"Jeno dan Renjun sepertinya telah memiliki hubungan jauh sebelum pertunangan ini terjadi."
Lucas hanya mendengarkan bagaimana Ryujin bercerita tentang foto yang gadis itu temukan di kamar Jeno, dan suara pertengkaran orang tua si pemuda Lee yang tanpa sengaja ia dengar.
Pemuda Wong itu memijat kepalanya pelan.
Sekarang bagaikan titik-titik yang telah terhubung, semua kejadian semakin jelas di matanya. Alasan kenapa Renjun menangis di pesta pertunangan Jeno dan Ryujin lalu ekspresi murung yang dikeluarkan pemuda itu selama mereka menghabiskan waktu berempat di Luna Park, ternyata saling berhubungan dengan Lee Jeno.
"Lalu kenapa kau menginginkanku untuk datang ke Seoul?" tanya Lucas pada akhirnya. Ia mendengar helaan nafas yang dikeluarkan Ryujin dari seberang telfon.
"Aku ingin kau membantuku menyatukan mereka." Ucapan Ryujin berhasil membuat netra pemuda tampan itu membola.
"Kau gila?!" pekik Lucas. "Ryujin, kau akan menikah!" ucap Lucas mencoba menyadarkan gadis itu dari pikiran anehnya.
Ryujin menutup kedua mata, ketika rasa panas mulai memenuhi pelupuknya. Tentu saja ia akan menikah, hal itu bahkan telah ia antisipasi sedari mereka masih mempersiapkan pertunangan. Gadis itu lalu menjangkau dokumen-dokumen yang beberapa saat lalu ia baca, memperhatikan bagaimana riwayat hidup Renjun yang bahkan tidak memiliki moment bahagia disana.
"Aku tahu..." lirih Ryujin pelan setelah beberapa lama mendiamkan Lucas didalam panggilan. "Tapi mereka lebih butuh kebahagiaan ini daripada aku, Lucas."
*________
Pengumuman informasi keberangkatan pesawat menuju Amerika terdengar memenuhi bandara.
Pemuda tampan yang sedari tadi telah duduk termenung di ruang tunggu pun akhirnya bangkit, ia sudah akan bersiap pulang ke Negara tempatnya menghabiskan waktu selama beberapa tahun belakangan ini, sebelum suara dering dari ponselnya membuat langkah kakinya terhenti.
"Hm?" Lucas menyahut panggilan Ryujin dengan nada singkat. Kening mulusnya berkerut ketika tidak dapat mendengar jelas kalimat yang diucapkan gadis itu.
"Bicara pelan-pelan, Ryujin. Kau membuatku pusing."
Lucas memberikan waktu untuk gadis itu menarik nafasnya, dan memasang telinga dengan baik saat Ryujin di seberang sana mulai berbicara dengan suara tersendat.
"Jeno dan Renjun... mereka, mengalami kecelakaan."
.
.
.
.
.
Sirine ambulans terdengar nyaring ketika telah memasuki kawasan rumah sakit. Para perawat disana juga bergerak cepat membawa masuk dua bangsal yang bersisi tubuh penuh darah milik dua pemuda yang sudah tak sadarkan diri, untuk bisa diberikan pertolongan.
Selang beberapa menit kemudian, suara langkah kaki terdengar ribut memecah kesunyian lorong. Disusul tangisan dari salah seorang lelaki yang memberontak ketika tubuhnya di paksa untuk tetap diam dan tenang oleh beberapa perawat. "Jeno!!" Taeyong memanggil nama putranya dengan keras. Air matanya sudah tumpah dengan isakan yang membuat semua orang disana mengiba.
Ryujin sendiri sudah menangis, terduduk lemah dengan menutup wajah.
Bahkan gadis itu belum sempat melepaskan gaun pengantinnya saat ia menerima panggilan seseorang yang mengatakan bahwa mereka menemukan nomornya dari ponsel salah satu korban kecelakaan, yang saat ini sedang dibawa kerumah sakit terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) FOR HIM; ╰Noren╮
FanfictionRenjun paham dan mengerti jika dirinya dan Jeno tidak akan bisa menjadi bagian hidup masing-masing. _________________________________________ Lee Jeno - Huang Renjun _________________________________________ Start: 1 Oktober 2019 En...