Puisi Cinta [END]

(7)PUISI 1

-Apa masih kurang pengorbananku?-

***

"Mah aku mau pulang" kata Angga merengek

"Angga jangan manja! dokter suruh kamu dirawat disini! udah mamah tau kamu pasti mau nyerang lagi kan?" bentak mamahnya kesal

"Pah, aku mau pulang sekarang pah.. papah kan tau aku gak suka di rumah sakit" kata Angga

"udah! bener kata mamah, kamu harus dirawat disini sampai sembuh! kalo kamu gak suka di rumah sakit, gak usah bikin ulah!" bentak papahnya

"pah, mah, ayolah please.. kalo aku disini, besok gimana mau sekolah?" tanya Angga

"alah alasan kamu"

"ih.. mamah, please boleh ya pulang sekarang" pinta Angga

"huh.. selalu seperti ini, yaudah mamah sama papah bicara dulu sama dokter" kata mamahnya

"makasih mah, pah" kata Angga sok manja

Mereka keluar dari ruangan Angga.

Beberapa menit kemudian mereka kembali dan membawa kabar yang diharapkan Angga. Ya, Angga diperbolehkan pulang dengan obat yang harus tetap diminum.

Mereka berkemas dan kembali kerumahnya.

Keesokan harinya Angga berangkat ke sekolah diantar papahnya naik mobil.

Setelah sampai di sekolah, para cewek sudah siap menyantap Angga, hahaha.

"aduhh kesiangan pah.. harusnya dari tadi pagi" kata Angga

"loh emang kenapa? kan belum telat ini, masih jam setengah 7" kata papahnya.

"Ini udah telat pah, lihat tuh cewek-cewek pada ngantri mau makan aku katanya" kata Angga

"haha, emang kenapa?"

"mereka itu suka sama aku, aku jijik banget sama mereka, pada alay semua" kata Angga kesal

"Terkenal ya kamu?" ejek papahnya

"iyalah, anak papah ini kan ganteng" kata Angga

"ih.. yaudah sana masuk" kata papahnya

"bentar pah, eh itu Arnold" kata Angga

"Arnold" panggil Angga

"eh Angga, lo kok udah masuk sekolah?" tanya Arnold

"udah nanti aja, bantuin gue masuk ke kelas, lihat tuh, gue bisa abis disana" kata Angga sambil menunjuk cewek-cewek alay yang sedang teriak-teriak merebutkan Angga.

"oke"

"om duluan ya" kata Arnold

"iyaa"

Mereka berdua masuk dengan aman karena Arnold berakting seolah Angga harus segera dibawa ke uks.

"minggirrr..." teriak Arnold membuat cewek-cewek itu minggir dan sebagian kembali ke kelasnya.