Yang sebenarnya

1.2K 106 0
                                    

Sudah 3 hari sasuke tidak pergi ke kantor agensi nya. Bahkan ia tidak menghubungi suigetsu managernya sendiri untuk menjelaskan alasannya kenapa ia tidak mau bekerja.

Karena ulah sasuke, suigetsu harus menunda jadwal syuting sasuke.

"Ck.. Apa karena dia aktor terkenal, makanya berbuat semaunya" gerutu suigetsu sambil mencoba menghubungi sasuke yg lagi-lagi di abaikan.

***
Sasuke berada di kamarnya, duduk termenung memikirkan sesuatu yg terus mengganggu pikirannya.

Flashback Sasuke bertemu Orochimaru.

"Kau ini benar-benar keras kepala yaa, sepertinya aku sudah cukup baik berbicara sopan pada mu, sasuke-kun" ucap orochimaru dengan tatapan tajamnya seolah menghakimi.

"Kalau kau sudah tau, seharusnya kau tidak usah bersusah payah membujukku. Karena aku tetap pada pendirianku!" Tatapan onyx itu menyiratkan bahwa kali ini ia benar-benar serius dan marah. Ia tidak perduli dengan tatapan Bos nya yg terlihat geram.

"hmmpphh..." terdengar tarikan nafas panjang dari orochimaru.
"Baiklah kalau begitu, kau yg ingin aku melakukan cara yg kotor sasuke-kun" ucapnya sambil menunjukkan foto seorang gadis yg keluar dari kamar hotel sasuke. Gadis bersurai panjang berwarna pink.

Sasuke mengerutkan alisnya "hah, sakura?" gumamnya pelan

"Jika aku memberikan foto ini pada paparazi, pasti tidak membutuhkan waktu yg lama. Gadis itu akan menjadi perbincangan publik"
Orochimaru terdengar santai sambil menunjukkan foto-foto sakura di atas meja.

Sasuke hanya berdecih tanda ia tidak perduli. Toh sakura bersama dengan dirinya malam itu yg pastinya tidak hanya sakura yg akan menjadi bahan gosip, tetapi dirinya juga. Tentu saja jika sasuke mendapatkan berita yg negatif akan merugikan orochimaru, jadi dia tidak begitu meladeni ancaman orochimaru.

Terlihat senyum diwajah orochimaru,
"Sasuke-kun aku tidak akan melibatkanmu, aku akan membuat dirimu menjadi korban dan gadis itu yg menipu mu agar bisa bersama denganmu"

Sasuke mendadak memutar kepalanya ke arah orochimaru, matanya menatap tajam ke arah pria tua itu seolah tidak percaya dengan apa yg dia dengar. Kali ini ia berfikir mengapa orochimaru bersikeras memaksanya bersama karin sampai ia melakukan cara kotor seperti ini? Ada apa sebenarnya dengan karin?.

"Cih... CEO yaa?? Kau benar-benar luar biasa. Apa kau fikir aku akan peduli dengan gadis itu?" Ucapnya dengan emosi yg tersirat di wajahnya dan berlalu meninggalkan orochimaru.

"Well, kita lihat saja sasuke-kun" gumamnya pelan dengan senyum licik diwajahnya.

• • • •

Kembali ke Apartment Sasuke

"Maafkan aku"
Sasuke menatap sendu jepit bermotif bunga sakura sebelum memejamkan matanya.
Ia merebahkan dirinya di tempat tidur king size miliknya. Sepertinya ia merasa bersalah karena perkataannya pada sakura tempo hari.

***
Keesokan harinya, suigetsu mendatangi kediaman sasuke. Kali ini ia sudah bosan karena sasuke terus-terusan mengabaikan panggilan darinya.

Ting tong...
Suigetsu terus menerus menekan bel apartment sasuke, ia tahu sasuke akan merasa terganggu dan mau tidak mau membukakan pintunya.

Dan ternyata, jeng jeng... Suigetsu benar, sasuke membukakan pintu apartmentnya. Meskipun raut wajah kesal sasuke membuat suigetsu tidak nyaman, dan membuatnya cengar-cengir tidak karuan. Ia memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah sasuke, atau lebih tepatnya "Nyelonong".

Sasuke benar-benar kehabisan kata-kata, dia hanya memutar matanya ke arah temannya yg sudah duduk di sofa mikiknya.

"Ada apa kau ke sini?" tanya sasuke tanpa basa-basi

"Hey, hey... Apa tidak ada sopan santun disini? Setidaknya berikan aku minum dong, aku kan tamu" ucapnya sambil tertawa

"Sopan santun? Harusnya aku yg berkata begitu, kenapa kamu langsung masuk ke rumah ku? Tidak sopan sama sekali" jawabnya dengan wajah datar tanpa menoleh ke arah temannya.

"Hey ayolah aku bercanda... Sebenarnya aku datang kesini untuk melihat keadaanmu. Kufikir kau sakit atau apalah, Soalnya gak ada kabar sama sekali hehe"

Suigetsu terdengar mengajak sasuke untuk bercanda, namun kali ini ia tidak berhasil karena yg di dapatnya hanya tatapan sinis dari mata onyx itu.


Susah payah ia menelan salivanya

"ng... Baiklah aku akan serius" suigetsu merapikan duduknya.

"sebenarnya aku sudah kehabisan alasan untuk menutupi ketidakhadiranmu dari para klien kita. Kau tau jadwal syuting iklan, dan film mu hampir bertabrakan karena kau tidak pernah masuk"

Sasuke hanya terdiam, entah ia mendengarkan temannya berbicara atau ia sudah tidak perduli dengan pekerjaannya.

"Ayolah bantu aku sasuke, aku tau kalau kau sangat terkenal. Tidak susah untukmu mencari pekerjaan lain jika keluar dari dunia keartisan. Tapi coba pikirkan aku. Kalau aku tidak menjadi managermu, bagaimana bisa aku memiliki pekerjaan yg layak? Kau tau kan aku ini tidak pintar, lulus di universitas itu saja dengan nilai pas-pasan. Jadi ku mohon kembali lah bekerja" suigetsu memasang wajah memelas dan merengek memohon agar temannya merasa simpati dan mau mendengarkannya.

"Siapa bilang aku akan berhenti?" ucap sasuke sambil menyalakan tv nya

"Hahh?! Terus kenapa km nggak pernah syuting?" Tanyanya geram karena sasuke terlihat santai.

"Pingin aja" jawabnya datar yg makin membuat suigetsu kesal.

Baiklah, sabar,sabar...
Sambil mengelus dadanya karena kesal suigetsu mencoba mengontrol emosinya. Pun kalau di ladeni ia tidak akan menang berdebat dengan sasuke. Baginya sudah syukur sasuke masih mau bekerja.


You're My DNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang