Chapter 54

26 6 0
                                    

"P,puri.kok tangan kamu kaya cowok si?"

"Iyalah,orang ini tangan aku kok"jawab lelaki itu.

Sontak Meysa langsung berbalik
Badan,dan betapa terkejutnya
Dia mendapati sosok yang sangat
Berharga bagi dirinya.

"Gi,gilang.ka,kamu.."Meysa tak dapat meneruskan ucapannya,bisa dibilang ia sangat tak percaya.

"Iya Mey,aku disini,dihadapanmu"jawabnya

"Ta,tapi kenapa kamu_"

"Ssstt,dengerin.aku tau kesalahan aku,dan aku ga mau nyeritain panjang lebar.sekarang kamu cuma punya dua pilihan,kalo kamu mau maafin aku,peluk aku.kalau kamu ga mau maafin aku,dorong tubuh aku"

"Ta_"

"Cepet sayang.."

Meysa terdiam sejenak,

"Aku hitung sampe lima"

"Apa?"

"Satu.."

"Dua..."

"Tiga.."

"Empat.."

"Li,"

Meysa mendorong tubuh Gilang,
Lalu menarik kerah bajunya,
Hingga tubuh gilang jatuh dalam
Pelukannya.

Gilang hanya diam,lalu
Membalas pelukan Meysa.

"Ini artinya apa?kok kamu dorong aku terus meluk aku?tandanya apa?"tanya Gilang dipelukan Meysa

"Miss you"bisik Meysa

"Thanks you"jawab Gilang.

Sunset sore menjadi saksi
Kembalinya dua insan yang hampir
Terputus.kini dua insan itu
Akan membuka lembaran baru
Dan mulai menjalani kehidupan
Seperti biasa.

~~

"Sayang,Dwi mana?"tanya marchel yang sedang tiduran di pahanya zahra.hanya kepalanya saja,bukan tubuhnya.

"Ga tau,main kali"jawab Zahra seraya
Memainkan handphone nya.

"Kenapa kita juga ga main?"

"Main apa?emang kita anak kecil?"

"Ya..,main orang dewasa gitu,,,nikah nikahan juga boleh"

"Nikah itu bukan mainan marchel,,Nikah itu harus bener bener bukan buat dipermainkan"

"Kalau aku bener bener pengen nikah sama kamu gimana?"

"Ya,yaaaa nanti Dongg,tunggu aku udah besar kek kuliah kerja gitu"

"Masasi?tapi aku pengennya sekarang"

"Kenapa?"

"Aku takut kamu diambil orang"

"Yeee,ga bakal kalo kita jodohmah.kita pagi akan bersatu kelak"

"Wahhh,kamu cocok banget tau ga jadi calon ibu dari anak anak aku nanti,dewasa"

"Iyalah,aku gitu loh"

"Gitu loh nya kurang meleset"

"Ih,apaan si.eum,marchel"

"Sayang..."

"Iya iya sayang!tuh udah!"

"Ikhlas ga sih manggilnya?"

"Fiuhhh,sayang."

"Hm?"

"Eum,kamu kenapa si kalo sama orang tuh juteknya minta ampun?trus kalo sama aku malah sebaliknya?"

SKENARIO CINTA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang