Biasa Saja ; 4

6.8K 863 52
                                    



Jennie terbangun dari tidur panjangnya. Jarum pendek jam sudah menunjuk angka 10. Dan tidak ada yang membangunkan Jennie? Ini tidak benar! Dan kemana Taehyung? Bukankah ini hari pertama setelah mereka menikah? Tidak mau larut dalam pikirannya, gadis itu segera membersihkan diri, mandi. Selesai mandi, ia melihat ke lemarinya. Bajunya masih sama dan utuh, tidak ada yang hilang satupun. Dia memilih baju yang pendek, kesukaannya. Dimana lagi dia bisa memakai baju seperti itu sesukanya jika tidak di rumah Taehyung. Terlebih di sini, tidak ada mertua. Tidak ada saudara, tidak ada satupun keluarga Taehyung yang tinggal. Hanya pembantu dan supir serta tukang kebun. 

Kebebasan ini, bagaimana bisa Jennie mengeluh pada hari sebelumnya!? Ah, kini ia merasakan keberuntungan hidup telah mengikutinya. Ia bersenandung bahagia, mengalunkan lagu merdu dengan suara yang lembut. Layaknya burung yang berkicau ceria setelah dilepaskan dari sangkar yang membelegunya. 

Teringat dengan kado pernikahan dari teman-temannya, Jennie segera mengambil dan membukanya.

Pertama, kado terbesar dari Jisoo. Isinya tas mahal dan perlengkapan make up. Jennie sangat senang, Jisoo memang pengertian sekali. Ia buru-buru membereskannya.

Kedua, kado terkecil dari Rosè. Jennie membukanya dengan pelan dan mendapati beberapa parfum merk terkenal. Tidak hanya itu, ada juga catatan kecil dalam kado itu."Parfum ini sangat menggoda, gunakan saat kau bersama Taehyung!"

"Cih, menggoda kepalamu!" Mana sudi. Mengabaikan paras dewa yang dimiliki lelaki tu, Jennie bahkan tidak berminat memandangnya setelah ia tahu sifat aslinya. Ia melirik kado ketiga. 

Kotak berukuran sedang dengan label 'Dari Lisa yang paling cantik', isinya lingerie dan obat perangsang. Bagaimana bisa! Lisa sungguh lebih tidak sopan dari Rosè. Padahal dua orang itu lebih muda darinya, berani-beraninya... Jennie mendengus kesal, namun tidak bisa menahan gelayar panas di pipinya. Itu sangat memalukan, Jennie memegang hadiah itu dengan wajah geli. "Apa-apaan gadis gila ini!?"

Jennie membaca catatan kecil yang juga ada pada kado dari Lisa."Rangsanglah suamimu, buat cinta kalian berkobar."

"Sialan, dasar tidak waras!" Cinta kentutmu! Tidak mungkin kehidupan pernikahannya ada cinta. Tidak mungkin. Untung saja Jennie tidak membuka kado-kado itu dengan Taehyung. Jika iya, di mana lagi ia bisa memasang wajah!? 

Jennie segera membersihkan kado-kado itu, membiarkan dirinya berlarut hanya akan membuatnya semakin bodoh. Ia keluar dari ruangan itu untuk menuju dapur, mencari makanan. Perutnya kosong, ia lapar. 

Seorang pelayan menghampirinya dan bertanya tanpa berani menatapnya, "Nona, apa yang Anda lakukan di sini?"

"Aku ingin mencari sesuatu di kulkas."

Pelayan itu masih takut padanya, "Nona di meja makan sudah ada makanan yang mungkin Nona ingin. Tadi Tuan Taehyung sudah makan dan dia meminta Nona makan di sana juga..."

"Kau bicara padaku, kan?"

Pelayan itu mengangguk. 

"Bukankah tidak baik jika berbicara pada orang tetapi tidak menatap wajahnya, hum?"

Pelayan terhenyak. Ia takut dimarahi sehingga menjelaskan, "Maaf, Nona... Saya tidak bermaksud membuat tersinggung... Saya hanya melakukan yang sama seperti saat saya berbicara dengan Tuan Taehyung..."

STRAIGHT? [TN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang