Istrinya masih tidur pulas ketika Zinfadel memainkan lagu di grand piano.
Lagunya sangat berbeda dari lagunya yang umumnya melankolis dan suram. Lagu ini memberikan perasaan murni dan suci. Seperti akhirnya hatinya menemukan kedamaian.
"Oh, kau sudah bangun," kata Zinfadel malu2.
"Maaf, melodinya terus berputar dalam pikiranku. Apakah aku membangunkanmu lagi?" tanyanya.
Fajar baru saja tiba. Sinar matahari yang lembut menerobos masuk lewat jendela, menyinari grand piano dan sang pianis. Seolah2 Zinfadel bermandikan cahaya.
Tersucikan.
Kim bertanya, "Aku belum pernah mendengarnya. Apa nama lagu ini?"
"Cahayaku. Kudedikasikan lagu ini untukmu, Kimberly Trentham. Tanpa dirimu, aku akan tersesat dalam kegelapan selamanya. Kaulah yang mengajariku untuk menerima masa laluku. Membebaskan diriku sendiri."
Kim menghampiri dan memeluk suaminya dengan erat. Zinfadel terlihat begitu bahagia dan damai. Ia belum pernah terlihat seperti ini sebelumnya.
Zinfadel berkata, "Ayah ditipu abangku. Ia tidak akan mencoba membunuhku jika Weasley tidak menipunya..."
"Aku tahu ia tidak akan melakukannya. Kau seorang bocah lelaki yang baik," kata Kim.
Zinfadel berkata, "Andai saja Weasley memberitahuku...aku akan membagi separuh kekayaanku padanya. Dan Nona Locke yang malang mungkin masih hidup."
"Itu salahnya, bukan salahmu. Kau akan menjadi saudara lelaki yang hebat."
Zinfadel berkata, "Aku menjenguknya di penjara kemarin. Sebelum ia digantung. Katanya nama aslinya Merlot. Kami bersaudara bahkan dalam nama. Anggur merah dan putih. Ayahku masih punya selera humor walaupun sedang mabuk."
Kim memeluknya dengan erat. Ia berkata, "Aku tidak tahu kau kesana. Mengapa kau tidak memberitahuku? Kita bisa pergi bersama2."
"Aku takut kau akan menembaknya lagi."
Kim tertawa sedikit. Ia berkata, "Akan kulakuan. Kalau ia terus menghinamu lagi. Atau siapapun juga."
"Kata2mu masuk Koran gosip, Kim. Aku ragu ada yang berani memanggilku Earl gila lagi. Mereka masih ingin hidup."
"Bagus."
Kim menyentuh bahu kirinya dan bertanya, "Masih sakit?"
Sudah sebulan berlalu sejak ia tertembak peluru.
Zinfadel berkata, "Tidak juga. Aku bisa bermain piano. Tetap saja tidak boleh mengangkat beban berat sementara waktu."
"Aku suka musikmu"
Zinfadel menggoda, "Semalam kau bilang menyukai si pria besar. Terus memohon supaya aku lebih cepat, lebih dalam lagi."
Kim menaruh jari di bibir suaminya. Wajahnya merah padam.
Dan ia berkata secara diplomatis, "Aku suka segalanya tentang dirimu, Zinfadel. Musikmu, batang besarmu, semuanya, bahkan ketika kau mengerutkan keningmu karena kehabisan kata2. Aku suka seluruh paket dirimu."
"Istriku yang pintar bicara. Aku mencintaimu juga."
Kim berkata, "Berjanjilah membuat lebih banyak lagu untukku."
"Tentu saja. Kau museku yang abadi, penyihir."
*****
Finn sedang menatap lokasi konstruksi. Ia sudah membeli manor Zinfadel dan hutan di sekelilingnya. Lumayan murah untuk lokasinya. Dekat London tapi masih wilayah pedesaan.
Ia akan mengubah seluruh model manor. Konstruksi dimulai hari ini.
Bangunan ini akan menjadi hotelnya yang pertama. Ia akan membuat sebuah kasino di sini. Banyak pria bangsawan gemar berjudi.
Dan sebuah spa modern untuk para lady. Sebuah hotel modern dengan sistem pipa yang bagus. Sebuah kamar mandi dalam setiap kamar.
Ini proyek ambisius pertama bagiya. Seperti proyek besar lainnya, hotel ini membutuhkan banyak sumber dana. Jadi Finn mengumpulkan banyak penanam modal.
Rose, bekas sekretaris ayahnya menjadi penanam modal yang pertama. Beth sangat yakin ia adalah ibu kandung Finn. Tapi Rose terus menyangkalnya.
Tidak masalah bagi Finn. Rose selalu Ada untuknya bahkan sejak ia masih kecil. Selalu perhatian padanya. Dalam hatinya, Finn selalu menganggapnya sebagai ibunya.
Para investor yang lain adalah Earl Tremayne (mertua) dan Earl Baltham (kakak iparnya).
Finn tersenyum. Akhirnya ia memiliki tujuan lain dalam hidupnya. Tidak lagi berminat mengejar wanita. Istrinya, Beth lebih dari cukup untuk memuaskan nafsunya di ranjang.
Hidup akan membosankan jika tidak punya tujuan hidup. Sekarang ia punya cita2. Menjadi seorang pebisnis yang baik seperti ayah mertuanya, Earl Tremayne.
"Finn! Akhirnya keluar juga!" kata Beth.
Ia berjalan menuju suaminya. Ia membuka tasnya sedikit untuk menunjukkan sebuah novel bersampul merah.
Novel terbaru Ny. Taboo. Tidak tahu bagaimana ia bisa mendapatkannya. Novel ini bahkan belum ada di toko buku. Beth sepertinya mengenal si penulis misterius. Ia selalu mendapatkan sebuah kopi sebelum orang lainnya.
Sang penulis bahkan menandatanganinya, "Untuk Finn, penggemarku. Kuharap kau suka ceritanya."
Finn tersenyum. Ia berkata, "Kita baca nanti malam."
"Mengapa tidak sekarang saja? Kereta Kita masih menunggu di sebelah sana. Kita bisa pulang rumah, makan malam lebih awal dan baca buku ini."
"Ok. Biar aku ucapkan selamat tinggal pada si arsitek dulu."
Ia berbicara singkat dengan sang arsitek. Lalu Finn dan istrinya bergandengan tangan ketika berjalan kembali ke kereta mereka.
Finn berkata, " Hotel ini akan membuat kita kaya, Beth."
"Aku hanya perlu kau, Finn. Uangmu cuma bonus bagiku."
"Kau benar2 tahu cara memuji seorang pria."
"Aku murid terbaik sang raja kesenangan," kata Beth dengan nada menggoda.
Finn tersenyum sambil berkata, "Ya, benar. Aku kehabisan bahan pelajaran untukmu."
Mereka tertawa bersama2.
Tadinya Finn benci menikah. Sekarang ia tidak dapat memikirkan hidupnya tanpa Beth. Mungkin masih mengejar wanita seperti dulu. Dan suatu hari nanti, ia akan menderita sipilis atau raja singa. Mati muda dan sangat menderita.
Beth bertanya, "Apa yang kau pikirkan?"
"Apa kau akan memberitahu siapa sebenarnya Ny. Taboo?"
"Tidak."
"Sudah kuduga."
Mereka tersenyum bersamaan. Bergandengan tangan di suatu sore yang indah.
THE END
Jangan lupa vote dan komentarnya:)
(Catatan: jika kau ingin mengetahui tentang penulis novel erotis, Ny.Taboo, bacalah governess penuh skandal).
Terima kasih sudah membaca novel ini:)
Lagu Zinfadel's "Cahayaku" mirip dengan lagu Robert Schuman Traumerei.
Aku menambahkan lagu klasik supaya pembaca dapat lebih mengerti musiknya lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milikku (Trentham Family)
RomanceBuku ini terdiri dari 3 cerita komplit (Trentham #2 dan #1) dan cerita tentang kru Outcast Cerita no.1 tentang Gregor Trentham dan tunangannya. "Aku tak pernah menginginkanmu..." protesnya dengan lemah. Val berkata, "Pembohong. Mengapa mengingkari...