4

10.6K 1.3K 110
                                    

New York disore hari sebenarnya merupakan saat yang pas untuk bisa menghabiskan waktu ditaman. Entah itu bersama dengan teman atau membawa peliharaanmu berkeliling atau hanya berbaring-baring saja di rerumputan Central Park.

Tapi Lucas sepertinya harus menghilangkan bayangan tentang angin semilir itu, karena saat ini ia berada di restoran mewah bersama dengan sepasang kekasih yang ada dihadapannya.

"Jadi ada kepentingan apa?"

Ryujin merengut.

"Apa salah jika menelpon temanmu hanya untuk makan bersama," protesnya. "Tidak semuanya harus tentang bisnis Lucas."

Lucas mengangguk-angguk paham, "Kalau tentang itu aku mengerti, tapi apakah Presdir muda disebelahmu ini mengerti juga? Setelah menjadi CEO kulihat wajahnya semakin dingin saja hahaha".

Pemuda yang dikatai oleh Lucas memicing tajam. Meskipun masih tetap memasang wajah dinginnya.

"Oke oke, aku bercanda. Tak perlu serius seperti itu presdir Lee," Lucas mengangkat kedua tangannya seperti tahanan yang tertangkap. Tetapi wajah jenaka yang ditampilkannya tidak berubah sama sekali.

Meja mereka kemudian penuh dengan obrolan dan candaan bahkan sesekali gelak tawa Lucas yang menggelegar juga terdengar. Well, sebenarnya hanya Ryujin dan Lucas saja yang terlihat menikmati waktu mereka disana, sementara satu orang lainnya terlihat tidak berminat sama sekali.

Hingga salah seorang waiter datang dengan membawa kantong yang berisi box. "Ah thankyou," ucap Lucas tak lupa memberikan tip pada waiter itu.

"Apa itu?" Ryujin bertanya. Heran kenapa Lucas memesan makanan padahal dia baru saja meyelesaikan porsinya.

"Ini makanan, kau tidak lihat?"

Ryujin mengerang kesal, "Seriously Lucas!" Lucas tergelak, memperlihatkan bungkusan itu pada dua pasang mata didepannya dengan senyuman lebar, "Ini untuk seseorang. Well, bisa dibilang tugasku sekarang adalah sebagai guardian angel nya."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Renjun mengernyit ketika suara bass memenuhi pendengarannya dan ia langsung menyadari dirinya tertidur disofa ketika Lucas membangunkannya. Seingatnya ia sedang membersihkan apartment, tapi sepertinya ia terlalu kelelahan hingga akhirnya tertidur disini.

"Aku bawakan makanan," sepiring spaghetti dan spicy wing tersaji didepan matanya. Membuat perutnya yang dari tadi siang belum terisi bergetar karna rasa lapar.

"Aku tidak tahu kesukaanmu, jadi kupilihkan menu yang umum saja."

Renjun menggeleng pelan, "Tidak apa-apa. Terimakasih banyak Lucas-ssi."

Lucas mengangguk, "Kalau begitu aku mau mandi dulu, kau bisa habiskan makanan mu."

Ia memilih beranjak untuk memberikan Renjun waktu agar bisa menikmati makanannya. Dan ketika pintu kamarnya benar-benar tertutup, tangannya dengan spontan memegangi dadanya yang berdegup dengan cepat. "What the hell Xuxi, what's wrong with you," bisiknya.

(✔) FOR HIM; ╰Noren╮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang