(38)LAST PART

181 7 0
                                    

Angga berusaha bangun dari ranjangnya.

"Angga, kamu gak boleh banyak gerak" kata Papa

"pah, Syifa"

"Syifa gak papa, dia cuma shock. Dia pasti lelah karena dari tadi dia hanya menangis" kata Papa

"kenapa Syifa nangis?" tanya Angga

"karena kamu sempat dinyatakan meninggal" kata papa

"Ngga, syukurlah lo gak papa. Gue takut banget lo pergi Ngga! kita semua gak mau kehilangan lo" kata Arnold

Angga tersenyum

"Syif, bangun dong" kata Elina

Syifa tetap saja tidak bangun.

"pah, bantu Angga" pinta Angga

Papanya membantu Angga untuk berdiri dan duduk di sebelah Syifa.

"sayang, kamu kenapa? bangun dong. Kamu emangnya gak mau lihat aku udah bangun? kamu mau balas dendam ya?" tanya Angga

"El, kenapa Syifa pingsan?" tanya Angga

"dia pasti capek banget. Badannya pasti juga lemah Ngga. Dari kemarin dia mikirin lo, dia gak tenang sama sikap lo. Kayanya dia juga belum makan, karena dari tadi pagi dia kaya lemas banget" jelas Elina

Syifa perlahan membuka matanya.

"Angga?" panggil Syifa

"Syif"

Angga memegang kedua pipi Syifa.

"Maaf" kata Angga

"kenapa?" tanya Syifa

"maaf karena aku selalu membuatmu khawatir" kata Angga

"kamu janji gak akan bikin aku khawatir lagi?" tanya Syifa

"iya"

"kamu janji gak akan pergi lagi?" tanya Syifa

"iya"

"kamu janji akan selalu ada buat aku?" tanya Syifa

"iya, aku janji Syifa"

"aku percaya sama kamu" kata Syifa

"kamu udah makan?" tanya Angga

Syifa menggeleng

"kenapa?" tanya Angga

"gak mood" kata Syifa

"ikut aku yuk" ajak Angga

"kemana? kamu masih lemah Ngga" kata Syifa

"gak papa"

Angga mengajak Syifa ke kantin rumah sakit dengan kursi roda.

"kamu makan dulu ya" kata Angga setelah memesan makanan

"kamu juga harus makan" kata Syifa

"kamu dulu aja, aku nanti juga makan" kata Angga

Tak lama kemudian pesanan udah datang.

"kenapa cuma satu sih?" tanya Syifa

"emang porsi kamu berapa?" tanya Angga

"ihh bukan aku! kamu juga harus makan" kata Syifa

"aku belum laper sayang"

"yaudah aku juga gak laper" kata Syifa

"yakin? kamu tuh lemes banget pasti belum makan kan?" tanya Angga

"udah kemarin"

"ayolah" pinta Angga

"kamu makan dulu" kata Syifa sambil menyodorkan sendok ke mulut Angga

"Syif?"

"Makan dong" pinta Syifa

Akhirnya Angga membuka mulutnya dan memakannya.

"gitu dong"

Syifa juga makan makanan yang sama.

"kamu beneran takut kehilangan aku?" tanya Angga

"kenapa kamu nanya gitu?" tanya Syifa

"gak papa, aku minta maaf ya udah bikin kamu sedih" kata Angga

"gak usah dibahas"

"kamu kemarin kenapa ngomong kaya gitu?" tanya Syifa

Angga menggeleng

"kenapa kamu bisa kecelakaan?" tanya Syifa

"aku mau ke rumah kamu" kata Angga

"kenapa gak bilang?" tanya Syifa

"aku mau kasih kamu kejutan, tapi aku malah kecelakaan. Gak tau kenapa semalem motor aku gak bisa aku kendaliin dan ada truk. Ya gitu deh pokoknya. Oh iya, semalem sebelum aku kecelakaan, aku sempet lihat kamu nangis dan bilang 'jangan pergi' gitu deh. Terus aku kecelakaan" jelas Angga

"semalem aku gak keluar Ngga. Aku ada di rumah terus" kata Syifa

"iya, mungkin itu pertanda kalo aku akan kecelakaan" kata Angga

"udah gak usah ngomongin itu lagi" kata Syifa

"kamu tau gak? waktu aku gak sadar tadi, aku denger semua yang kamu omongin. Aku pengen banget bangun dan peluk kamu. Tapi gak tau kenapa aku gak bisa bangun" kata Angga

"aku takut kamu pergi" kata Syifa menangis

"aku udah pernah bilang kan jika aku pergi aku akan kembali dan jika aku meninggal aku akan terlahir kembali" kata Angga tersenyum

"tapi aku takut kehilangan kamu" kata Syifa

Angga menggelengkan kepala

"jangan nangis dan jangan takut. Aku akan selalu ada buat kamu" kata Angga memeluk Syifa

"kamu tutup mata kamu ya" kata Angga

Syifa memejamkan matanya

"bayangkan aku sudah tiada dan ingat semua kata-kata yang pernah kuucap dan semua kata-kata yang ada dalam puisi yang pernah kubuat. Percayalah Allah adil dengan semua umatNya. Sekarang kamu tidak melihat aku disini, tapi kamu tau aku tetap disini. Suatu hari nanti kamu pasti akan merasakan ini, aku tidak ada tapi aku selalu ada di hati kamu"

Syifa tetap memejamkan matanya tapi dia sedang menangis.

"Aku mencintaimu selamanya. Aku tidak ingin pergi dari mu tapi aku tidak bisa melawan takdir. Aku pasti akan pergi nantinya, tapi aku hanya ingin pergi sehari sebelum kamu. Percayalah perjuangan demi cinta tak akan pernah menyakiti. Jangan sedih jika aku pergi, jangan menangis jika aku sudah tidak ada. Aku hanya ingin mengingatkan kamu bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Ingat-ingat kembali semua yang sudah terjadi beberapa hari ini. Anggap semua itu hanya mimpi dan sekarang lupakan semuanya" kata Angga

"Ingatlah satu hal ini, aku selalu mencintaimu dan akan selalu ada dihatimu. Maafkan aku jika aku salah, maafkan aku jika aku membuatmu marah, maafkan aku jika aku membuatmu kecewa, maafkan aku jika aku membuatmu sedih dan terluka. Inginku hanya membuatmu senang. Aku tidak apa-apa Syif, setelah kamu membuka mata nanti, aku hanya ingin kamu melihat kebahagiaan di mataku. Lupakan semua kesedihan yang kamu lihat tadi, please. Biarkan aku berhasil membuatmu bahagia. I love you Syifa" kata Angga

Syifa membuka matanya.

Angga menggelengkan kepala sambil mengusap air mata Syifa

"bahagiaku ketika melihatmu bahagia" kata Syifa

Angga tersenyum dan Syifa juga ikut tersenyum.

"I love you to Angga" kata Syifa

Mereka saling berpelukan dan THE END.






Hai guys..
Maaf ya kalo ceritanya gak seru.
Yang suka komen ya

Vote juga dong kak..

Nanti aku bakalan buat cerita versi baru lagi, jangan lupa baca ya..

Makasih banyak yang udah mau baca ceritaku.

Love you deh

Bye bye see you next time.

Puisi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang