Suara bel istirahat sudah menggema di seantero sekolah 8 menit lalu. Surga tersendiri bagi siswa-siswi sekolah yang lelah berkutat dengan materi pelajaran yang memusingkan.
Seperti halnya Alvis dkk, mereka sudah nangkring di pojokan kantin sambil menunggu pesanan siomay milik Mak Tuti."Woi.. Lo pada tau gak?"
Tanya teman Alvis yang bernama Galih
"Gak!" Jawab Alvis dan Gugun cepat, sedangkan Zilo diam memperhatikan.
"Elahh..gue belum selesai ngomong curut!" Kesal Galih karena ucapanya dipotong begitu saja.
"Cewek kelas tetangga ternyata bening-bening dah..busyett!" Lanjut Galih dengan semangat.
"Kelas mana?" Bingung Gugun
"Itu MIPA 2." Jelas Galih antusias.
"B aja sih menurut gue." Sahut Alvis cuek.
"Yeuh..awas aja yah kalo Lo naksir salah satunya!" Sengit Galih
"Gimana Zil, mau gue cariin satu buat Lo?" Tanya Galih menggoda Zilo yang notabennya lelaki yang dingin.
Zilo yang ditanya demikian hanya mendelik tak suka."MIPA2 yang ada Vania kan?" Tanya Gugun tiba-tiba
"Gak tau gue, emang lo kenal salah satu ceweknya?" Galih mulai antusias
"Kalo gak salah ada temen gue si Vania." Jelas Gugun"Ken_"
"Haii...ganteengg!! Siomay Ala Mak Tuti udah datang, dibawakan langsung oleh Cinderella yang cantik manjhahh"
Seorang lelaki dengan gaya kemayu tiba-tiba datang menghampiri meja mereka, memotong suara Galih yang baru terbuka mulutnya. Ditangannya membawa nampan yang berisi pesanan Alvis dkk yang telah ditunggu, namanya Bang Billy, tetapi lebih dikenal Bella, kalian pasti tau lah mengapa di sapa demikian.."Unchh..gemeshh dehh!" Lanjut Bella sembari mencubit pipi Zilo gemas.
Zilo yang diperlakukan demikian, bergidik jijik dan segera mengusap pipinya dengan kasar.
"Huahahahha..."
Suara tawa pecah dari mulut Alvis, Gugun, dan Galih yang lebih menggema."Zil..kayanya Bang Billy naksir tuh sama lo." Ledek Galih mengompori
"Ogah!" Sahut Zilo cepat
"Ishhhh...BELLA. B-E-L-L-A. Marabella Isabell! Panggil I BELLA!" tegas Bella kesal karena masih dipanggil Billy.
Ke-4 nya saling tatap, melemparkan pertanyaan lewat tatapan lalu tertawa lepas, kecuali Zilo yang hanya bergidik ngeri mendengar penuturan dari Bella barusan."Ok..ok..Bella, Marabella Isabell" Gugun menengahinya.
"Bang Bil_ehh Bella" Ralat Alvis cepat
"Si Zilo lagi jomblo, kalo Bella naksir harus gercep ok!" Tambah Alvis meledek Zilo.
"Setan!" Umpat Zilo tajam.
"Wahh...Ada tempat dong buat Bella di hati Abang ganteng." Senang Bella sembari mencolek dagu Zilo centil.
"Apaan sih!" Zilo menepis tangan Bella kasar, Bella yang diperlakukan seperti itu cemberut tak suka."Awas lo!" Geram Zilo ke Alvis sembari memberi tatapan tajamnya.
"Ishh...Abang ganteng jangan gal_""BILLYYYYYYY!!!" suara Mak Tuti menggema di seluruh kantin, memotong ucapan Bella yang belum tuntas.
"EHH..IYA MAAAKK!" sahut Bella tak kalah kencang dengan suara Mak Tuti.
"Busyeeettt...kuping gue." Ucap Gugun sambil mengusap kupingnya sama seperti Alvis dan Galih, sedangkan Zilo langsung menutup kedua telinganya dengan jari."CEPET KESINI, GAK USAH CENTILL!" Geram Mak Tuti semakin menjadi.
"IYA.." ucap Bella sedikit takut, ia berlalu cepat meninggalkan ke-4 pemuda itu.
"Bye..bye..Abang ganteng" tambah Bella sebelum benar-benar pergi sambil melambaikan tangannya ke arah Zilo."Huahahahha.." tawa Alvis, Galih dan Gugun kembali pecah.
"Udah.. kayaknya lo cocok sama Bella deh." Canda Galih ke Zilo
"Gue masih waras bego!" Jawab Zilo kesal.**************
Ditempat lain, Shila dan Disha baru memasuki kantin dengan perut yang mengaung meminta diisi.
Kantin nampak semakin ramai, dan itu membuat Shila dan Disha nampak kesusahan untuk mencari tempat duduk kosong.

KAMU SEDANG MEMBACA
OPINI HATI
JugendliteraturShilla yang mempunyai trauma kisah cinta di masa lalu di pertemukan dengan seorang Alvis, lelaki yang tidak pernah mengalami jatuh cinta. Bagaimana kisah mereka? Akankah Shilla menemukan cinta sejatinya?