30

10.8K 1.2K 111
                                    

*Song : So, it Ends by Heize ft. Colde
______________________________________


Sebuah padang rumput yang begitu luas memenuhi pandangan seorang pemuda. Kepalanya bergerak memandang penasaran, mencoba mencari keberadaan orang lain, tapi nampaknya hanya ia sendiri yang berada disini.

Mendudukkan tubuhnya di sebuah akar pohon yang berada didekatnya, pemuda itu pun memandang kosong pada rerumputan hijau dihadapannya.

Tempat apa ini?

Pemuda itu tersentak ketika tiba-tiba sebuah tangan mungil menggengam jemarinya. Melihat pada keberadaan seorang anak lelaki yang memiliki bentuk wajah menyerupai milikinya, dengan tatapan kebingungan. "Kau... Siapa?"

Anak lelaki itu tersenyum lebar, memperlihatkan sebagian giginya yang belum tumbuh sempurna. "Appa!" teriaknya ceria pada pemuda dihadapannya. Tangan mungil yang awalnya hanya mengenggam jemari, kini berganti dengan pelukan erat di tubuh pemuda itu.

"Logan rindu, ayo bangun." Mulut kecilnya mempout sedih dan menatap berkaca-kaca pada pemuda yang ia peluk.

"Semua orang menangis, jadi Appa harus bangun," ucap anak lelaki itu sebelum sebuah cahaya yang terang benderang menyinari mereka, membuat pemuda itu mengernyit karena silaunya, dan tiba-tiba saja keadaan dalam sekejap berganti dengan kegelapan.

Tidak ada padang rumput yang luas dan tidak ada senyum ceria milik anak lelaki itu.

Yang ada hanyalah kegelapan tak berujung yang dengan perlahan melahap dirinya.

.

.

.

.

.

Wajah Taeyong terlihat semakin kurus dengan lingkaran gelap di kantung matanya.

Tangan pria cantik itu dengan pelan membersihkan tubuh Jeno yang masih terbaring tak sadarkan diri. Wajah putranya terlihat pucat, membuat Taeyong harus menahan diri agar tidak menangis.

Taeyong menoleh, ketika merasakan kehadiran orang lain selain dirinya di ruangan ini. Mata berkilaunya menatap pada Jaehyun dengan tatapan kosong, tak memiliki emosi yang berarti. Ia sudah lelah untuk berhadapan dengan suaminya itu.

"Istirahatlah," ucap Jaehyun. Merasa iba dengan istrinya yang bahkan tidak memiliki jadwal tidur yang teratur akhir-akhir ini.

Taeyong hanya diam.

Menepis tangan Jaehyun yang tersampir di pundaknya, dan lanjut melakukan kegiatannya untuk membersihkan tubuh Jeno dengan kain basah. Memastikan tubuh putranya bersih, meskipun pemuda itu belum tentu kapan akan tersadar.

"Taeyong, aku benar-benar menyesal," Jaehyun masih berusaha agar Taeyong mau memaafkannya. Tapi lelaki yang ia nikahi itu bahkan tidak berniat untuk melihat wajahnya.

Taeyong berhenti, lalu menatap pada Jaehyun dengan pandangan nanar dan kecewa yang begitu besar. Ia menggapai tangan Jaehyun dan memperlihatkan kedua telapak tangan milik lelaki itu dihadapan wajahnya sendiri. "Kau pernah menggendongnya dengan tangan ini, Jaehyun."

"Bayi kecil yang kulahirkan 22 tahun yang lalu, pernah berada di dekapanmu." Taeyong menatap Jaehyun dengan air mata yang sudah menumpuk di pelupuknya.

"Tapi tangan ini juga pernah memukul dan menamparnya hanya karena dia jatuh cinta, dan sekarang..." Taeyong sedikit beringsut dari tempatnya, memperlihatkan pada Jaehyun bagaimana kondisi putra mereka yang saat ini yang dililit banyak kabel sebagai penyambung hidup. "Sekarang dia begini karena mu."

(✔) FOR HIM; ╰Noren╮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang