8.Charlie yang baru

425 63 1
                                    

Charlie mengintip dari balik tirai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Charlie mengintip dari balik tirai.

Hanks berkata dengan tidak sabar, "Ayolah. Aku tidak punya waktu seharian. Tunjukkan padaku."

Ia melangkah keluar dari balik tirai. Pakaian berkuda Nessie terbuat dari bahan-bahan yang terbaik. Ukurannya pas sekali untuk Charlie seolah-olah dibuat khusus untuknya.

Hanks bertanya, "Rasanya bagaimana?"

"Aku menyukainya. Seperti mengenakan celana Pantaloon. Tapi ini juga sebuah gaun. Tiada orang yang akan mengejekku sekarang."

Hanks tersenyum padanya. Selama semenit, Charlie bahkan lupa bernafas.

Pria ini jarang sekali tersenyum. Ia sangat tampan ketika melakukannya. Walaupun wajah cemberutnya tetap punya daya tarik tersendiri.

Ia bertanya, "Apa kupanggil saja penjahit dan membuat lebih banyak gaun seperti ini bagimu?"

"Ok. Hanya jika uangnya cukup..."

Hanks bertanya, "Uang apa?"

"James tidak meninggalkan banyak uang untukmu, Kan? Dia selalu tidak beruntung ketika berjudi..."

"Jangan khawatirkan itu."

Hanks sedang berjalan keluar dari kamarnya. Mereka telah membiarkan pintu terbuka untuk kesopanan. Ia tiba-tiba berhenti. Charlie membentur tubuhnya karena tadi ia mengikutinya dari belakang.

Ia berbalik lalu berkata, "Berikutnya pelajaran dansa."

"Aku tidak memerlukannya."

Hanks bertanya, "Mengapa?"

"Dansa, gaun. Kau berusaha menikahkanku dengan seseorang ya? Yah, tiada pria yang menginginkan gadis rusak seperti diriku."

Ia masih sangat muda namun pesimis. Andai saja aku bisa membunuh pria itu...

Hanks memegang dagunya dan memaksa Charlie menatap matanya.

Ia berkata dengan jujur, "Beberapa orang pria akan memilih istri yang masih perawan. Pria lainnya lebih menyukai janda, wanita yang lebih berpengalaman. Dalam pendapatku, kau hanya boleh menikahi pria yang benar-benar menyayangimu. Akan kucarikan pria itu. Jangan khawatir."

Ia melepaskan dagunya ketika gadis ini mulai tersipu. Rasanya jadi agak canggung di antara mereka.

Hanks akan pergi ketika Charlie berkata, "Baik. Aku akan berdansa kalau kau mau berdansa denganku."

"Yang benar? Kakiku..."

"Kau bisa bermain pedang dengan baik. Seharusnya kau juga bisa berdansa."

Hanks menghela nafas. Ia tahu ini saatnya menerima kekalahan.

Ia berkata, "Baik. Jangan menyiksa kakiku terlalu banyak. Tiada dansa bertempo cepat."

"Setuju."

Kau Milikku (Trentham Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang