chapter 16

44.7K 4.4K 85
                                    


Cea POV

Kini hari semakin petang, tetapi masih belum ada yang keluar dari hutan itu dengan membawa bendera, dan aku juga mengintai gerak gerik wanita itu. Tapi tetap saja tak ada yang mencurigakan. Tak lama kemudian, terlihat 2 orang tengah berlari sambil membawa bendera ditangannya, setelah sampai 2 orang itu ternyata Lega, dan Leo. Sudah 2 orang yang mendapat bendera, itu berarti tinggal 1 orang lagi. Mr. Catha pun sudah memberi pengumuman bahwa 2 bendera sudah didapatkan, alhasil banyak orang yang sudah putus asa, tapi tak banyak pula yang masih bertekad untuk mendapatkan 1 bendera itu.

Matahari sudah hampir tenggelam, mr. Catha mengumumkan bahwa, jika sampai matahari sudah tenggelam, tetapi bendera belum didapatkan. Mau tidak mau hanya akan ada 2 pemenang. Lalu tak lama kemudian ada seorang gadis yang tengah berlari kencang menuju keluar hutan. Saat sampai ternyata yang mendapatkan bendera terakhir ialah vira. Dan kulihat dia tersenyum remeh padaku......

Tapi aku tak memperdulikan itu, sekarang aku hanya cemas bagaimana keadaan teman temanku. Apakah mereka baik baik saja.
Karena sudah 3 bendera didapatkan, akhirnya mr. Catha mengumumkan bahwa perlombaan telah selesai.

"Untuk semua murid yang masih berada didalam hutan, silahkan kembali ke academy. Karena perlombaan telah selesai, dan bendera telah dibawa oleh puteri vira, pangeran Lega, dan pangeran felis"

Setelah itu banyak murid murid yang kembali menggunakan teleportasi. Kulihat mereka banyak yang terluka, tapi untung saja tak sampai luka parah. Saat aku melihat keempat temanku kembali, aku langsung berlari menghampiri mereka.

"Kalian tidak apa apa?, Apa kalian terluka?" Tanyaku khawatir.

"Kami baik baik saja cea. Kau tak perlu khawatir" mendengar ucapan fara aku akhirnya dapat bernafas lega.

"Ce, bagaimana?. Ada yang mencurigakan dengan ratu medusa itu?" Pertanyaan nasa membuat temanku yang lain juga ikut merasa penasaran.

"Tidak ada yang mencurigakan" ucapku lesu sambil menghela nafas kasar.

"Ya sudah, masih ada waktu besok, besoknya lagi bukan?...." ucap fara.

"Iya. Tapi perasaanku entah kenapa jadi tidak enak jika kita tidak cepat cepat membongkar kejahatan wanita itu, seperti akan ada sesuatu yang besar. Tapi kalian tak perlu khawatir, tadi aku sudah menceritakan nya pada kakek. Dia bilang, dia akan membantu untuk mengumpulkan bukti, lalu dia menyuruh ku untuk fokus dengan kekuatanku. Aku tidak perlu ikut turun tangan, begitu kata kakek" mereka saling tatap, lalu beralih menatapku intens.

"Lalu kita?" Tanya mereka.

"Kalian tetap akan ikut mengintai wanita itu, tapi kalian bisa lebih santai. Atau kalian ikut aku berlatih. Kita akan melatih kemampuan kita bersama" ucapku antusias.

"Waah ide bagus. Jika ramai pasti lebih menyenangkan" ucap hyla.

"Aku juga akan mengajak para pangeran. Mereka pasti bisa membantu kita untuk lebih cepat menguasai kemampuan kita" kami menganggukkan kepala senang mendengar ucapan nasa.

"lebih baik kita kembali ke kamar. Hari ini benar benar melelahkan" ucap fara.

"Iya. Tadi benar benar membuatku kelelahan, tapi juga menyenangkan. Sayang sekali cea tidak bisa ikut, jika kau ikut. Pasti akan lebih menyenangkan lagi, dan pemenangnya juga bukan si putri sombong itu, tapi kau" aku hanya tersenyum menanggapi ucapan heli, lalu kami pergi meninggalkan tempat itu.

*****
Malam ini aku dan teman temanku tengah duduk dan menikmati makan malam kami.

Setelah makan malam selesai, kakek mengumumkan hal yang membuat ruang aula menjadi ramai.

The Eyes Academy (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang