Cinta itu sebuah kata sederhana, namun berjuta rasa.
*****
Dooorrrrrr!!!!
Shila terperanjat kaget, tubuhnya terlonjak mendengar suara yang mengagetkan juga sepasang tangan yang menyentuh bahunya.
Jantungnya berdebar tak karuan, terasa seperti habis lari dikejar anjing. Hampir dirinya terjatuh dari duduknya, jika Shila tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya. Tapi sayangnya, Handphone yang berada digenggamnya terlempar jatuh hingga menimbulkan bunyi yang menyayat hati. Bagaimana tidak, handphonenya yang dijaga baik-baik dan mungkin terbilang mahal, jatuh akibat suara seorang lelaki yang menyebalkan.
"Maaf.." Ucap Alvis selaku seorang pelaku.
Raut wajahnya terlihat sangat bersalah."Lo apa-apaan sih huh?!" Sewot Shila
"Gue gapapa." Jawab Alvis seperti orang bodoh
"Ck...HP gue jatuh bego!" Ucap Shila bertambah kesal, matanya menatap nanar benda persegi miliknya itu.
"Gue tau kok, tapi gue gak sengaja. Yang gue sengajain mau ngagetin lo." Jawab Alvis santai
"Ck..Hp gue jatoh gara-gara lo, kalo HP gue kenapa-napa gimana huh?!" Tanya Shila kesal melihat respon Alvis yang nampak biasa saja.
Alvis tak merespon, tetapi malah mengambil handphone yang tergeletak tak berdosa dilantai.
"Kayanya lo takut banget HP lo yang jatoh kenapa-napa yah?" Tanya Alvis sambil nyengir tak tau kondisi.
"Iyalah, HP mahal!." Jawab Shila asal masih dengan nada kesal. Tanganya merebut paksa
HP yang berada digenggaman Alvis.
Melihat apakah HP nya baik-baik saja."Kalo gue yang jatuh karena cinta sama lo, lo takut gak gue kenapa-napa?". Tanya Alvis tiba-tiba, bibirnya membentuk lengkungan yang terlihat tulus. Tetapi, Alvis hanya berniat bercanda sekaligus ingin mengetes perasaan Shila.
Shila yang sedari tadi memeriksa HP nya, langsung mendongak menatap Alvis. Melihat tepat di manik matanya.
Shila tersenyum sinis "Bodo amat, gue gak peduli!" Jawab Shila tajam.
Suasana yang seharusnya romantis, dirusak begitu saja kala mendengar respon Shila.
"Elahh..Shil, gue becanda kali, jawabnya serius amat sih...hehhe." ucap Alvis berusaha menormalkan kembali suasana yang terasa begitu menyakitkan bagi Alvis.
"Gue gak serius tuh." Cuek Shila, melupakan kekesalan dan HP nya yang barusan tertimpa musibah.
"Berarti lo gak akan bersikap bodo amat, dan bakal peduli dong sama gue yang jatuh karena cinta sama lo?." Pancing Alvis memutar perkataan Shila.
Shila melebarkan kedua matanya sempurna. Apa-apaan ini? Kenapa Alvis berusaha memojokkannya?
"Serah lo deh Al." Geram Shila.
Mood nya sedang tidak baik sekarang, sebaiknya dia tak meladeni pertanyaan unfaedah Alvis.
Kakinya melangkah hendak pergi. Tapi..Sreeettt...
Namun, baru satu langkah, rambutnya seakan ditarik dari belakang. Bukan..bukan rambutnya, melainkan ikat rambutnya.
Alvis menarik ikat rambut yang digunakan Shila hingga terlepas.
"Alviiisss!!! Lo tuh bener-bener nguji kesabaran gue yah!".
Cukup sudah, kesabaran Shila sudah habis. Niatnya ingin berbaik hati memaafkan Alvis karena telah mengagetkannya dan menjadikan HP nya sebagai korban. Tapi sekarang, Alvis benar-benar ingin merasakan amukannya.Shila yang hendak pergi, mengurungkan niatnya dan kembali membalikkan badan menghadap Alvis. Melihat cowok bertubuh tegap itu menyengir tanpa dosa.
"Upss...sengaja lagi." Ucap Alvis berlagak bersalah namun dengan senyuman meledek. Alvis begitu senang melihat raut kesal Shila, bahkan saat dirinya marah, Alvis tak pernah takut.
"Alvis! Balikin ikat rambut gue!" Ucap Shila begitu tajam dan dingin, sorot matanya seperti mata pedang yang siap menghunus siapa saja, aura di sekitarnya sungguh berbeda dari beberapa detik yang lalu.
Bukanya takut, Alvis malah semakin menjadi.
"Ini.. Gak bisa." Jawab Alvis enteng sambil menunjukkan ikat rambut berwarna hitam.
Ada kepuasan sendiri jika sudah melihat Shila kesal, bukanya takut Alvis malah merasa senang. Alvis tau, dia sudah jatuh cinta pada seorang Arshila Fadila. Tapi, bukan berarti dia harus takut jika Shila marah karena sikapnya. Cinta itu mengajarkan keberanian bukan ketakutan.
"Balikin gak!" Tajam Shila, tanganya merebut ikat rambut di genggaman Alvis yang semakin mengerat.
"Eittss...eittss..gak bisa.. gak bisa..." Ledek Alvis melihat Shila yang tak kunjung bisa membuka genggaman tanganya.
"Balikin bego!" Ucap Shila semakin kesal.
Aksi Shila merebut ikat rambutnya semakin menjadi.
Alvis yang tau akan hal itu lari secara tiba-tiba, membuat Shila semakin geram.Tak ada niatan untuk mengejar Alvis, dirinya begitu malas meladeni cowok itu.
Lagi pula, hanya sebuah ikat rambut, tohh..dia bisa membelinya lagi. Harganya pun tak akan membuat dompetnya nangis darah sampai mengeluarkan duit jutaan.Kakinya melangkah pergi hendak pergi, tapi suara Alvis kembali terdengar di ujung lorong.
"Gak usah diikat, Lo cantik kalo kayak gitu."
Selamat berlibur kaliannnn😘😘😘..
Liburnya lama yah, 1 tahun loh😂.Okehh...untuk nemenin hari libur kalian, Alvis dan Shila bakal nemenin kalian dengan cerita yang bikin jantung degup-degup baper😉.
Gimana ceritanya...
Kalo menurut kalian, Shila sama suka nya gak kaya Alvis?Yang penasaran ikutin terus yah cerita nya❤️❤️
Jangan lupa vote and coment⭐⭐⭐

KAMU SEDANG MEMBACA
OPINI HATI
Fiksi RemajaShilla yang mempunyai trauma kisah cinta di masa lalu di pertemukan dengan seorang Alvis, lelaki yang tidak pernah mengalami jatuh cinta. Bagaimana kisah mereka? Akankah Shilla menemukan cinta sejatinya?