18

9K 1.2K 43
                                    

Renjun telah siap ketika Jeno datang menjemputnya. Pemuda Lee itu terlihat tampan seperti biasa dalam balutan kemeja bergaris.

Jeno tersenyum, ketika Renjun dengan kikuk mengikuti menuju mobilnya yang terpakir tak jauh dari gerbang masuk apartement pemuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno tersenyum, ketika Renjun dengan kikuk mengikuti menuju mobilnya yang terpakir tak jauh dari gerbang masuk apartement pemuda itu. "Ayo masuk," Jeno membuka pintu penumpang untuk Renjun.

Pemuda Huang itu mengernyit, "Dimana Ryujin?" herannya karena tidak menemukan gadis itu.

Jeno berdecak, mendorong pelan Renjun agar segera membawa tubuhnya masuk. "Tidak tahu," jawabnya yang membuat kerutan di kening Renjun tidak segera hilang.

Jeno menutup pintu penumpang dan bergerak menuju pintu kemudi, setelah memastikan Renjun telah menggunakan seatbelt-nya dengan benar, Jeno lantas menancapkan gas.

Mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, karena tidak merasa harus terburu-buru meskipun mungkin saja Ryujin telah mengunggu kedatangan mereka.

"Kenapa Ryujin tidak datang bersamamu?" Renjun memecah keheningan. Ia menoleh pada Jeno yang terlihat begitu santai menyetir.

Jeno mengendikkan bahunya acuh, ia lantas menoleh pada Renjun. "Mau singgah kesuatu tempat dulu?" tanyanya, benar-benar tidak perduli dengan waktu janjian mereka yang telah lewat beberapa menit.

Renjun menatap jam di ponselnya dan menggeleng, mereka bahkan sudah terlambat.

"Ryujin pasti sudah menunggu," sekali lagi ia menoleh pada Jeno yang entah kenapa terlihat tidak ingin menambah kecepatannya. Pemuda Lee itu bahkan sepertinya dengan sengaja memilih rute yang lebih jauh.

Entah apa maksud dari kelakuannya.

Sejam setelahnya, akhirnya mereka tiba di salah satu kawasan pusat perbelanjaan terbesar di Seoul, –Dongdaemun. Salah satu pusat perbelanjaan yang sudah terkenal baik di Seoul bahkan Negara lain, ditempat ini banyak menyajikan berbagai macam hal tentang fashion dan aksesoris, baik dari buatan lokal hingga produk ternama.

Dengan tersenyum Jeno membawa tangan Renjun untuk ia genggam, mencegah agar Renjun tidak menciptakan jarak darinya. "Jeno lepaskan," Renjun mencoba menarik tangannya, namun Jeno malah semakin mengaitkan jari jemari mereka sehingga makin sulit untuk Renjun melepaskan genggaman pemuda itu. "Jen–"

"Akhirnya kalian datang."

Protesan Renjun terputus ketika Ryujin datang menghampiri mereka. Dengan cepat ia menarik tangannya sehingga tautan mereka terlepas.

Ryujin kemudian mengamit lengan tunangannya, "Kenapa lama sekali?" ia bertanya dengan nada manja, sedikit melirik pada Renjun untuk melihat ekspresi apa yang dikeluarkan pemuda itu. Ia kembali memasang senyumnya ketika melihat Renjun yang menunduk dan sedikit bergerak menjauh –memberi jarak dari Jeno.

"Macet."

Jeno menjawab dengan dingin, ia menatap lengannya yang masih diapit oleh Ryujin dan menghela nafas. "Cepat, aku tak ingin menghabiskan banyak waktu disini." ujarnya kemudian, beranjak dengan Ryujin yang masih betah bergelayut dan Renjun yang hanya bisa mengikuti dari belakang.

(✔) FOR HIM; ╰Noren╮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang