10

10.6K 1.4K 168
                                    

"Silahkan~"

Lucas membungkuk sembari membuka kan pintu restoran untuk Renjun. Ia berlagak seolah-olah Renjun adalah Tuan Putri yang akan memasuki istana, membuat Renjun tertawa kecil karena sikap konyolnya.

Seperti yang Lucas katakan, malam ini mereka benar-benar pergi ber'kencan' dan restoran ini adalah tempat pertama yang mereka kunjungi.

Restoran Hotpot.

Entah hanya kebetulan atau Lucas memang sudah mengetahui kesukaannya. Renjun juga tidak tahu.

"Ah disana," Lucas membawanya pada satu ruangan VIP. Dan Renjun benar-benar tidak menyangka jika ada Ryujin disana.

Dan juga Lee Jeno.

"Renjuni!" Ryujin yang awalnya sibuk melihat buku menu berteriak senang ketika melihat kedatangan Lucas dan Renjun. Gadis itu kemudian membawa Renjun duduk disampingnya, yang mau tak mau membuat Renjun harus berhadapan dengan Jeno yang saat ini sedang menatapnya dengan tajam.

"Maaf ya, tapi aku dan Jeno sudah memesan duluan," sesal Ryujin.

Lucas hanya mengangguk maklum, karena mereka memang datang terlambat dari waktu janjian. Salahkan kecelakaan lalu lintas yang membuat jalanan menjadi macet.

"Kau tidak memesan seafood kan?Renjun tidak akan bisa memakannya, dia punya alergi."

Ryujin tersenyum, merasa lega karna tadi ia hampir saja memesan menu seafood dari menu. "Tenang saja, aku yakin makanannya akan aman," ucapnya meyakinkan.

Hingga beberapa pelayan datang membawa pesanan mereka. Satu porsi besar Malatang Hotpot -kesukaan Renjun- sudah tersedia dengan apik dimeja.

"Tidak apa-apa kan jika kita memakan ini?" Ryujin bertanya, sedikit was-was jika Renjun tidak bisa memakan makanan pedas seperti ini.

Renjun menggeleng, "Ini.. Makanan kesukaanku". Ia dengan berbinar menatap kuah merah dihadapannya. Sudah lama rasanya Renjun tidak memakan ini. Biasanya ia dan Kun akan pergi berdua untuk memakan Hotpot setelah cafe tutup.

Ah, Renjun jadi tidak sabar untuk pulang.

"Syukurlah Jeno kali ini benar-benar bisa diandalkan," Ryujin tertawa pelan sembari menggenggam tangan tunangannya.

"Jeno?? Memangnya kenapa dengan Jeno?" Lucas bertanya. Ia terlihat sibuk mengisi mangkuk Renjun dengan isian Hotpot mereka.

"Jeno yang memesan dan menyarankan makan di restoran ini. Dan untungnya Renjun suka," Ryujin dengan ceria memakan porsinya. Ia benar-benar senang bisa menghabiskan waktu dengan tunangan dan teman-teman nya seperti ini. Hal yg sama juga terjadi pada Lucas yang terlihat lahap dengan makanannya.

Tapi berbeda dengan Renjun yang saat ini bahkan tidak sanggup untuk mengangkat sumpitnya setelah mendengar perkataan Ryujin. Dan jangan lupakan Jeno, yang saat ini mencuri pandang dengan harapan Renjun bisa segera memakan makanannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Renjun meneguk ludahnya dengan gugup. Meskipun Ryujin dan Lucas sedari tadi mengeluarkan lelucon-lelucon mereka, tapi Renjun tetap tidak bisa merasa nyaman.

Salahkan Jeno dan mata tajamnya yang sedari tadi melirik padanya. Meskipun Renjun menunduk, ia tetap bisa merasakan tatapan itu seperti sedang menghunusnya.

"Aku permisi dulu," dengan cepat Renjun pergi menuju toilet. Ia benar-benar tidak sanggup berada disekitar Jeno terlalu lama.

Baru saja Renjun merasa rileks setelah segarnya air membasuh wajahnya, ia harus dikagetkan dengan kehadiran Jeno disana. Pemuda Lee itu bahkan dengan berani bergerak mendekat dan mengukung Renjun diantara wastafel dan tubuh tegapnya.

"Kau berpacaran dengan Lucas?" tanyanya pelan. Netra hitamnya menjelajahi wajah Renjun yang masih lembab oleh bulir-bulir air.

Renjun tak menjawab. Ia bahkan memalingkan wajah, tidak mau menatap wajah Jeno yang hanya berjarak beberapa centi darinya.

"Renjun jawab aku."

Renjun tak bergeming. Membuat Jeno menggeram kesal karena sikapnya.

"Kau tidur dengannya?"

Kali ini Renjun menatap Jeno dengan pandangan kecewa. Matanya mulai memerah dan bahkan suaranya juga bergetar. "Apa aku begitu murah sampai kau bisa berkata seperti itu?" tanyanya dengan nanar.

Tak perduli dengan air matanya yang akan tumpah, Renjun dengan kasar mendorong Jeno untuk menjauh darinya dan segera pergi dari sana.

Sekali lagi, hatinya hancur oleh orang ini.








.

.

.

.

.

=================
To be Continued
=================
.

.

.

.

.

______________________________________

Pendek banget yaa 😢
             Apa di unpub aja /wks/

Pendek banget yaa 😢             Apa di unpub aja /wks/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(✔) FOR HIM; ╰Noren╮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang