"Shil, oper ke gue!" Jerit Disha di tengah lapangan. Shila lalu melempar bola basket itu kearah Disha, tetapi lemparan itu tidak tepat sasaran karena Disha yang tidak bisa memposisikan dirinya sesuai dengan datangnya bola. Bola itu melambung melewati Disha, dan ditangkap baik oleh seorang lelaki.
"Al, siniin bolanya." Kesal Disha pada Alvis karena tak berhasil menangkap operan dari Shila. Alvis hanya memandang Disha yang meminta bolanya, kemudian berganti melihat kearah bola basket yang dipegangnya, Alvis menarik sedikit sudut bibirnya, menampilkan senyum devilnya.
"Woi Zil, main kuy!" Ajak Alvis pada Zilo.
Disha yang mendengar itu, sontak saja menggeram marah. Itu bagian bola untuk perempuan, sedangkan laki-laki sudah mendapat bagiannya untuk bermain dan penilaian.
"Ehh..enak aja, itu bola bagian cewek, kalo mau tuh sana main sama golongan Fadril!." Sungut Disha pada Alvis, tanganya menunjuk ke arah gerombolan cowok kelasnya yang salah satunya ada Fadril disana tengah bermain basket.
"Siniin bolanya Al." Pinta Shila sopan
"Dihhh..ogah, gue mau main sama temen gue" tolak Alvis sambil berbalik menuju Zilo berada.
"Al!" Teriak Shila geram
Alvis yang merasa dipanggil, membalikkan badanya menghadap asal suara. Didapatinya Shila yang menatapnya tajam sambil mendekatinya. Alvis nampak biasa saja ditatap seperti itu, bahkan dia memantul-mantulkan bolanya ke bawah.
Dengan sigap, Shila merebut bola yang berada di tangan Alvis."Gak usah ganggu bisa gak sih?" Tanya Shila geram, masih menatap Alvis tajam. Satu tangannya, dia letakkan disamping pinggang sambil membawa bola basket.
"Lo terganggu?" Tanya Alvis santai sambil menaikkan satu alisnya. Shila membuang mukanya kesal, berniat membalikkan badan menghampiri Disha yang menyaksikan dirinya dengan Alvis.Dugh..
Bola kembali jatuh akibat di rebut paksa oleh Alvis, lalu mendribble nya. Shila geram sekali dengan sikap Alvis, dia lalu membalikan badanya lagi menghadap Alvis, menatap geram ke arah Alvis.
"Kalo bisa, ambil aja sendiri." Tantang Alvis sambil mendribble bola membawanya berlari menuju ring.
"Shila, gak usah dikej_ "
"Woiiii.....Lo nantangin gueee!"
Shila berlari menjauhi Disha mengejar Alvis yang membawa bolanya sebelum Disha menyelesaikan ucapanya. Alhasil, Disha hanya menghela napas pasrah. Mungkin mood Shila sedang baik, jadi dia mau meladeni orang lain. Karena biasanya Shila enggan merespon orang-orang yang menurut nya menyebalkan.Shila dan Alvis saling kejaran-kejaran memperebutkan bola basket yang digiring ke ring, tanpa sadar mereka sedang bermain bersama untuk memasukkan bola ke ring agar mendapat skor.
Walaupun Shila tidak terlalu mahir dalam bermain basket, tetapi Shila ada sedikit ketertarikan pada basket. Buktinya dia berhasil memasukkan bola ke ring 4× gol. Dan selisih 3 dari Alvis yang berhasil memasukkan 7× bola ke ring.Shila yang mulai lelah, berlari ke arah pinggir lapangan dan mendekati Disha yang sedari tadi duduk dengan teman-teman yang lain menyaksikan permainannya dengan Alvis.
"Wihhh...Lo kayanya berbakat juga yah di basket." Sahut Nunik ketika Shila sudah ikut bergabung.
"Iya, Shila hebat." Puji Airin
"B aja sih." Jawab Shila sekenanya.
"Lo mah ngrendah aja orangnya." Ucap Disha sambil memutar bola matanya.
"Hehehe.. orang bener B aja tuh." Renyah Shila.
"Gue haus, mau ambil minum dikelas." Lanjut Shila
"Ehh..gue juga ikut deh Shil, mau ambil duit." Ucap AlyaKeduanya lalu kekelas bersama, sesampainya dikelas Shila langsung menuju tempat duduknya berniat mengambil air minum yang di bawanya tadi pagi dari rumah, karena dia tahu sekarang ada pelajaran olahraga.
"Ehh.. botol minum gue kemana?" Heran Shila, karena seingatnya dia benar-benar membawa air minum sendiri dari rumah.
"Lo yakin bawa air minum dari rumah?" Tanya Alya yang masih mendengar pertanyaan Shila.
"Gue yakin, soalnya gue sendiri yang masukin ke tas, terus gue langsung berangkat, nyampe di sekolah gue... Yaampun, gue lupa!!!" Kaget Shila yang baru inget sesuatu
"Apa?" Alya ikut kaget karena 3 kata terakhir yang diucapkan Shila langsung berubah nada.
"Botol minum gue ketinggalan ditaman." Pasrah Shila
"Kok, bisa?" Tanya Alya heran.
"Sumpah, gue udah haus banget gila." Melas Shila sembari mendudukan dirinya di kursi.
"Nih, punya gue aja."tawar seoarang lelaki yang entah sejak kapan ada dikelas bersama mereka.
"Iihh..jangan Shil, ada racunnya." Takut Alya bergidik ngeri menatap air mineral dalam botol milik Alvis.
"Gue gak sejahat itu kali." Sewot Alvis pada Alya.Glek..glek..glek..
Shila langsung merebut air itu dan menenggaknya hingga tandas, karena air itu tadinya tinggal setengah botol."Busyeeettt...haus banget lu?" Heran Alvis melihat Shila
"Shil.. Lo kok.." Alya cengo melihat Shila meminum dari botol yang sama dengan Alvis.
"Apa? Gue haus, dan ada rezeki dateng, yah ngapain di tolak." Santai Shila
"Tapikan_"
"Udah ah, gue mau balik ke lapang, Lo ikut g?" Potong Shila cepat
"Ehh..iya tunggu." Ucap Alya cepat
"Ayok!!!... Al, thanks." Ucap Shila ketika melewati Alvis.Alya dan Shila sudah tak ada di kelas, kini tinggal Alvis yang tinggal. Dia memikirkan ucapan Alya yang terpotong tadi, dia faham ucapan yang akan dilontarkan Alya. Tapi, yah bodo lah, fikir Alvis.
Lagi pula dia niatnya baik, ingin menolong orang yang kehausan. Toh, apa salahnya..Ada yang kalo main basket gituuu???😂
Ehh..maksudnya si Alya apa hayoooo???
Jangan lupa klik bintang yahhh, trs jangan lupa comment 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
OPINI HATI
Teen FictionShilla yang mempunyai trauma kisah cinta di masa lalu di pertemukan dengan seorang Alvis, lelaki yang tidak pernah mengalami jatuh cinta. Bagaimana kisah mereka? Akankah Shilla menemukan cinta sejatinya?