Selamat tinggal Cinta Pertamaku

531 53 13
                                    

"Apakah ini rumahnya ?" tanya suigetsu

"Kita akan tahu setelah ada yang membuka pintu ini." jawab sasuke

Ding dong...

Sasuke menekan bel pintu rumah itu, cukup lama ia berdiri dan menunggu siapa sebenarnya pemilik rumah yg ia datangi itu.

"Kenapa lama sekali ya, apa jangan-jangan dia-... ?"

Ucapan suigetsu terhenti saat seorang wanita muda membuka pintu tersebut dari dalam, wanita itu tersenyum ramah.

"Ahh... Maafkan aku, tadi aku berada di dapur" suaranya begitu lembut hingga mengubah raut wajah kesal suigetsu menjadi  tersenyum.

"Tidak sia-sia kita menunggunya, hey Sasuke dia sangat cantik" bisik suigetsu

Tak mengiyakan ucapan suigetsu, sasuke justru memberikan kartu nama itu pada wanita yg ada di hadapannya.

"Apa kau Naomi Nanami ?" tanya sasuke sambil menunjukkan kartu nama yg ada di tangannya

"Betul. tapi maaf kalian siapa ya ? Kenapa kartu namaku ada padamu ?" wanita cantik berambut hitam tersebut terlihat bingung.

Mendengar jawaban wanita tersebut membuat suigetsu terkejut. Bagaimana bisa ada yang tidak mengenali seorang Uchiha Sasuke.

"Ee maaf. perkenalkan dia adalah Sasuke Uchiha dan saya adalah managernya, Suigetsu."
Mau tidak mau Suigetsu memberitahukan identitas sasuke dan dirinya agar wanita tersebut bisa mempercayai 2 orang pria asing yg berada didepan pintu rumahnya.

"Kami mendapat kartu nama anda dari Jiraiya-san." lanjutnya lagi

"Aaa... Jiraiya. Ternyata kalian temannya Jiraiya" wajahnya yg semula terlihat penuh dengan pertanyaan kini berubah saat mendengar nama Jiraiya

"Kalau begitu silahkan masuk, teman Jiraiya adalah temanku juga" ucapnya sambil membuka lebar pintu rumahnya

***

Sementara itu dirumah Naruto.
"Bisakah kau perkenalkan wanita ini pada ibumu, nak ?" suara wanita itu terdengar lembut, rambut panjang berwarna merahnya digulung dan membuatnya semakin cantik.

"Ibu, hentikan. Dia cuma salah satu karyawanku" ucap naruto terdengar malu-malu.

Sejak Kushina tak sengaja bertemu dengan Naruto dan Hinata disalah satu Caffe, ia tidak henti-hentinya mengajukan pertanyaan yang sama pada Naruto. Kushina mengira putra semata wayangnya tersebut sedang berkencan dan merahasiakannya dari dirinya.

"Sudah kubilang kan kalau aku dan Hinata sedang mengerjakan sesuatu disana"

"Ohh nama gadis itu Hinata" Ucap Kushina menyelidik. "Baiklah kalau kamu tidak ingin memberitahu ibu biar ibu sendiri yg akan cari tau."

"Ibu, ibu... Tidak. Aku mohon jangan seperti itu"

"Kalau begitu cepat undang Hinata ke rumah, ya ?"

Naruto benar-benar sedang diuji kesabarannya. Berulang kali dia terlihat mendesah frustasi
"Bu, dengarkan aku" naruto memegang tangan ibunya dan mengajaknya duduk di sofa

"Aku akan mengundngnya ke rumah, tapi ibu harus tau batasannya, tidak ada pertanyaan pribadi antara aku dengan hinata"

Kushina mengangguk mendengar ucapan putranya tersebut.

"Satu lagi, hinata dan aku tidak memiliki hubungan yg spesial seperti yg ibu pikirkan. Kami hanya sebatas Atasan dan pegawainya, kita bertemu hanya untuk pekerjaan. Jadi aku harap ibu jangan terlalu berharap lebih, oke ?"

You're My DNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang