*****
Sudah setengah hari kami habiskan untuk berjalan jalan di kota, dan saat ini kami sedang ada di kedai makan ibuku untuk makan siang."benar benar ya cea. Padahal dia sudah membeli banyak macam makanan, dan sekarang dia akan makan lagi..." Yang lain membenarkan ucapan acris, dan menatapku takjub.
"Pangeran acris. Itu tadi, sekarang berbeda, aku belum makan siang"
"Iya cea tetap saja. Lagi pula itu belum lama, baru beberapa jam lalu" jelas hyla.
"Sudah lah, lebih baik kalian diam. Kalian tak ingin aku marah lagi kan?...." Ucapan ku membuat mereka gelagapan sendiri. Tapi tentu saja terkecuali Lega dan leo, mereka kan kulkas berjalan...
"E eh... Tidak cea. Oke oke, kami minta maaf" ucap hyla dan acris gelagapan.
"Hm" setelah itu kami lanjut memakan makanan kami. Saat makanan kami habis, terlihat ibu berjalan menghampiri meja kami.
"Bagaimana makanan disini?"
"Sangat nikmat" jawab nasa, fara, heli, dan hyla kompak. Berbeda lagi dengan para pangeran.
"Enak. Apalagi kalau itu gratis" elga yang mendengar itu langsung menjitak kepala acris. ibu yang melihat itu terkekeh.
"Tentu. Untuk kalian gratis"
"Bibi jangan dengarkan ucapan dia. Orang itu memang tidak tau diri" sebelum acris memprotes mulutnya segera dibekap oleh viero.
"Diam..." Acris yang mendengarnya hanya bisa pasrah.
"Tidak apa. Lagi pula kalian teman temannya cea, jadi untuk kalian aku beri gratis, apalagi kalian adalah pangeran kerajaan.
"Bibi jangan berbicara begitu. Kami tidak ingin di beda bedakan. Kita semua sama" ibu yang mendengar ucapan Lega tersenyum.
"Oh iya bi. Kedai ini tutup pukul berapa?" Viero yang menyadari jika suasana canggung pun mencoba mencairkannya.
"Kedai ini tutup pukul 5 sore. Dan kalian lebih baik pulang duluan. Aku disini mungkin akan lebih lama, karena aku harus membereskan semua ini dulu"
"Biar kita menunggu bibi rina saja" ucap nasa.
"Nanti jika aku lama bagaimana?"
"Tidak apa bi. Benarkan?" Yang lain hanya menganggukkan kepala mengiyakan ucapan nasa.
"Yasudah terserah kalian. Kalau begitu, kalian duduk disini saja.
Tunggu aku selesai bersih bersih""Ingin kita bantu bi?" Tawar elga.
"Tidak perlu pangeran elga. Kalian pasti lelah sehabis jalan jalan" kami yang mendengar hal itu memutar bola mata malas.
"Jangan belagak ingin membantunya. Yang ada kau hanya membuat pekerjaan tidak selesai, lagi pula saat di istana kau juga setiap disuruh orang tua mu kau tak pernah mau. Dan berpura pura sibuk, atau memilih tidur" elga mendengus karena ucapan acris yang kelewat jujur.
"Aku hanya berbasa basi" kulihat ibu hanya terkekeh mendengar alasan elga.
"Yasudah aku tinggal ya" setelah itu ibuku pergi dari hadapan kami.
Setelah kami menunggu ibu menyelesaikan semuanya, dan kedai pun sudah tutup. Kami putuskan untuk pulang.
"Maaf membuat kalian menunggu lama"
"Tidak apa bi" kami yang mendengar ucapan Lega langsung menoleh padanya. Dan kulihat dia tersenyum menatap ibu, dia pun membalas senyumnya itu.
"Ya sudah ayo, hari sudah semakin sore. Aku juga harus memasak makan malam untuk kalian" kami hanya mengangguk menurut saja, dan pergi meninggalkan kedai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eyes Academy (SUDAH TERBIT)
FantasyEurycea wilderae. Gadis 16 tahun yang mengalami mimpi aneh di malam hari ulang tahunnya yang ke 17. Dan sebuah fakta pun terungkap. Dia yang bukan putri kandung ibunya, yang selama ini merawatnya. Dia yang bukan manusia biasa. Dia yang memiliki semu...