Chapter 9

34 6 4
                                    

Besoknya,para remaja itu sekolah seperti biasa,berhubung hari ini adalah hari guru,jadi mereka bebas untuk membawa tas atau tidak.

Skipp

"Lama banget si,mending tidur tau gini"omong Puri ke meysa.
"Ih,kamu!ini kan hari penting!"balas Meysa sambil nyubit tangan Puri,namun tak ada respon,dasar mayat idup!.

Saat ini mereka sedang melaksanakan upacara hari guru nasional.menyebalkan memang bagi sebagian murid pemalas,namun berbeda dengan yang lain.
Saat selesai mengibarkan bendera,tiba tiba..
"Akh!!"teriak seorang siswi dari barisan kedua.
"Ada apa?"tanya Sherly dibarisan ketiga
"Ini,ada yg pingsan"jawabnya.
"Astaga,imel.pmr!!"teriak Sherly.
Seketika para murid agak ricuh dikit,namun tenang kembali saat PMR datang.
"Mana tandunya?"tanya kk PMR.
"Ini"jawab anggota PMR lainnya.
Mereka pun segera membawa Melda menuju UKS,dan upacara dilanjutkan kembali.

Meysa pov

Saat aku akan membantu Melda,dan PMR pun datang membantu.tapi siapa sangka,disaat itu ada seseorang yg pernah mampir di lubuk hati aku.
"Pur.."ucapku ke Puri.
"Hm?"tanya Puri.
"Itu.."aku menunjuk ke arah cowok itu.
Puri celingak-celinguk,dan akhirnya dia ngerti apa yg kumaksudkan.
"Sidik?"tanyanya.
"Iya"jawabku.
"Emang kenapa?"
"Yaa,aku baru liat aja"
"Owh,gw mah sering liat"
"Kenapa gk bilang?"
"Ngapain juga?toh dia gk penting.inget,Lo udah ada gilang"
"Hm..,ya"

Ya,dialah sidik Firmansyah,lelaki yg sangat kusukai dimasa SMP,aku susah move on dari dia,sampai akhirnya gilang lah yg menggantikannya,fikiranku sudah hilang tentangnya,namun dia hadir kembali disini,tepat dilingkungan yg kutempati.
Aku harus apa Tuhan?

Meysa pov end

Skipp

Selesai upacara,para remaja itu segera menuju UKS untuk menjenguk Melda,siapa sangka,seorang cowok sudah mendahului mereka.
"Ryan?"tanya nazwa.
"Eh,lo.semua"jawab Ryan sambil berdiri dari duduknya.
"Lo..,kok bisa kesini?"tanya Puri.
"Gue..,cuma khawatir doang"jawabnya.
"Ikut gue"Ridha menarik tangan Ryan dan membawanya entah kemana,disusul Zahra dan Aisyah.

"Kemana tuh mereka?"tanya Meysa.
"Au,udahlah mending kita liat kondisi Imel"omong Sherly.
"Eum..,gue dimana?"tanya Imelda yg baru tersadar dari pingsannya.
"UKS,syukurlah Lo dah sadar"jawab nazwa.
"Emang gue pingsan ya?"tanya Imel.
"Ya!ngerepotin!dasar!"jawab Sherly.
"Hus!ngomong tuh dijaga!"bentak Puri.
"Hm!".

"Yaudah Mel,Lo klo GK kuat pulang aja"omong nazwa.
"Iya bener,takut ada apa apa"sambung Meysa.
"Ahk,iya deh"
"Ekh,biar gue aja yg anter"omong Ryan yg tiba tiba nongol diambang pintu.
"Lo gk ada niat jahat kan?"tanya nazwa.
"Enggak,dia gk ada niat jahat"jawab Ridha tiba tiba.
"Ko Lo Nyamber gitu aja si?"heran Sherly.
"Suka suka gue lah,udah Imel pulang aja sama Ryan"omong Ridha.
"Hm.,yaudah.gue duluan ya"jawab Imel.
"Oke,hati hati"omong Meysa.
Imel dan Ryan pun pergi menuju rumah Imel.

Seketika 4pasang mata memandang Ridha penuh tanya
"Kenapa Lo semua Mandang gue segitunya?ada yg aneh?"tanya Ridha.
"Enggak"jawab Sherly.
"Hei,kalian mau ikut GK?"tanya gilang tiba tiba nongol.
"Kemana?"tanya Meysa.
"Tangkuban Parahu,"gilang.
"Loh,kan kita lagi sekolah"nazwa.
"Santuy,Lo tau kan bokap Zidan kek gimana?apanya sekolah ini?jadinya santuy aja"gilang.
"Yaudah,mending gitu aja.males gue"Puri.
"Oke,kita kebelakang sekolah"gilang.
"Oke".para remaja itupun melakukan aksinya.

               Jangan dicontoh ya,GK baik
  Lagipula bokap Zidan itu bagaikan sultan
Disekolahkan ini,jadi para remaja ini bisa santuynya bolos sekolah,dasar😒

SKENARIO CINTA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang