Dinner

554 74 117
                                    

Selesai makan Junhoe berdiri untuk mencuci piring, setelah itu dia kembali duduk disebelah Yunhyeong. Mereka berdua masih di meja makan.

"Cepat pulang Junhoe" rengek Yunhyeong, dari tadi Yunhyeong hanya melihat Junhoe dengan lahapnya memakan habis ramen buatannya.  "Kau bahkan tidak menanyakan aku apapun. Lalu ngapain kamu masuk lagi ke rumahku?" Lanjut Yunhyeong bicara, Nada bicaranya sudah kesal, Yunhyeong merasa dibodohi lagi sama Junhoe, katanya Masih banyak yang mau ditanyakan tapi daritadi Junhoe malah asik makan.

"Jangan cemberut begitu" tatap Junhoe kepada sosok disebelahnya. Dalam hati, Junhoe senang menggoda Yunhyeong, semakin dia cemberut semakin lucu baginya. Apalagi kalau sudah mengerucutkan bibirnya..

"Kenapa kamu suka bohongin aku sih?" Tanya Yunhyeong dengan tatapan tajam dan sambil mengepalkan tangannya diatas meja.

"Kenapa juga kamu mudah dibohongi?" Jawab Junhoe sambil tertawa.

Yunhyeong memejamkan mata sebentar sambil menarik nafas tanda kekesalannya terhadap Junhoe sudah puncak, tapi percuma marah tidak akan menghasilkan hasil untuk seorang Koo Junhoe.

"Pulanglah kalau begitu, sudah sore Junhoe"  daripada marah, lebih baik meminta secara halus

"Kan sudah aku bilang, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan kepadamu" jawab lelaki disebelahnya

"Apa? Jangan mengulur-ulur waktu, kau tahu? Chanu mungkin sudah dijalan pulang. Kau ini! Kalau aku tak ada dirumah pas Chanu pulang gimana? Kalau dia khawatir gimana?" Ucap Yunhyeong.

Junhoe menghela nafasnya, dia sudah kesal, kenapa Yunhyeong tidak mau mendengarkan ucapannya, kenapa dia masih berani menyebut nama "Chanu" dihadapannya.

"Percuma yaa" dengan nada kecewa Junhoe berdiri dari tempat duduknya. Yunhyeong masih bengong heran.

"Kenapa sih?" Heran Yunhyeong. Tanpa menghiraukan ucapan Yunhyeong, Junhoe berjalan menuju pintu. Dia sudah kesal dengan Yunhyeong.

Yunhyeong menyusul Junhoe yang sekarang sudah berada di depan rumah Yunhyeong.

"Yaa  Junhoe tunggu" Yunhyeong berjalan sambil berlari kecil, Junhoe yang merasa diteriaki namanya langsung menoleh ke belakang, hingga melihat Yunhyeong berlari kearahnya.

Sekarang Yunhyeong sudah berada di depan Junhoe sambil ngos-ngosan

"KAU INGIN MATI??" Junhoe tiba-tiba membentak Yunhyeong.

"KAU INI KENAPA SIH??" Yunhyeong balik bentak Junhoe. Untung gak ada tetangga yang denger

"YUNHYEONG! KALAU MAU BUAT BABY AKU MATI GAK GINI CARANYA!" Bentak lagi Junhoe.

Yunhyeong bingung, sebenarnya Junhoe itu kenapa sih "KAU INI KENAPA SIH?"

Junhoe menarik paksa Tangan Yunhyeong, tubuhnya didorong hingga masuk ke dalam mobilnya. "Yaak lepaskan!" Yunhyeong memberontak tapi sepertinya biasa sia-sia. Tenaga Junhoe jauh lebih besar darinya.

Sekarang Yunhyeong sudah duduk di kursi depan sebelah Junhoe.

"Kamu itu sedang hamil Yunhyeong, jangan diulangi lagi! Jangan berlari seperti tadi" anehnya dia berkata seperti itu, tapi matanya tidak menatap Yunhyeong disebalahnya, malah menatap jalan yang ada didepannya.

"Lagian kamu tiba-tiba pergi! Tadi maksa masuk, sekarang pergi!" Berbeda dengan Junhoe, Yunhyeong dengan percaya diri menatap Junhoe disebelahnya.

"Kan sudah aku bilang, jangan sebut namanya" jawab Junhoe

"Siapa?" Yunhyeong masih heran, salah dia apa?

"Siapa katamu? Cih" ujar Junhoe

Aaaa akhirnya Yunhyeong mengerti maksud Junhoe, dia bergelut dalam pikirannya "apa Junhoe cemburu sama Chanu? Aa tidak mungkin, Junhoe kan cinta sama Jinan, gak mungkin! Astaga Yunhyeong jauhkan pikiran seperti itu" sambil menepuk-nepuk pipinya.

~Kesalahan~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang