35

10K 1.2K 108
                                    

*Song: The Day Ost Empress Ki by Zia
______________________________________

Ada sebentuk perasaan yang mengganggu Jeno hingga pemuda itu tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Berkali-kali Jeno juga termenung dengan pandangan sendu, menatap pada sepasang cincin yang memang sudah cukup lama ia persiapkan.

Cincin manis dengan permata kecil yang menghiasi, dengan ukiran nama Jeno dan Renjun di baliknya.

Pemuda itu tersenyum lemah.

Jika Renjun memang tidak bisa mengingat semua hal tentang mereka, apa yang akan ia lakukan nanti?

Hatinya terasa memberat ketika memikirkan hanya dirinya sendiri yang akan menjaga kenangan mereka baik-baik.

Menghela nafas dengan pelan, Jeno saat ini mencoba menenangkan pikiran dan kekalutan hatinya pada penampakan Seoul yang terlihat sibuk pagi ini. Seketika pikirannya melayang pada wajah tersenyum Renjun saat pertama kali mereka saling berciuman di atap sekolah. Wajah manis sang kekasih yang tersenyum malu-malu dengan hiasan semburat merah muda di pipi gemuknya.

Jeno terkekeh miris.

Kenapa kisah cintanya harus berjalan seberat ini?

.

.

.

.

.

Senyum keibuan Taeyong terkembang menyambut kemunculan Renjun di dapur. Saat ini nyonya Lee itu terlihat sibuk mempersiapkan sarapan pagi bersama para pelayan. Renjun pun dengan sigap mengambil alih pekerjaan yang ia rasa dapat dibantu.

"Tidurmu nyenyak?" Taeyong bertanya ramah pada pemuda manis yang sedang memotong sayuran di sebelahnya.

Renjun mengangguk, lalu membalas balik senyum ramah Taeyong.

"Jeno hari ini tidak bisa ikut sarapan karena ada meeting pagi dengan beberapa klien," Taeyong menjelaskan. Sesekali melirik pada Renjun yang terlihat sibuk dengan sayurannya, dan tersenyum kecil ketika menyadari kefasihan pemuda itu dalam memegang pisau. Setelahnya mereka terlalu fokus menyelesaikan masakan hingga sajian untuk sarapan telah tersaji dengan rapi di atas meja makan panjang itu.

Renjun memandang bingung pada Taeyong yang sudah akan memakan sarapannya, karena saat ini dia tidak melihat siapapun selain mereka berdua dan beberapa pelayan yang berada di sekitar mereka.

"Apakah.. tuan Lee tidak ikut sarapan bersama kita?" tanya Renjun pelan, namun berhasil menghentikan Taeyong yang sudah akan menyuap nasi gorengnya.

Ibu dari Lee Jeno itu tersenyum masam. Tangannya dengan perlahan kembali meletakkan sendok. "Sejak peristiwa kecelakaan itu, Jaehyun tidak mau menampilkan dirinya dihadapan kami dan akan memilih menghabiskan waktunya di ruang kerja. Dia... sedang menghukum dirinya sendiri dengan melakukan itu."

Renjun menatap prihatin pada Taeyong yang sedang tersenyum lemah.

Sedikit banyak Renjun tahu jika nyonya Lee itu sedang menahan rasa sedih. Bagaimanapun juga, Lee Jaehyun adalah suami tercinta dari Lee Taeyong, perasaan sedih pasti akan terasa saat melihat bagaimana suamimu sedang menghukum diri dengan menjauhi keluarganya.

"Tuan Lee pasti juga sedang merindukan Taeyong eomma." Renjun memasang senyum menenangkan. Mencoba sedikit menghibur agar lekukan sedih di wajah rupawan itu bisa menghilang.

Taeyong terkekeh pelan, mengerti dengan usaha Renjun untuk bisa menghiburnya. Ia sudah akan kembali menyuap sarapannya sebelum pandangannya menatap pada Renjun dengan mata yang membelalak dan raut terkejut yang tergambar jelas di wajahnya.

(✔) FOR HIM; ╰Noren╮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang