*****
Setelah mereka datang. Aku langsung diborong banyak pertanyaan. Kulihat mereka sangat mengkhawatirkan ku, hal itu membuat aku tersenyum tanpa henti."Cea kau sudah sadar. Apa kau baik baik saja?" Tanya grif.
"Apa tubuhmu sakit?" Tanya pega.
"Kau butuh sesuatu?" Tanya naga hitam.
"Kau baik baik saja kan?. Kita semua mengkhawatirkan mu" tanya nix.
"Aku baik baik saja. Tubuhku juga sudah terasa baikan. Terima kasih sudah mengkhawatirkan ku"
"Aku takut sekali kau terluka parah. Karena kau tak sadarkan diri selama 2 hari. Jadi kita berfikir yang tidak tidak" ucap grif.
"Aku sudah merasa baikan. Mungkin karena aku tak sadarkan diri selama 2 hari, tubuhku jadi pulih. Oh ya, kalian dari mana?"
"Kami habis jalan jalan. Melihat hutan ini" balas nix.
Aku hanya menganggukkan kepala mengerti. Kamipun terus mengobrol mengenai strategi perang nanti. Lalu saat draco berbicara perihal ratu synda.
Oh ya soal draco. Dia adalah naga hitam, aku memberinya nama draco. Dari bahasa latin yang artinya naga. Menurutku nama itu sangat cocok untuknya. Ok back to topik.
"Cea. Bagaimana masalah dengan ratu demon itu?" Tanya draco.
"Aku juga sedang memikirkan untuk membongkar kejahatan wanita itu. Dan aku sedang merencanakan untuk mengintai dia dari jauh. Bagaimana menurut kalian?"
"Kami setuju. Lalu pangeran Lega?. Bagaimanapun dia adalah anaknya" ucap pega.
Kini tatapan kami tertuju pada kak Lega. Yang juga tengah menatapku dengan tatapan sulit diartikan.
"Aku akan membantumu cea. Aku tidak akan membela ibuku. Karena dia salah. Aku hanya akan membela yang benar" ucap kak Lega. Membuat senyumku terbit.
"Terima kasih kak" Aku beranjak mendekati kak Lega, lalu memeluknya erat.
"Aku akan pulang ke istana. Dan tinggal untuk beberapa hari, aku akan mengumpulkan bukti kejahatan ibuku. Dan kau hanya perlu mengintai salva saja. Dia pasti berniat ingin mencelakai mereka" ucap kak Lega.
"Oke. Kita harus dapatkan semua bukti dengan cepat sebelum perang tiba. Dan untuk kalian. Kalian cukup sembunyi disini. Aku akan memanggil kalian ketika perang tiba"
"Baiklah" ucap mereka.
"Sebaiknya kita berangkat sekarang" ucapku.
Aku dan kak Lega pun pergi dari sana. Pega dan grif pun mengantar kami. Grif mengantar kak Lega sampai hutan perbatasan istana demon, dan pega mengantarkan ku sampai perbatasan kota. Memang aku memilih untuk tinggal di rumah ibuku, sampai perang dimulai. Aku juga akan melatih kekuatanku dengan bantuan ibu.
*****
Setelah sampai di rumah. ibu langsung menyambut ku dengan senang. Kini aku dan ibu sedang makan malam. Memang aku sampai di rumah saat sore hari. Mengingat butuh berjam jam aku sampai diperbatasan kota."Jadi kau ingin tinggal disini sampai perang dimulai?" Tanya ibu.
"Iya bu"
Saat sampai tadi aku sudah menceritakan semuanya pada ibuku. Kecuali saat aku yang berpetualang mencari hewan partnerku. Setelah makan malam selesai aku meminta ibu untuk tidur denganku.
"Bu. Aku ingin tidur bersama ibu"
"Baiklah ayo. Kita ke kamarmu" Kamipun berjalan beriringan menuju kamarku.
Sesampainya dikamar aku langsung membaringkan tubuhku di kasur, diikuti oleh ibu. Dia berbaring di sampingku. Kemudian mendekap ku erat, sembari tangannya mengelus rambutku lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eyes Academy (SUDAH TERBIT)
FantasyEurycea wilderae. Gadis 16 tahun yang mengalami mimpi aneh di malam hari ulang tahunnya yang ke 17. Dan sebuah fakta pun terungkap. Dia yang bukan putri kandung ibunya, yang selama ini merawatnya. Dia yang bukan manusia biasa. Dia yang memiliki semu...