chapter 13

47.2K 5K 276
                                    

*****
Saat ini aku tengah berdiri diarena pertarungan, dan dihadapan ku sudah ada rival ku. Dia gadis yang cantik, namun tatapan angkuhnya yang membuatku kesal. Dia tersenyum mengejek padaku. Ah dia pikir aku takut... Tidak akan, lihat saja. Siapa yang akan menang di pertarungan ini.

"Hai... Aku angel, aku dijuluki si cerdik, dan licik. Sebelum itu kau ingin menyerah?" Tanyanya dengan penuh keangkuhan.

"Tidak akan" jawabku datar.

"Baiklah, aku sudah memperingatkan mu, dengar. Aku takkan terkalahkan, bersiaplah" aku hanya tersenyum miring membalas ucapannya.

Kulihat dia sudah ber ancang ancang ingin menyerang ku, dan aku pun melakukan hal yang sama dengannya. Saat aku tengah bersiap untuk menghindar jika dia akan menyerang ku, semua itu buyar ketika aku seperti mendengar dengan jelas bahwa dia tengah merencanakan hal yang akan membuatku langsung tumbang.

"Baiklah, aku akan mengecoh nya terlebih dahulu. Lalu aku akan menyerangnya dari belakang"

"Dia tidak tau saja. Aku bisa ber teleport"

kulihat dia menyeringai licik. aku melongo mendengar rencananya. Aku... Ternyata aku bisa membaca pikirannya. Aku baru tau kalau aku memiliki kekuatan pembaca pikiran.
Tak ingin menyianyiakan kesempatan ini, aku tersenyum miring. Aku tidak akan mudah dikalahkan. Oke kita mulai permainan ini.

Lalu dia mengeluarkan panahnya. Aku pun sama, mengeluarkan pedangku. Setelah itu, dia mulai menyerang ku dengan memanah ku, saat anak panah itu mulai dekat, tiba tiba keluar tumbuhan yang dapat melilit siapa saja jika mereka mendekat. Aku mengelak, berusaha menghindar dari anak panah, berhasil... Tapi tumbuhan itu ternyata masih bisa menjangkau ku, tumbuhan itu berhasil melilit kakiku. Saat aku berusaha menghindar. Aku mencoba melepaskan lilitan itu, aku baru tau kalau tumbuhan itu saat melilit tubuh orang, akan sangat panas.

Aku mulai menggerakkan pedangku, memotong tumbuhan itu. Dan berhasil, tapi tak disangka angel telah mengeluarkan element anginnya, dia membuat angin tornado yang begitu besar. Angin itu bisa membuat siapa saja terbang keatas. Aku langsung membuat perisai, jadi aku takan ikut terbang bersama angin itu.
Tampak dia menggeram kesal, lalu dia menghilangkan angin itu. Setelah hilang barulah aku juga menghilangkan perisai ku. Saat perisai ku hilang, aku tak menemukan angel di depanku, tiba tiba ada yang melilit leherku, dan ternyata angel berada dibelakang ku mengeluarkan element tumbuhan nya dan melilit leherku. Nafasku mulai tersedat sedat. Aku berusaha melepaskan lilitan itu, tapi tumbuhan ini melilit begitu kuatnya.
Tak ada cara lain... Aku mengeluarkan element airku, dan hujan turun.

"Heh. Kau menurunkan hujan?... Payah sekali"

aku tersenyum miring mendengar ejekannya. Dia tidak tau saja... Hujan itu bukan hujan biasa, jika hujan itu mengenai kulit kita maka kulit kita akan melepuh. Aku sudah membuat perisai untukku, saat hujan turun... Dia berteriak kesakitan. Dan akhirnya aku bisa terlepas dari lilitan tumbuhan nya, lalu ku hilangkan hujan itu dan perisai ku.
Kulihat kulit angel yang tadinya mulus sekarang sudah memerah dan ada juga yang melepuh. Dia menggeletukan giginya, karena amarahnya. Aku hanya tersenyum miring melihatnya.

Tak mau membuang waktuku lagi aku langsung membuat bola air dan menyerangnya tanpa henti, lalu ku tambahkan dengan membuat angin yang begitu kencang, sehingga bola air itu melesat begitu cepat. Dan... Tepat sekali, angel langsung jatuh tersungkur karena mengenai bola airku. İtu bukan bola air biasa, didalam bola air itu terdapat tumbuhan yang begitu tajam, serta tanpa semua orang tau, aku juga telah menaruh es tajam didalamnya.
Kulihat angel masih terduduk, sembari memegang perutnya, dan mulutnya sudah mengeluarkan darah. Tak lama setelahnya dia jatuh pingsan. Semua orang yang melihat pertandingan ku selesai, dan dimenangkan olehku, langsung bertepuk tangan.

The Eyes Academy (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang