chapter 17

44.2K 4.4K 221
                                    

Saat kami asyik mengobrol, ibu datang dengan membawa banyak sekali makanan, dibantu oleh pelayan kedai.

"Ini makanannya. Selamat menikmati" ucap ibuku.

"Terima kasih bibi" balas viero mewakili yang lain.

"Sama sama. Kalau begitu aku tinggal dulu ya"

"Iya bi" setelah ibu dan pelayan tadi pergi, kamipun langsung menyantap makanan yang ada dimeja.

Aku makan begitu lahapnya, mereka yang melihat kelakuanku. Ada yang menggelengkan kepala tak habis pikir, ada yang menganga speechless, ada yang memutar bola mata malas, dan ada juga yang mencibir. Seperti para puteri.

"Cea makan dengan perlahan" tegur fara.

"cea, kau seperti tidak makan berhari hari" celetuk acris.

"Ck. Dasar tidak tau malu" aku menatap mereka sinis, lalu aku melanjutkan makan ku, tanpa memperdulikan ucapan ucapan mereka. Sampai ada sebuah tangan terulur menyentuh bibirku, aku terdiam dengan detak jantungku yang berdetak dengan cepat.

"Makanlah dengan perlahan. Nanti kau bisa tersedak" ucapan dan tindakan tak terduga Leo membuat yang lain terdiam menatap tak percaya pada Leo.

"pangeran felis romantis sekali" ucap hyla.

"Itu benar felis kan?" Ucap acris.

"Dia kenapa?..." Aku yang menyadari mereka menatap tak percaya pada tindakan Leo, langsung menjauhkan wajahku.

"Felis. Apa yang kau lakukan, kenapa kau menyentuh bibir cea" ucap vira marah.

"Aku tidak meminta leo untuk menyentuh bibirku" ucapku protes dengan tuduhan mereka.

"Felis. Ada apa denganmu?" Tanya elga.

"Kau menyukai cea kan?..." kulihat Leo hanya diam tak mengindahkan ucapan elga dan acris. Tapi ucapan Leo selanjutnya membuatku membelalakkan mata kaget, tak hanya aku, yang lainpun sama terkejutnya.

"Ya. Aku menyukai cea. Kenapa?" Ucap leo jujur.

"A ah ja jadi benar...." ucap acris.

"Ka kau menyukai nya?" Tanya viero.

"Waw. Baru kali ini felis menyukai seseorang" celetuk acris.

"Felis kau... Kau menyukai gadis ini ?" Kali ini ucapan felis membuat wajah vira memerah, karena marah.

"Iya. Kenapa?" Jawab felis dengan wajah datarnya.

"Aku tak akan membiarkanmu menyukai nya. Kau tau... Kau dan aku sudah dijodohkan" protes vira.

"Aku tidak menerima perjodohan itu" ucap Leo dengan nada datar. Kami hanya diam tak mampu berkata apa apa. Tapi saat vira akan melukaiku, Lega langsung mencegahnya.

"Aku akan menghabisi mu cea. Kau sudah merebut felis dariku, takkan kubiarkan kau hidup bahagia dengannya" ucap vira penuh amarah.

"Vira. Apa yang kau lakukan. Jangan membuat keributan disini" marah lega.

"Kak Lega. Dia sudah mengambil felis dariku, takkan kubiarkan dia hidup" tanpa kami duga vira mengeluarkan element apinya, lalu menyerang ku. Aku jatuh tersungkur, sembari memegang dadaku yang sakit.

"Vira. Kau keterlaluan" ucap lega sembari menampar vira, membuat semua orang membelalakkan mata kaget.

"Ka kak Lega... Kakak lebih membela gadis itu daripada aku?, adikmu sendiri" ucap vira dengan air mata yang turun deras.

"Kali ini kau sudah keterlaluan" ucapnya dengan nafas memburu karena marah. Semua penghuni kedai kini tengah menonton kejadian ini. ibu yang melihatku terluka langsung membawaku pergi, diikuti keempat temanku.

The Eyes Academy (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang