Puisi Cinta [END]

(36)PUISI CINTA

1.

Aku hanyalah manusia biasa.
Aku sering berbuat salah dan dosa.
Hidupku tidak sempurna.
Tapi karenamu aku merasakan kesempurnaan.

Mungkin aku pernah berfikir bahwa mencintaimu adalah hal terindah.
Tapi aku salah, kini mencintaimu adalah hal yang paling menyakitkan.
Aku mencintaimu dengan tulus.
Tapi ketulusanku tiada arti dimatamu.

2.

Cinta itu bagaikan angin.
Tak terlihat namun dapat dirasa.
Aku tak bisa menjelaskan seberapa besar cintaku.
Tapi yakinlah cintaku tiada batas.

Kuharap kau mengerti apa yang kurasa.
Kuharap kau mengerti betapa aku sangat lelah.
Kuharap kau mengerti betapa besar perjuanganku.
Demi cinta yang saat ini menyakitiku.

Kejadian ini bukan awal dan akhir dari segalanya.
Tapi dapat membuat kesendirian menjadi rindu.
Dapat membuat malam menjadi mimpi.
Dan semua cinta yang kupunya hanya untukmu.

Yang ku mau hanya sederhana.
Bersamamu dalam tawa dalam duka sampai ajal memisahkan.

3.

Cinta itu tak memandang materi, fisik dan apapun itu.
Cinta itu menerima apa adanya.
Tidak menyakiti dan tidak menghianati.

Tak perlu dilarang ataupun dikekang.
Jika dia sayang, pasti tau bagaimana jaga perasaan.
Hanya hatiku yang tau caranya mencintaimu.
Dan hatiku tak akan pernah menghianatimu.

Entah apalagi yang harus kulakukan.
Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam.

"Maaf Ngga, mungkin kali ini gue yang salah. Harusnya gue yang ngalah, harusnya gue bisa ngertiin perasaan lo" kata Syifa sambil menangis.

Syifa langsung berlari menuju uks.

"Syifa? darimana lo?" tanya Vanesha

"gak, tadi dari kelas" kata Syifa gugup

"lo habis nangis ya?" tanya Elina

"gak kok"

"Arnold! kamu apain Syifa sampe dia nangis?" tanya Elina

"eh! kok aku sih?" tanya Arnold

"kamu kan tadi habis ngobrol sama dia" kata Elina

"iya"

"udah-udah! gue gak papa kok" kata Syifa

"beneran?"

"iya"

Syifa masuk ke dalam dan melihat Angga terbaring lemah dan perlahan membuka matanya.

"Angga" panggil Syifa pelan

Angga melebarkan matanya dan menatap dalam Syifa.

Kenapa Syif? kenapa kamu kesini? batin Angga langsung mengalihkan pandangannya.

"Ngga, aku minta maaf" kata Syifa