Hanks menghirup nafas dalam-dalam. Ia sudah menunda pertemuan ini terlalu lama.
Anak nakal sudah pulang ke rumah.
Ia terkekeh.
Abangnya yang alim akan mengejeknya kalau ia masih hidup. Hatinya masih nyeri ketika mengingatnya. Berharap ia tidak pernah meniduri ibu tirinya. Berharap ia tidak merusak segalanya bagi keluarganya.
Saatnya menghadapi ayahnya. Ia harus bilang kalau ia sudah menikahi Charlie tiga hari yang lalu.
Mengingat istrinya membuat senyuman kembali ke wajahnya.
Istrinya yang masih muda masih tertidur di ranjangnya. Hanks belum bilang pada siapapun kalau mereka sudah menikah. Ia ingin mengatakannya pada ayahnya dulu.
Sebuah ketukan di pintu kamar ayahnya. Tiada jawaban dari dalam.
Hanks mencoba membuka pintu. Terkunci. Ada bau yang aneh dan kuat dari dalam kamar.
Ia mengenal bau ini terlalu baik. Bau kematian dan putus asa. Teman-temannya dari militer banyak yang terjatuh ke dalam jurang yang sama setelah mereka kembali dari perang. Mereka dapat ditemukan di salah satu sarang di daerah kumuh kota London.
Hanks menendang sebuah titik dekat kunci beberapa kali. Sampai kunci pintunya rusak.
Ia menarik sapu tangan untuk menutupi hidung dan mulutnya. Ia terbatuk-batuk ketika membuka jendela kamar.
Angin segar bertiup masuk ke dalam kamar. Menghilangkan bau opium yang sangat kuat.
Ayahnya tidak lebih dari tengkorak hidup yang terbalut kulit. Ia terbaring lemah di ranjangnya.
Hanks menggepalkan tangannya.
Ia berteriak dengan marah, "Mengapa? Mengapa kau gunakan obat terkutuk ini?"
Pikiran ayahnya kosong. Terlalu banyak penggunaan opium. Ia bahkan tidak dapat mengenali putranya.
Hanks terjatuh berlutut. Menangis.
Sebuah dosa lain ditambahkan ke dalam daftar dosanya yang panjang. Jika ia tidak pergi dari rumah, ayahnya tidak akan tenggelam begitu dalam.
Ayahnya seorang yang taat pada Tuhan. Menggunakan opium untuk mengatasi kesedihannya. Ini bukanlah dia.
Hanks menghirup nafas dalam-dalam. Meratap tidak akan mengubah apapun.
Aku tidak bisa mengubah tindakanku di masa lalu. Tapi aku bisa menyelamatkannya dari dirinya sendiri.
Hanks mencengkram kerah ayahnya dan ia menatap ke wajahnya yang penuh kerutan.
Ia berkata dengan tegas, "Tiada lagi pelarian. Hadapi rasa sakitmu, Pak tua. Tiada lagi opium. Kita akan menghadapi segalanya bersama-sama."
Hanks memeluk tubuh kurus ayahnya dengan erat.
"Kau tidak sendirian lagi. Aku tidak akan membiarkanmu tenggelam lagi," kata Hanks dengan lembut.
Sebuah ketukan di pintu yang terbuka.
Seorang pelayan wanita yang sudah tua masuk ke dalam kamar. Ia menggelengkan kepalanya.
Ia berkata, "Bukan salahnya, Tuan muda. Ia sudah terjatuh ke dalam perangkap iblis wanita itu."
"Apa maksudmu?" tanya Hanks.
"Yang dipanggil istrinya yang mengajarinya menggunakan Opium. Untuk meredakan kesedihannya. Melupakan rasa sakit. Wanita itu yang memberikan obat terkutuk ini padanya. Supaya ia mendapatkan kendali penuh dari rumah ini. Kendali atas kekayaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milikku (Trentham Family)
RomanceBuku ini terdiri dari 3 cerita komplit (Trentham #2 dan #1) dan cerita tentang kru Outcast Cerita no.1 tentang Gregor Trentham dan tunangannya. "Aku tak pernah menginginkanmu..." protesnya dengan lemah. Val berkata, "Pembohong. Mengapa mengingkari...