7. Waktu belanja

422 65 2
                                    

Aku sudah berjanji padanya. Tapi mengenakan gaun bisa membunuhku.

Charlie menghela nafas. Seorang pelayan muda telah tiba dengan seorang penjahit wanita.

Ia memperkenalkan, "Milady, penjahitnya sudah siap mengukur tubuhmu."

Charlie menaikkan bahunya lalu berkata, "Aku berubah pikiran."

Sang pelayan berkata, "Taruhan tetap Taruhan. Itu yang Tuan muda katakan padaku."

Charlie memejamkan matanya.

Damfino! Ia tidak mau berhenti menggosok garam ke lukaku! Sudah cukup buruk Aku kalah darinya. Sekarang semua orang tahu mengapa aku mau mengenakan gaun.

Satu lirikan ke arah model gaun di manekin. Ia hampir pingsan lagi. Tubuhnya menggigil ketakutan.

"Sangat cantik. Gaun ini membuatmu sangat menakjubkan."

Charlie menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau mengingat apa yang ia katakan malam itu. Ia mencoba melupakan pria bajingan itu. Tapi ingatan tentang dirinya akan selalu tergiang dalam pikirannya setiap kali ia melihat sebuah gaun yang indah.  

Sang pelayan bertanya, "Ada yang salah? Ini hanyalah sebuah gaun..."

"Ini alat untuk membunuh. Singkirkan!"

Charlie mulai berteriak layaknya wanita gila. Meraung dan menakuti si penjahit setengah mati.

Ellen, sang pelayan muda memeluknya ketika ia menangis seperti gadis kecil yang terluka. Charlie hanya dua tahun lebih muda darinya Tapi saat ini ia terasa jauh sangat muda.

Ia berbisik, "Aku akan bilang pada penjahit untuk kembali esok pagi. Kau harus katakan mengapa kau tidak mau mengenakan gaun."

Ellen membuat gerakan tangan dan si penjahit segera meninggalkan kamar.

"Aku tidak bisa...Aku tidak bisa..."

Ellen berkata dengan lembut, "Kau bisa mempercayaiku. Aku harus tahu. Supaya aku bisa menolongmu."

*****

Gadis malang itu sudah tertidur karena kelelahan waktu Ellen meninggalkan kamarnya. Wajahnya muram seolah seorang anggota keluarganya baru saja meninggal dunia.

Empat belas tahun. Ketika seorang pria merampas miliknya yang paling berharga. Bajingan itu terus mengatakan kalau ia sangat cantik ketika mengenakan gaun. Pantas saja ia takut memakainya. Harus kubilang pada Tuan muda supaya tidak memaksanya.

Ia mengetuk pintu.

Hanks menjawab dari dalam kantor, "Masuk."

Seorang pelayan masuk lalu segera menutup pintu di belakangnya. Hanks menaikkan alisnya. Ia tidak memanggil seorang pelayan.

Sang pelayan berkata dengan tenang, "Tuan muda, Kita perlu bicara."

Beberapa menit telah berlalu sejak Ellen menjelaskan seluruh kejadian padanya. Ia sudah pergi karena sang Baroness telah meminta seorang pelayan memanggilnya.

Hanks sedang menatap keluar melalui sebuah jendela.

Diperkosa di usia sangat muda. Itu alasannya James mengajarinya bermain pedang. Ini alasannya mengapa ia tidak bisa mengenakan gaun. Andai aku bisa membunuh pria itu!

Wajah Charlie melintas dalam benaknya. Ini bukan salahnya. Orang-orang menjulukinya monyet karena ia tidak mau mengenakan gaun.

Hanks menuangkan segelas Brandy untuk dirinya sendiri.

Kau Milikku (Trentham Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang