*****
Saat ini aku dan yang lainya tengah duduk dimeja. Setelah berdansa kami memutuskan Untuk makan. Kami makan dengan tenang sesekali melihat yang lain tengah berdansa. Lalu acara makan kami terhenti saat para puteri menghampiri meja kami.
"Felis. Ayo kita berdansa" ajak vira."Iya, ayo Lega"
tapi tak ditanggapi mereka berdua, mereka bahkan tampak tenang dengan makanan mereka. Hal itu membuat vira kesal, lalu tanpa diduga, ia menarik tanganku. Hingga aku berdiri dari kursi. Leo yang melihatku ditarik seperti itu langsung marah pada vira.
"Apa apaan kau. Jangan pernah menyakitinya. Jika berani saja kau melukai kekasihku... Aku akan membuatmu menderita, ingat itu vira"
ucapnya penuh ancaman tak lupa tatapannya yang tajam dan menusuk, membuat vira sedikit takut. Lalu dengan menghentak hentakan kakinya berlalu pergi meninggalkan kami. Untung saja tak ada yang melihat perdebatan ini."Kau baik baik saja?"
Aku mengangguk sembari tersenyum menjawab pertanyaan Leo yang penuh kekhawatiran. Kelakuannya membuat hatiku terasa hangat. Kamipun melanjutkan makan.
"Dia itu benar benar ya. Tidak ada kapoknya, padahal saat di kedai bibi rina sudah diperlakukan seperti itu oleh pangeran Lega dan pangeran felis" ucap hyla kesal.
"Namanya juga vira. Prinsipnya. Apa yang dia inginkan, harus ia dapatkan" ucap nasa.
"Cea. Maafkan vira ya" ucap Lega sesal.
"Tidak masalah, kak Lega" Lega tersenyum mendengar ucapan ku.
"Cea. Mengapa kau memanggil Lega dengan embel embel kak. Sedangkan dengan kami tidak?. Kami juga lebih tua darimu" Pertanyaan elga membuatku tersadar. Astaga... Mulutku benar benar tidak bisa dikontrol.
"Ah itu. Aku sudah menganggap kak Lega seperti kakak ku"
"Lalu. Kau menganggap kami apa?" Tanya acris.
"Kalian teman temanku" ucapku sembari tersenyum lebar. Membuat mereka ikut tersenyum.
"Bisa saja cea ini" Leo menatap tajam acris saat dia mengucapkan dengan nada yang dibuat tersipu. Acris yang ditatap begitu menjadi gelagapan.
"Eh... Tidak, aku hanya bermain main felis. Ah dia pencemburu sekali" kami tertawa geli melihat acris yang begitu takut pada Leo.
"Maka dari itu Jangan suka menggoda cea, Lebih baik kau goda hyla saja" ucap elga.
"Tidak terima kasih. Dia itu sangat cerewet. Suaranya yang cempreng seperti kaleng rombeng"
hyla yang mendengar ucapan acris melotot tak terima, lalu menggeplak kepalanya keras, membuat yang lain tertawa melihat acris yang kesakitan karena pukulan hyla. Kami tertawa bukan karena saat hyla yang memukul, tapi kami tertawa karena melihat wajah acris yang kesakitan karena pukulan hyla.
"Sakit hyla. Astaga, jika ingin memukul ku beritahu aku. Jadi aku bisa menghindar" ucapnya dengan kalimat terakhir dikecilkan. Tapi sayangnya kami masih bisa mendengarnya.
"Dasar bodoh. Jika hyla memberitahumu lebih dulu. yang ada kau kabur sebelum dipukul hyla" ucap elga.
"Seratus untuk mu"
"Terserah. Bicara denganmu membuatku kesal" ucap elga.
"Ya sudah jangan berbicara denganku kalau begitu" mereka tak membalas ucapan acris. Hal itu membuatnya mendengus kesal.
"Hyla. Kau harus bertanggung jawab. Aduh sepertinya terjadi sesuatu dengan kepalaku"
"Aku tidak peduli" ucapan ketus hyla membuat yang lain terkekeh karena melihat acris yang tak ditanggapi oleh hyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eyes Academy (SUDAH TERBIT)
FantasyEurycea wilderae. Gadis 16 tahun yang mengalami mimpi aneh di malam hari ulang tahunnya yang ke 17. Dan sebuah fakta pun terungkap. Dia yang bukan putri kandung ibunya, yang selama ini merawatnya. Dia yang bukan manusia biasa. Dia yang memiliki semu...