Opini Hati Keempat

64 12 0
                                    

Angin pagi menerbangkan anak rambut seorang gadis yang sedang membaca novel sembari mendengarkan musik dari earphone nya. Gadis itu Shila, lebih tepatnya Arshila Fadila. Seorang gadis cantik yang baru memasuki masa abu-abunya. Dia memiliki paras yang menawan dan kepandaian dalam berbagai hal, menjadikan dia disenangi oleh teman-temanya. Kepribadian yang susah ditebak, membuatnya terlihat unik.

Hari ini, Shila datang terlalu pagi ke sekolah, dan waktu luang seperti ini dimanfaatkan Shila untuk pergi ke taman belakang sekolah yang belum Shila kunjungi. Duduk dikursi taman yang letaknya dibawah pohon, menjadikan suasana semakin mendukung untuk tetap tinggal.

Semakin lama kau tinggal dalam keramaian, semakin rindu kau pada kesunyian. Dan sebaliknya, semakin lama kau tinggal dalam kesunyian, semakin lama pula kau rindu pada keramaian. Dan kini, itu tengah dirasakan oleh Shila, ia merindukan kesunyiannya, sekedar untuk merenung atau melakukan kegiatan yang ia sukai tanpa adanya gangguan.

Seorang lelaki tiba-tiba duduk disamping Shila tanpa permisi, membuat Shila yang tadinya fokus, menolehkan kepalanya kesamping melihat lelaki itu berada.
"Apa?" Tanya laki-laki itu bingung mendapat tatapan tajam dari Shila.
Shila yang notabennya sedang memakai earphone, hanya bisa menangkap gerakan mulut lelaki itu yang mengucapakan kata 'apa'.
Shila enggan menjawab, dia lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan lelaki tadi yang masih merasa keheranan dengan sikap Shila.
Tak mau ambil pusing, lelaki tadi beranjak menaikkan kakinya ke kursi berniat tidur, tetapi kakinya menendang sesuatu yang menimbulkan bunyi akibat benturan dengan kursi. Reflek, lelaki tadi bangun untuk melihatnya, diambilnya benda itu dan nampak berfikir.
'Mungkin milik gadis tadi' fikirnya.
Dia berniat mengembalikannya nanti, karena sekarang ia ingin melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.



Hayoooo....sapa tuhhh??

Jangan lupa voment

OPINI HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang