4. Bibi Marvel

459 64 2
                                    

"Jangan dekati aku. Tetaplah di sana," perintah Hanks.

Ia sedang menatap ibu tirinya dengan tatapan membunuh. Sang Lady sedang tersenyum padanya dengan tatapan menggoda. Hanks muda terkecoh karena senyuman menggoda yang sama. Sampai ia melakukan kunjungan tengah malam. Menyakiti hati ayahnya.

"Hanks. Kau kembali lagi untukku. Sudah saatnya Kita mengenal satu sama lain..."

"Aku kembali untuk ayahku. Bukan untukmu."

"Mengapa kau perduli padanya? Dia membuangmu. Mengambil segalanya darimu."

Tiada gunanya berbicara dengannya. Hanks meninggalkan wanita kasmaran itu sendirian.

*****

Seorang pelayan muda menghela nafas. Ada gosip kalau sang Lady dan putra tirinya terlibat kisah cinta. Sepertinya Gosipnya benar.

Hook berkata, "Mereka tidak cocok. Kau masih punya kesempatan."

"Apa maksudmu?"

Hook memberikan secarik kertas padanya.

Ia berkata, "Tulis surat ke alamat ini. Bibi Marvel akan membantumu."

"Siapa dia?"

Hook menjawab, "Seorang janda, bibiku tersayang. Dia seorang mak comblang yang hebat. Beritahu dia tentang pria impianmu. Ia akan membantumu."

Ellen menatap kertas lalu pada Hook.

Ia bertanya, "Mengapa kau membantu seorang pelayan seperti diriku?"

Hook tersenyum.

Ia menjelaskan, "Temanku sudah menjadi pria penggerutu selama beberapa tahun terakhir. Tidak, koreksi. Ia sudah menjadi seorang pria penggerutu dari awal. Sekarang ia tidak bisa bicara padaku tanpa menggerutu tentang sesuatu. Aku takut ia akan kehilangan sedikit kosa katanya cepat atau lambat."

Ia menambahkan, "Jika aku bertanya, Hanks, apa kau mau makan sekarang? Ia akan mendenguskan hidungnya. Aku bertanya lagi, mana yang lebih cocok untukku, jaket biru atau merah. Ia akan menggeram layaknya binatang saja."

Ellen menutup mulutnya dengan sebuah tangan tapi ia tetap saja terkekeh.

Tidak sopan menertawakan Tuan muda yang tampan namun penggerutu.

Hook berkata, "Sudah jelas ia sangat memerlukan seorang istri. Semua stress karena tidak mampu menggunakan kejantanannya..."

Sebuah jitakan ke kepalanya.

Hanks bertanya, "Siapa yang mengizinkanmu bergosip di sini?"

"Maaf, Tuan," kata Ellen.

Sang pelayan muda segera pergi untuk melakukan tugas hariannya. Memastikan hidup sang Baroness berjalan lancar setiap saat.

Hook menatap ke punggung sang pelayan. Ia cukup cantik. Orang bisa bilang ia sebuah berlian yang tidak terpoles. Ia dapat dengan mudah dianggap seorang Lady jika mengenakan pakaian yang pantas.

Hanks bertanya, "Apa yang kau lakukan? Bergosip di belakangku?"

"Astaga, kau bahkan lebih pemarah dibandingkan saat Kita di Perancis. Cukup sudah, aku akan mencarikanmu seorang istri."

"Aku tidak perlu seorang istri!" teriak Hanks.

Pria penggerutu itu melangkah pergi.

"Kau perlu seorang istri, kawan. Rasanya aku sudah menemukannya. Gadis yang manis dan naif. Kau tidak mengerti kau kehilangan dirinya sampai kau bertemu dengannya. Kau akan tergila-gila. Jatuh cinta. Pasangan yang saling mencintai."

Kau Milikku (Trentham Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang