8

10.5K 1.4K 112
                                    

*song : From the beginning Until now Ost. Winter Sonata by Ryu.

~~~~~~~~~

Lucas menemukan Renjun dengan mata dan pucuk hidung yang memerah. Pemuda kecil itu juga terlihat pucat dengan kantong matanya yang membengkak.

"Kau.. Menangis."

Itu bukanlah pertanyaan tapi Renjun tetap menjawabnya dengan gelengan pelan. "Lucas-ssi... Bisakah kita pulang saja?" tanyanya dengan suara yang serak. Renjun sudah bermenit-menit menghabiskan waktunya hanya untuk menangis tersedu di taman sendirian, tak heran jika sekarang suaranya terdengar serak dan kering.

Lucas tak bersuara, ia juga tak ingin bertanya apa yang menyebabkan Renjun terlihat seperti ini. Pemuda Wong itu hanya bergerak merangkul Renjun dan menggiringnya menuju pintu keluar.

Memang sebaiknya mereka pulang saja. Lucas juga merasa bersalah telah meninggalkan Renjun selama acara demi meladeni teman-teman dan kolega kerjanya, sehingga ia harus mendapati Renjun yang menangis seperti ini tanpa bisa tahu apa penyebabnya.

"Kalian mau kemana?" suara Ryujin menghentikan mereka.

Renjun berbalik, menemukan Ryujin berjalan menuju mereka didampingi Jeno disampingnya. Netranya terpasung pada lengan gadis itu yang mengait pada lengan Jeno.

Tentu saja.. Apa yang Renjun harapkan sebenarnya? Mereka sudah bertunangan.

"Aku mau membawa Renjun pulang, sepertinya ia sedang tidak enak badan," Lucas menjawab. Tangannya yang masih betah bertengger di pundak Renjun, menjadi fokus pemuda lain disana.

"Kalian pulang bersama?"

Itu Jeno yang bertanya. Alis pemuda tampan itu menukik tajam menatap pada Renjun yang hanya bisa menunduk disebelah Lucas.

"Tentu saja, kan Renjuni tinggal bersama Lucas," Ryujin menjelaskan pada tunangannya. Tidak menyadari tatapan tajam Jeno kali ini tertuju pada Lucas.

"Kalian berpacaran?" Jeno bertanya lagi. Kali ini menghasilkan tatapan heran dari Ryujin dan Lucas karena biasanya pemuda Lee itu tidak pernah bersikap 'banyak tanya' seperti ini.

"Ti--"

Ucapan Lucas terputus ketika Renjun menarik-narik kecil jasnya. "Bisakah kita pulang saja?" lirih pemuda kecil itu pelan. Ia benar-benar sudah tidak sanggup lagi untuk melihat Jeno. Luka hatinya jelas-jelas masihlah menyakitkan.

Lucas mengangguk. "Kalau begitu kami pamit dulu. Maaf tidak bisa berada di pestamu hingga akhir bro," ucap Lucas yang hanya dibalas dengan tatapan dingin dari Jeno.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

(✔) FOR HIM; ╰Noren╮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang