Kita tidak sedekat itu

899 83 12
                                    

Siang itu sakura memutuskan untuk berbicara dengan sasuke, sudah seminggu ini dirinya penasaran dengan sikap sasuke yg melarangnya keluar rumah.

Tok...tok...

"Ada apa ?" tanya sasuke dari dalam kamarnya

"Apa sasuke-kun sibuk ?"

...
"Masuklah."

Sakura membuka pintu kamar itu. Terlihat sasuke sedang merapikan pakaiannya di depan cermin.
"Ada apa...?" tanya sasuke yg masih berdiri di depan cermin.

"...Maaf, kalau aku mengganggu. aku berjanji aku tidak akan lama kok."

"Katakan saja apa yg ingin kau tanyakan ?"

"Eh, bagaimana bisa sasuke-kun tau ?"

"Selama kau tinggal disini, kau tidak pernah masuk ke kamarku." jawabnya dengan santai.

Benar juga, kalau dipikir-pikir sakura memang tidak pernah masuk ke kamar sasuke. Hubungan mereka tidak sedekat itu.

Sakura membuang nafas panjang, ia berusaha membuat dirinya setenang mungkin.
"E-ee... Begini... aku hanya ingin tau, kenapa sasuke-kun melarangku keluar rumah ? Jika di pikir-pikir, sasuke-kun bukanlah tipe orang yg melakukan sesuatu tanpa alasan bukan. Karena itu aku penasaran, apa...ada sesuatu yg mengganggumu sampai-,..."

Ucapan sakura terhenti karena melihat sasuke tersenyum.
"Apa kau sedang mengejekku ?" menurutnya sasuke sedang menertawai dirinya.

Sasuke berjalan menghampiri sakura
"Kau benar-benar berisik. mengatakan ini dan itu seolah kau sudah lama mengenal diriku"

"Kita memang tinggal satu atap, tapi hubungan kita bukan seperti yang kau bayangkan. Kita tidak sedekat itu kan." lanjut sasuke

Mendengar ucapan sasuke membuat sakura sangat malu.
"Seharusnya aku diam saja dikamarku dan tidak usah kemari" ucapnya sambil menatap langsung ke arah sasuke.

"Aku memberanikan diriku kemari karena aku ingin tahu lebih jelas apa alasan sasuke-kun melarangku keluar rumah seolah-olah memenjarakanku."

"Aku tahu batasanku, aku tidak akan pernah melewatinya. Jadi aku mohon jangan katakan hal seperti itu lagi karena itu menyakitiku."

"Dan juga apa tadi, kau melarangku membayangkan hubungan yang-,.." untuk melanjutkan ucapannya saja ia sudah tidak sanggup, suaranya bergetar karena rasa malu yg ia rasakan.

"Aku tidak pernah membayangkan hal itu akan terjadi. Bahkan dalan mimpi pun aku tidak pernah membayangkannya!"

Sasuke hanya diam mendengarkan sakura, entah diam karena merasa bersalah atau diam hanya ingin menjadi pendengar yg baik.

"Kalau begitu aku permisi" pamitnya karena lawan bicaranya hanya diam seperti tak menganggap keberadaannya.

"Sakura..." panggil sasuke dan entah mengapa suara barito itu seperti sihir yg bisa menghentikan langkah kaki wanita bersurai merah muda itu.

Sakura diam dan mebelakangi sasuke.
"Bisakah kau mempercayaiku ?"

Mendengar ucapan sasuke membuat sakura mengerjab beberapa kali.
Ada apa dengan manusia ini, mengapa suasana hatinya bisa berubah secepat itu ?

"Aku tidak bermaksud mengurungmu didalam apartemen ini, tapi tidak ada yg bisa kulakukan selain ini." suara sasuke terdengar frustasi.

"Tidak ada yg bisa kau lakukan selain ini ?" batin sakura mengulang ucapan sasuke

"Apa... aku membuat sasuke-kun dalam masalah ?" tanya sakura sambil memutar badannya.

"Untuk saat ini aku belum bisa menceritakannya." jawab sasuke

You're My DNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang