan kecewa dengan apa yang baru saja terjadi. Tak hanya dikhianati satu orang, tapi tujuh orang di saat ia mulai mencoba membuka hati.

Rasanya masih sakit walaupun otaknya terus mengatakan bahwa ia baik-baik saja, tapi bagaimanapun ada rasa yang lebih untuk salah satu di antara tujuh orang itu yang baru ia sadari semalam saat ia hanya melihat bagaimana kenangan dengan orang itu hanya dalam waktu yang singkat.

"Kalo misalkan apa yang ada di group chat itu bener aku harus gimana Kak?" Akhirnya Kinan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam hatinya yang ia pendam.

"Pertama kamu bakal kecewa banget sama mereka dan merasa sedih, tapi aku yakin seiring berjalannya waktu kamu bakal baik-baik aja. Apalagi ada aku." Kinan menoleh ke arah Jae dan tersenyum setidaknya sekarang ada Jae di sebelahnya.

"Makasih Kak."

"Anytime Kinan." Mereka kembali diam, tapi setidaknya perasaan Kinan sudah lebih baik dan ia harap akan tetap baik saat ia bertemu dengan tujuh orang yang menyakitinya itu.

✅𝕃𝕠𝕧𝕖 𝔾𝕒𝕞𝕖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang