Opini Hati Tujuhbelas

32 7 0
                                    

"Setidaknya kamu pergi dengan pamit setelah kamu datang tanpa permisi"

*****

"Shil, lo gak ikut ekskul?" Tanya Disha

Shila dan Disha sedang menunggu angkot, sebenarnya bisa saja Shila pulang dengan abangnya, tetapi dia ingin pergi kesuatu tempat yang beberapa hari ini tak ia kunjungi, jadilah dia menunggu angkot bersama Disha yang katanya tak dijemput.

"Gak tau, lo sendiri?" Tanya balik Shila

"Gue bingung, sebenarnya sih pengen ikut paskibra kaya SMP dulu, tapi...." Disha menggantungkan ucapanya, membuat Shila yang tadinya memperhatikan jalan beralih menatap Disha meminta jawaban.

Disha yang mengerti akan tatapan Shila hanya terkekeh "Males...heheh." jawab Disha

Shila yang mendengar ucapan Disha hanya memutar bola matanya jengah.

"Katanya si Alvis ikut basket loh." Ucap Disha agar menarik perhatian Shila.

Tetapi responya tak sesuai harapan Disha.
"Bodo amat!" Ketus Shila

"Yeuhh...gitu banget sama pacar!" Sungut Disha.

"Pacar? Temen kalee." Ucap Shila ngegas

"Temen?." Tanya seorang lelaki tiba-tiba

Disha dan Shila yang merasa hanya berdua, mendongak menatap kehadiran Alvis. Shila hanya bisa memutar matanya malas. Sedangkan Disha melongo karena tertangkap basah sedang mengghibahi Alvis, orang yang sedang berada dihadapannya.

"Tapi Lo lebih pantes jadi PACAR gue, ketimbang jadi temen gue." Ucap Alvis santai sambil menampilkan senyum manis andalannya. Ada nada penekana ketika mengucapkan kata 'pacar'.

Disha yang mendengar itu, langsung saja menatap Shila. Tetapi, Shila tak bereaksi selebay Disha, karena Shila sudah sering mendapat hadiah kata-kata bucin dari seorang Alvis Zikli Melviano, sang raja gamers dikelasnya.

"Shil...Si Alvis ngode nya keliatan banget." Bisik Disha.
Tetapi bisikan Disha masih bisa didengar oleh Alvis yang membuatnya terkekeh.

"Apaan sih, kaya cewek mainya kode-kodean." Ucap Shila asal

Sontak saja itu membuat Alvis dan Disha membulatkan matanya, karena artinya Shila juga sedang memberi kode.

"Lo ngode supaya Alvis to the point nembak Lo?." Tanya Disha polos
Shila melotot tak terima dengan pemahaman Disha.

"Lo beneran mau jadi pacar gue Shil?" Tanya Alvis antusias.
Untuk yang kedua kalinya Shila dibuat melotot.

Double what?

"Faktor kelamaan jomblo Lo pada!" Sungut Shila.

"Enak aja! Gue OTW punya kali." Jawab Disha tak terima yang diangguki juga oleh Alvis.

"Baru OTW, belum nyampe!"

"Maaanggg! Angkot.." teriak Shila menghentikan angkot yang lewat, dirinya masuk lebih dulu meninggalkan Disha yang masih kesal dengan ucapan Shila.

"Ehh..gue juga ikut mang." Panik Disha melihat Shila lebih dulu masuk angkot.

"Kita duluan Al.." pamit Disha sebelum benar-benar masuk angkot.

"Iya.. jagain calon pacar gue!" Teriak Alvis karena angkot yang ditumpangi Shila dan Disha sudah berjalan.

"Gue masih berjuang Shil.." gumam Alvis sambil tersenyum tulus melihat kepergian angkot yang kian menjauh.

OPINI HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang