Permintaan sakura

1.2K 106 0
                                    

Sakura tiba di apartmentnya pada pukul 12.15 dini hari. Ia sangat kelelahan dan ingin segera tidur, tetapi sebelum beranjak ke tempat tidurnya yg nyaman ia ingin membersihkan dirinya terlebih dulu. Mungkin karena sudah jadi kebiasaannya, sehingga dalam keadaan mengantukpun ia tetap memprioritaskan kebersihannya.

Tak butuh waktu lama ia keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan piyama. Segera ia merebahkan badannya dengan hati-hati di atas springbed nya yg berukuran sedang namun cukup luas untuk satu orang.

"Hari ini sangat melelahkan ya sayang?" sambil mengelus perutnya yg sedikit membuncit "Anak mama memang kuat" lanjutnya sambil memejamkan matanya.

"Ku harap naruto menyetujui permintaanku tadi. ~Semoga..." batinnya.

Flashback...

"Sejak dulu aku sudah sering mendengar penolakanmu, jadi kali ini aku tidak ingin mendengarnya lagi. Aku cuma ingin kau mendengarkan apa yg ingin ku katakan" ucapnya serius

Sakura tersenyum "Katakan, kali ini aku akan menjadi pendengar yg baik" sambil menatap naruto

Naruto yg ditatap secara tiba-tiba seperti itu menjadi salah tingkah, ia berbicara sambil melihat kesana kemari karena gugup.

"Ee... Anu. Maksudku sa-sakura-chan. Umm..." menelan salivanya susah payah

Sakura yg merasa lucu melihat tingkah naruto tidak bisa menahan tawanya

"Sakura-chan..." naruto mengeluh karena sakura tidak menepati janjinya akan menjadi 'pendengar yg baik'.

"Maaf, maaf... Habisnya melihat dirimu susah berbicara seperti itu membuat mimik wajahmu berubah. Dan itu sangat lucu" ucapnya berusaha menahan tawa

Naruto yg melihat sakura tertawa merasa kesal sekaligus senang, setidaknya membuat wanita yg tengah mengandung bahagia baik untuk kandungannya.

"Teruslah tertawa seperti itu, sakura-chan."

"Hehe... Maaf, maaf. Yaudah aku bakal tahan tawa ku, deh..." ucap sakura. "janji..." lanjutnya sambil mengangkat telapak tangan kanannya tanda ia bersumpah meyakinkan naruto.

Naruto yg melihat tingkah sakura tersenyum. Ia menarik tangan sakura yg diangkatnya tadi lalu menggenggamnya.

Sekarang giliran sakura yg dibuat 'kikuk' terlihat sangat jelas bahwa pipinya tengah merona.

"Kurasa kau tau bahwa aku menyukaimu sejak lama, sejak kita masih SMA. Bahkan perasaan itu masih sama sampai detik ini." ucap naruto masih menggenggam lembut tangan sakura

Sakura hanya diam. Yah meskipun ia kaget dengan keberanian naruto tapi ia akan tetap diam sampai naruto selesai berbicara.

"Sakura-chan?"

"Hmm?" sakura menatap ke arah naruto yg masih setia menggenggam tangannya

"Kau tau kalau dirimu itu sangat berharga bagiku? Aku tidak bisa melihat dirimu berada dalam masalah dan aku hanya diam saja. Itu menghancurkan harga diriku sebagai seorang pria yg menyukaimu."

Sakura mengernyitkan alisnya.

"Sakura-chan. Bisakah kau cuti bekerja selama mengandung ? Aku tidak ingin menyakiti kalian berdua. Kau tau Pekerjaan di hotel ini sangat menyita waktu, Aku takut kalau sampai terjadi sesuatu pada kalian berdua--"

"Naruto..." suara sakura terdengar lembut.

"Sakura-chan dengarkan aku. Ini demi kebaikan kalian. Dan juga aku tidak ingin kalau kau dibicarakan yg tidak-tidak, aku membencinya. Melihat orang lain yg melihatmu dengan tatapan yg-- uhh... Membayangkannya saja membuatku marah. Aku janji Masalah biaya aku akan mengurusnya, sepenuhnya. Yaa?" tangan naruto yg semula menggenggam lembut tangan sakura, beralih ke wajah sakura dan membelainya penuh kasih.

Sakura tersenyum, ia menarik tangan naruto dari wajahnya dan menggenggamnya "Naruto. Terimakasih."

"Terimakasih karena kau begitu perhatian padaku. Apapun itu, aku berterimakasih padamu atas apa yg telah kau lakukan untuk ku selama ini." ucapnya lirih

Sakura sedikit mengeluarkan air mata "Tapi aku tidak bisa  terus menerus menerima bantuan mu, aku terlalu sering menerima bantuan mu."

"Dan mengenai mereka, aku tidak peduli jika ada yg berkomentar buruk tentangku. Mungkin itu hukuman yg pantas bagi wanita yg tidak bisa menjaga kehormatannya." mengatakan itu, sakura menundukkan kepalanya "Naruto... Terimakasih karena kau sangat peduli padaku dan kandunganku. Sungguh, aku sangat berterimakasih padamu" lanjutnya sambil menyeka air mata yg akan keluar dari mata emerald nya.

Naruto merasa sesak melihat sakura menangis, ia memberanikan diri untuk menyeka air mata sakura.

"Jangan-" cegah sakura dengan suara bergetar saat melihat tangan naruto menuju wajahnya.

"Dia (air mata) keluar karena kau selalu menghapusnya" ucapnya sambil menghapus air matanya yg mengalir

Naruto tersenyum mendengar ocehan sakura "Kalau begitu begini saja" ucapnya sambil menepuk-nepuk pucuk kepala sakura.

Pipi sakura merona karena perlakuan naruto.

Mereka cukup lama berbincang-bincang, kalau saja Shikamaru tidak menelfon naruto karena banyak tamu yg mencarinya. Mungkin mereka masih bercerita di halaman belakang hotel.

"Naruto?!" panggil sakura saat beranjak dari tempat duduk itu

"Hmm? Ada apa?" tanya naruto

Sakura terlihat ragu mengatakannya.

"Ada apa sakura-chan? Apa ada sesuatu yg mengganggu pikiranmu" tanya naruto lagi karena sakura masih terlihat ragu-ragu

"Umm... Begini, soal hotel Zeus-"

"Ada apa dengan hotel Zeus? Kau jangan terlalu memikirkannya. Minggu depan hotel itu sudah resmi di buka, jadi kau ti--" ucapan nya terhenti.

"Bukan itu, maksudku. Aku ingin- um... Bisa tidak kalau aku bekerja di Hotel Zeus??" tanya sakura sambil menatap mata naruto yg terbelalak karena kaget mendengar ucapannya.

Flashback Off...

***

Maaf pendek🙏🙏
Saya sengaja buat part ini sedikit, biar fokus sama Narusaku😌
Jarang2 dong naruto bisa cerita manja sama mama sakura😂

Sebenarnya mau up besok2...tapi pas tau tanggal hari ini cantik, saya urungkan niat baik saya🤭
Jadi kalau ceritanya kurang nge-feel harap di maklumi readers🙏🙏🙏

Sekali lagi maafkan saya yg pemula😁
Happy reading guys, 02-02-2020

Nah loh, tanggalnya cantik kan🤭😆😆

You're My DNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang