35

2.2K 195 72
                                    

⚠️Sebelumnya aku minta maaf karena ada scene yang kurang baik dan berlebihan disini..⚠️

.

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~BLFS~

Sudah 1 jam, Yaya tidak bosan untuk menemani Boboiboy diruangan itu.

Saat ini, Boboiboy sudah tidur walau raut wajahnya terlihat sedang menahan sakit.

Yaya membelai rambut Boboiboy dengan lembut agar Boboiboy merasa tenang.

Tak lama, Boboiboy membuka matanya dengan nafas sedikit tersenggal.

"Yaya.. tolong panggilkan dokter.." ucap Boboiboy.

Dengan sigap, Yaya langsung menekan tombol disamping ranjang.

"Rgghh.." Boboiboy memegang dadanya yang sakitnya mulai menjadi.

"Tahan sebentar Boboiboy.." ucap Yaya dengan lembut.

"Uhuk-uhuk... arh!"

Yaya mengambil kertas tisue dan mengusap sekitar mulut Boboiboy yang mengeluarkan darah.

Susah payah Yaya menahan tangisnya melihat Boboiboy kesakitan seperti ini. Tak lama, dokter pun datang dengan beberapa perawat.

"Maaf.. silahkan keluar sebentar, nyonya" ucap seorang perawat dengan sopan.

Yaya pun mengangguk dan segera keluar ruangan.

Yaya menatap Boboiboy dari jendela rumah sakit, dan meneteskan air matanya.

Terlihat, dokter sedang menyuntikkan cairan pereda sakit ke pembuluh darah Boboiboy. Yaya bisa mendengar erangan kesakitan Boboiboy saat cairan itu mengalir ketubuhnya.

Para perawat memegang tubuh Boboiboy yang memberontak sembari batuk darah karena tidak bisa menahan rasa sakit itu.

"Hiks.. Boboiboy.." lirih Yaya.

Yaya ingin sekali melakukan sesuatu, tapi ia tidak tau apa yang harus ia lakukan saat ini.

Tak lama, terlihat Boboiboy sudah mulai tenang. Walau begitu, Yaya masih tidak bisa menahan tangisnya.

Ia pun menjauh dari jendela itu dan duduk dikursi tunggu.

Tak lama kemudian, dokter pun keluar ruangan dan Yaya langsung mendekatinya.

"Dokter.. bagaimana keadaan Boboiboy?" Tanya Yaya.

"Keadaannya, semakin memburuk. Kami tidak bisa mengoperasinya lusa. Dia harus melakukan kemoterapi dulu untuk membunuh sel sel kankernya. Setelah itu, baru kami bisa mengoperasinya untuk mengangkat sel mati dan cairan getah beningnya" jelas dokter.

"Baik, terimakasih dokter.." ucap Yaya dan Dokter pun mengangguk sembari pergi meninggalkan Yaya.

Yaya menghela nafas pelan dan masuk kedalam ruangan itu. Ia pun mendekati Boboiboy yang sedang memejamkan matanya menahan sakit.

Yaya duduk dikursi dan menggenggam tangan Boboiboy erat. Ia pun mengecup tangan Boboiboy, dan meneteskan air matanya.

Boboiboy yang merasakan tetesan air ditangannya pun membuka matanya. Dan ia melihat Yaya yang sedang mencium tangannya, memejamkan mata dan meneteskan air matanya.

"Yaya.. Jangan menangis" lirih Boboiboy.

Yaya pun menatap Boboiboy, dan memeluknya erat.

"Sudah kucoba.. tapi tidak bisa.. hiks.."

Best Friend, Love, and Family Secret.. [BBB STORY] (FIN!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang