5.Monyet

418 60 9
                                    

Hanks mengusap matanya. Kereta pos baru saja menurunkan sebuah kandang kecil untuknya. Hanya ada satu monyet di dalamnya. Kandang itu dibawa seorang gadis remaja. Mungkin umurnya sekitar 16-17 tahun.

Gadis itu menyerahkan sebuah amplop sambil berkata, "Untukmu."

Hanks menyobek amplopnya. Ada cek senilai £500 dan sebuah surat. Ia membacanya.

-------------------------------------------------
"Kau tertipu!

Maaf karena membohongimu, kawan lama. Kau lihat dia? Namanya Charlene, adik tiriku. Ia separuh Inggris, separuh India. Tiada orang di India yang menginginkan dirinya. Kau akan mengerti kenapa kalau kau sudah mengenalnya. Kurasa dia bisa menjadi Lady muda yang menawan jika dipoles.

Yah, perlu banyak polesan...

Maaf, kawan. Aku sekarat dan kau satu-satunya pria yang dapat kupercaya. Andai saja aku bisa memberikanmu yang lebih banyak dari 500 pounds.

Apa kau ingat aku sudah menyelamatkan nyawamu di medan perang? Bukan seluruh dirimu. Kau kehilangan sebelah kakimu. Tapi kau berhutang padaku, kawan.

Komohon jagalah adik perempuanku.

Buat ia bersinar."

-----------------------------------------

Suratnya tidak selesai dan tidak ditandatangani. Gadis itu menyadari kerutan kening Hanks.

Ia berkata, "James mati ketika sedang menulisnya."

Hanks menghela nafas. Ia memang berhutang nyawa padanya.

Ia menyapa, "Kuharap Kita bisa berteman, Charlene."

"Charlie! Jangan pernah memanggilku Charlene! Itu nama perempuan. Aku ini lelaki!" teriaknya dengan marah.

Hanks diam saja. Gadis ini mengenakan pakaian pria walaupun ia seorang gadis.

Monyet dalam kandang berteriak.

Charlie meminta maaf, "Maaf, Sean. Apa aku menakutimu? Ini semua salah James. Dia harus mati dan Kita terdampar kemari. Negara terkutuk yang selalu hujan."

Hanks menatap tas kanvas dekat kakinya. Kereta POS sudah menaruh tas itu di sampingnya. Kereta sudah berangkat setelah memenuhinya dengan Surat dan manusia.

Seekor monyet dan sebuah tas kanvas. Itu seluruh barang miliknya.

Hanks mengangkat tasnya. Charlie segera merebutnya kembali.

Ia bertanya, "Apa yang kau lakukan? Ini milikku!"

"Phaeton."

Hanks merebut tas itu kembali.

Charlie tidak punya pilihan selain mengikutinya. Ketika ia pertama sampai di London, seseorang mencoba mencuri tasnya. Ia sudah sangat berhati-hati sejak saat itu. Tidak pernah meninggalkan tasnya bersama orang asing. Tidak perduli ia pria yang tampan.

Hanks diam saja.

Monyet. James, kau bajingan bodoh. Itu seorang gadis. Bukan monyet. Kau selalu...

Ia berhenti menyumpahi orang mati. James pastinya cukup putus asa ketika sedang sekarat. Mengirimkan adiknya pada Hanks. Mereka belum pernah bertemu lagi selama bertahun-tahun.

Hanks masih penasaran darimana James mengetahui keberadaan dirinya.

*****

Kau Milikku (Trentham Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang