7. Hari pernikahanku

1K 118 0
                                    

"Aku tidak pernah berani berharap ini mungkin," kata Zinfadel dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak pernah berani berharap ini mungkin," kata Zinfadel dengan pelan.

Kimberly terlihat sangat cantik dalam balutan gaun pengantin.

Ia sedang berdiri di depan sebuah plakat batu yang berukuran besar. Plakat yang menuliskan Moto keluarga Trentham, "Jangan menyerah." 

Mereka berada di tempat ini untuk merayakan Hari pernikahan mereka.  Kapel keluarga ini kecil. Penuh dekorasi bunga mawar merah dan pink, Lily putih dan pita2 berwarna emas.

Sarapan pagi pernikahan disajikan di luar ruangan, dalam tenda2 besar.

Lobsters panggang. Bebek terrine dengan buah cranberries dan kacang pistachios. Strawberry dan coklat putih mousse cake. Kentang tumbuk dan keju. Ikan salmon Mustard dengan akar buah bit dan rempah dill. Udang asam manis. Minumannya sudah pasti sampanye. Untuk merayakan Hari bahagia ini. 

Beth menghapus air matanya ketika Kim dan Zinfadel bersumpah setia mencintai satu  sama lain sampai kematian memisahkan mereka. Ia selalu tahu mereka diciptakan untuk satu sama lainnya. 

Finn melihat ke sekitarnya. Uang Zinfadel dibelanjakan untuk membiayai seluruh pernikahan ini. Ia menolak bantuan keuangan dari ayah mertuanya.

Akhirnya satu pria sudah jatuh. Rival terberatnya. Tetap saja...

Bahkan pernikahan tidak akan menghentikan seorang pria berselingkuh dari istrinya.

Finn menatap ke langit2. Harus sering berkomunikasi dengan Kim. Pastikan ia membahagiakan suaminya. Supaya Zinfadel dan Beth tidak bersatu lagi.

Menatap istrinya. Upacara pernikahan mereka jauh dari kemewahan. Ia dipaksa menikahinya.

Apakah Beth pernah menyesalinya? Tidak ada upacara pernikahan mewah seperti ini?

Finn menatap ke sekitarnya. Banyak pria  sedang menatap istrinya saat ini. Beth wanita cantik dalam masa yang prima. Seorang kekasih luar biasa di ranjang. Finn menggertakkan giginya. Belum bisa santai. Masih banyak rival di luar Sana.

Zinfadel terlihat begitu tegang.

Kim bertanya dengan pelan, "Ada apa?"

"Aku terus takut ini hanya mimpi saja. Takut aku akan terjaga sebentar lagi. Sendirian."

Kim bertanya, "Kau pernah memimpikan pernikahan Kita?"

"Yah, tidak. Biasanya aku memimpikan kau telanjang. Yah, kau tahu..."


Kau Milikku (Trentham Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang