(6)PANIK

138 3 0
                                    

-Orang bilang, usaha tak akan mengkhianati hasil kan?-

***

Setelah sampai di rumah sakit, mereka mencari-cari ruangan Angga.

Beberapa menit kemudian mereka sampai tepat di depan ruangan yang mereka cari.

"Iqbaal, gimana keadaan Angga?" tanya Vanesha

"masih diperiksa sama dokter tapi tadi lukanya parah banget" kata Iqbaal

"kok bisa sih? dia habis berantem?" tanya Vanesha

"gak, dia baru latihan pencak silat" kata Iqbaal

"loh, bukannya dia juara pencak silat? kok bisa kaya gini?" tanya Vanesha lagi

"katanya lawan mainnya itu Ali, kamu kan tau gimana reaksinya Angga kalo lihat Ali. Emosinya pasti kepancing, dan Ali pinter banget, dia baru nyerang kalo Angga udah lemah" kata Iqbaal

"astaga.. emang gak ada pelatihnya?" tanya Elina

"pasti ada, tapi kita juga gak tau gimana kejadiannya" kata Arnold

"tunggu tunggu, lo tadi bilang Ali? maksud lo Aliando?" tanya Prilly

"iya"

"emangnya mereka punya masalah apa?" tanya Prilly

"mereka itu musuhan sejak kecil, gue juga gak tau apa masalahnya" kata Iqbaal

"oh"

Kasihan, gue gak tau kalo mereka musuhan. Tapi gue malah nyuruh Angga buat deketin gue sama Ali. Pantesan dia awalnya nolak, jadi ini alasannya, Syifa beruntung banget, Angga sampe rela kaya gitu demi deket sama dia, gue harus bantuin Angga. Batin Prilly

"Syifa?" panggil Elina

"iya?"

"lo gakpapa kan?" tanyanya lagi

"gakpapa kok, kenapa sih?" tanya Syifa

"ya gakpapa cuma nanya"

Tak lama kemudian dokter keluar.

"dokter gimana keadaannya Angga? dia gakpapa kan? Angga baik-baik aja kan dok? lukanya gak parah kan?" tanya Syifa spontan dan membuat yang lainnya ternganga karena melihat Syifa terlihat sangat khawatir.

"tenang ya mbak, keadaan pasien sudah membaik, dia hanya kehilangan darah yang cukup banyak, kelelahan, juga luka dibagian tubuhnya bekas pukulan, untung saja pasien cepat dibawa ke rumah sakit, jadi dia bisa diselamatkan" kata dokter

"Alhamdulillah" kata mereka semua

"kami boleh masuk?" tanya Arnold

"iya silahkan"

Mereka langsung masuk ke dalam ruangan, Syifa langsung merinding melihat Angga terbaring di atas ranjang dengan perban di tangan dan kepalanya dan juga ada luka di ujung bibir dan di ujung matanya.

Parah banget lukanya. batin Syifa

Tak lama kemudian Angga membuka matanya dan tersenyum melihat Syifa di depannya. Syifa yang merasa diperhatikan langsung menunduk malu.

"ngapain lo senyum-senyum sendiri?" tanya Iqbaal

Angga menggelengkan kepalanya.

"kenapa bisa kaya gini sih?" tanya Arnold

"udah gak usah dibahas, gue gakpapa kok" kata Angga santai

"gakpapa gimana? lo luka parah kaya gini, gue tau lo pasti kepancing sama Ali" kata Arnold

Puisi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang